Hai semuanya... Sebelum baca, vote dulu ya! Tinggalkan jejak kalian di kolom komentar ya! Dan Follow akun ini dong!! Supaya aku semakin semangat ☺️ Okeh
Di sinilah mereka sekarang berada. Tristan, Ota, dan Raymond turun dari motor mereka. Menatap markas besar tempat MVB berkumpul. Tempat kumpulan Genk terbesar. Mereka yang tergabung di Genk itu semua memberi hormat pada ketua tertinggi mereka, Robin Singgih. Seorang yang terkuat diantara mereka. Benarkah dia yang terkuat?
Tristan berhadapan dengan Robin tanpa rasa takut sedikitpun. Cowok berbadan tegap dan punya aura yang menyeramkan itu adalah musuh bebuyutan Albert. Mulut Ota ternganga saat banyak anggota MVB memenuhi markas itu, Raymond menyikut lengan Ota supaya menjaga ekpresinya.
"Nyali lo luar biasa. Berani masuk ke kandang musuh. Gue kasih jempol buat lo." Robin menyambut Tristan dengan tangan terbuka. "Apa kepentingan kalian ke sini? Gallen kan udah ketangkep."
"Harusnya lo tahu apa yang lagi terjadi sekarang, ini menyangkut Al sama Arra." Ujar Tristan. "Kenapa? Lo gak mau bahas tentang Arra?" terka Tristan melihat ekspresi Robin tidak berminat. "Lo pasti tahu apa yang terjadi kan?" Raymond dan Ota siaga satu, kalau-kalau terjadi hal lain.
Robin menggeleng. Lalu tersenyum kecut. "Jadi gara Arra? Seperti yang gue bayangin, antek-antek Al terlalu setia kawan," ledek Robin sembari tertawa, seperti ada yang lucu baginya. "Untung mood gue lagi bagus. Mau minum apa? Wine? Cola, kopi susu?"
"Gak usah! Kita bukan numpang minum," ujar Raymond menolak. Robin mengangguk pelan.
"Sopan bro!" kata Bram, tapi ketiga orang itu tidak menunjukkan ketakutan sedikit pun. "Al bener-bener bisa diandalkan. Dia ngebentuk kalian punya mental yang kuat. Mau tahu apa yang ditakutin dari MVB? Nggak ada kata ampun. Yakin bisa keluar dari sini hidup-hidup?" kata Bram memperingati.
"Kita dateng bukan untuk ceramah lo!" Ujar Tristan sinis.
"Bangsat! Gallen itu anggota MVB, harusnya kalian yang ikut tanggungjawab perbuatan Gallen," cecar Ota dengan berani. Robin malah tersenyum melihat keberanian dan setia kawan anak Orsella.
"Duduk," kata Robin dengan sopan. Tristan pun duduk diikuti Ota dan Raymond karena merasa tidak ada yang mencurigakan pada kelompok orang ini. "Santai aja."
Robin mengambil minuman dan mendekatkan pada Tristan, Ota, dan Raymond. Ia meletakkan lima botol minuman beralkohol. Robin membuka minuman dan memberi isyarat untuk mereka duduk.
Tristan melirik sekeliling mereka, tidak ada tanda-tanda mencurigakan pada orang sekelilingnya. Tampak seorang gadis cantik duduk di samping Robin. Dia Camela, model cantik yang sering muncul di majalah. Tristan kenal gadis itu.
"Takut?" tanya Robin. Ia tersenyum miring. "Mereka nggak akan nyerang kalian. MVB nggak pake cara seperti itu untuk memenggal musuhnya. Yang utama adalah, mereka juga sama seperti kalian. Anggota Albert."
Tristan, Ota, dan Raymond saling berpandangan tidak percaya. Maksudnya Albert yang mereka kenal adalah salah satu ketua di MVB ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albert ( END )
Teen FictionAlbert Zorlando, cowok berparas tampan yang memiliki jiwa Lucifer dalam dirinya yang menjadikannya seseorang yang ditakuti dan disegani di SMA Labschool, bersama keenam kawannya. Mereka disebut Genk Orsela. Hari-hari Al, berubah saat bertemu Anna L...