25

412 20 2
                                    

"WOI... BANGSAT KELUAR LO!"

"AL! GUE TAHU LO DI DALAM!"

Teriakan dari luar membuat orang-orang yang di dalam terkejut. Belum ada orang yang berani menantang Orsella apalagi di kandang mereka. Kalau mereka sudah tahu resikonya.

BRUM... BRUM...

Suara drum motor dari arah luar tertangkap hingga ke telinga Albert. Matanya yang tertutup pelan-pelan terbuka, samar-samar matanya memandangi sekelilingnya. Akhirnya ia sadar berada di basecamp Orsela. Tadi malam sepulang dari club malam, Orsella menginap di basecamp mereka.

"Al...Ada yang buat ribut di depan basecamp kita."

Sontak Albert bangkit dan berdiri mendengar ucapan Omar. Denyutan seperti dihantap benda keras menyerang kepalanya, akibat alkohol tadi malam. Entah berapa banyak yang ia minum.

"Al! Lo gak mau nyambut gue di markas baru lo!"

Suara itu--Sial! Gallen. Dia sudah tahu basecamp Orsella. Darimana dia tahu? Albert berdiri tegak di depan anggota Orsela, menatap tajam ke arah segerombolan cowok bermotor itu. Kira ada 10 motor gede membuat keributan di depan basecamp mereka.

"Dari mana lo tau tempat ini?  Kalian nggak diterima disini!" teriak Albert kuat.

"Sombong banget sama kawan lama. Kita dateng mau silaturahmi," kata Gallen sarkas. "Beno bener, ketua Orsela yang sekarang angkuh dan punya nyali. Itu--lo ternyata, Al."

Satu alisnya terangkat. "Lo dapat info dari Glacio," decak Albert. "Cabut dari sini sebelum lo pulang nggak bernyawa."

Anggota Orsela menatap Albert dan Gallen bergantian. Setelah ini mereka akan menuntut penjelasan pada Albert. Ketua mereka itu pasti tahu banyak tentang Genk MVB, dan Gallen salah satu Genk yang tergabung di komplotan terbesar itu. Saat ini Tristan, cowok yang punya ilmu bela diri itu sedang mengamati Gallen penuh tanda tanya.

"Robin titip salam buat lo. Dia mau gue nyeret lo ke hadapan dia."

Albert terkekeh. "Lo masih aja jadi jongos dia."

"Jaga mulut lo bangsat!" Maki Gallen meradang.

"Gue lebih kenal Robin dibanding lo. Setelah lo nggak berguna lagi dimatanya lo bakal dibuang dia kayak nggak layak lagi." Ucap Albert berjalan ke arah motor Gallen lalu menarik kerah baju cowok itu. "Cabut dari sini sebelum gue mampusin lo."

Gallen menyeringai. "Tunggu aja sampe Orsela lo itu hangus, baru mulut lo nggak berani  sesombong ini." Ujar Gallen menghempaskan tangan Albert kuat.

"Sebenarnya mereka ada hubungan apa ya?" tanya Ota di samping Bagas.

Bagas menggeleng. "Seingat gue ini pertama kalinya kita berhadapan sama Genk MVB."

Mereka memasang kuping tapi tidak mendengar pembicaraan Albert dan Gallen.

Albert  ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang