Hai semuanya... Sebelum baca, vote dulu ya! Tinggalkan jejak kalian di kolom komentar ya! Dan FOLLOW AKUN ini!! Supaya aku semakin semangat ☺️ Okeh
Anna bersembunyi di balik pintu kelasnya. Sudah tiga puluh menit setelah jam sekolah selesai, dia menunggu sampai semua orang tidak ada lagi di sekolah, baru Anna keluar. Satu kakinya menghentakkan lantai saat mendengar masih ada orang di luar. Dia takut akan ada lagi yang mengerjainya. Cukup roknya saja bekas noda merah akibat ulah bully sekelasnya.
"Ann, sampe kapan lo ngumpet terus?"
Anna mengibaskan tangannya saat Rosa mendekatinya. Bisa sia-sia berdiri lama kalau ketawan juga. Ternyata Rosa belum pulang.
"Mendingan lo pergi deh Ros, daripada gue ditangkep mereka lo juga bakal kena."
Entah apa Rosa takut kena imbas juga atau dia pergi karena takut Anna tertangkap.
"Yaudah gue pulang duluan, hati-hati jangan lupa berdoa."
"Beneran pergi lagi dia," gumamnya.Anna tertunduk setelah kepergian Rosa. Kepalanya dimiringkan dengan helaan nafas melihat roknya yang kotor, tapi Anna malah tertawa mengingat Albert. Baru kemarin dia menyuruh cowok itu tidak lagi membantunya, tapi sekarang malah merindukan cowok itu.
"Sabar Ann, orang sabar disayang Tuhan."
Anna keluar dari tempat persembunyiannya. Kerumunan orang sudah mulai sepi, semua sudah beranjak dari tempatnya. Biasanya kalau Albert telat atau tidak bisa menjemputnya pasti menyuruh temannya untuk mewakili. Anna menggeleng kuat, jangan lagi memikirkan cowok itu.
"Anna. Nunggu Al ya?" sapa Dylan. Ia memandangi wajah Anna yang tampak kaget, seperti ketangkep mencuri. "Kenapa? Muka lo gitu banget."
"Iya gue nungguin Al," ucap Anna berbohong, seakan ingin menegaskan Dylan untuk pergi.
"Kayaknya dia nggak dateng deh. Ini udah sepi. "
"Peduli lo apa sih sama gue? Udah sana pergi." Usir Anna, dia tahu Dylan tidak benar-benar ingin menyapanya. Meledek mungkin lebih tepatnya.
Dylan mengikuti Anna, matanya melirik rok Anna yang kotor. Bermaksud memberikan jaketnya, tapi diurungkan niatnya. Entah kenapa, Dylan merasa iba pada Anna. Jika boleh jujur dia masih menyimpan perasaan padanya.
"Lo masih aja setia sama preman sekolah kayak dia. Ann, kenapa sama gue lo nggak kayak gitu?"
Karena Al beda. Dia selalu jagain gue. Ucapan itu hanya bisa dipendam Anna. Bukan ingin membedakan, tapi di dekat Albert membuat Anna senang.
"Hubungan kita udah lama berakhir, Lan. Kalau lo lupa," ucap Anna tanpa melihat Dylan. Matanya memandangi sekeliling, berwaspada.
"Jadi gue nggak akan punya kesempatan lagi sama lo, Ann? Gue niat CLBK sama lo." Cowok ya gitu suka asal ngomong, CLBK dari Hongkong! Anna tahu Dylan sering gontai-ganti cewek anak cheers.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albert ( END )
Teen FictionAlbert Zorlando, cowok berparas tampan yang memiliki jiwa Lucifer dalam dirinya yang menjadikannya seseorang yang ditakuti dan disegani di SMA Labschool, bersama keenam kawannya. Mereka disebut Genk Orsela. Hari-hari Al, berubah saat bertemu Anna L...