44

354 14 0
                                    

  Hai semuanya... Sebelum baca, vote dulu ya! Tinggalkan jejak kalian di kolom komentar ya! Dan FOLLOW AKUN ini ya !! Supaya aku semakin semangat ☺️ Okeh.

 "KORNETO BAR SATE... BAR MIE HEE, JUST TAPE..."  Ota bersenandung ria di atas sofa sambil memainkan ukulele-nya.

Tristan, Bagas, dan Raymond yang sedang bermain PS merasa terganggu dengan suara ala-ala Bollywood itu Seketika saja mereka melempari Ota dengan bantal yang ada di dekat mereka.

BUGH!

"Salah makan obat lo?" celetuk Tristan. Tangan kekarnya kembali mengambil steak PS yang tadi ia lepaskan.

"Biar apa gitu nyanyi India? Dangdut aja belum lulus," hina Raymond.

  "Aisch! Nggak bisa banget si liat orang bahagia dikit," gerutu Ota mengambil bantal yang sudah terjatuh. Wajahnya tetap ceria.

Mereka berkumpul di rumah Kevin, setelah ketegangan di warung Bu Narti. Tristan berusaha mendamaikan, alih-alih mendamaikan. Rumah Kevin malah dibuat berantakan. Hanya Albert yang belum terlihat.

"AKU MERINDU... KUYAKIN KAU TAHU...TANPA BATAS WAKTU.. AKU TERPAKU.. AKU MEMINTA WALAU TANPA KATA CINTA BERUPAYA," lanjut Ota mengganti lagunya. Hatinya sedang berbunga-bunga.

"Lebaran haji masih lama sih, kalo gak gue korbanin lo, Ta." Bagas berdecak dengan mata yang masih fokus pada layar di depannya.

Ota lantas menghempaskan tubuhnya ke belakang setelah meletakkan ukelele-nya.  Tiba-tiba dia menoleh kearah Kevin yang terlihat anteng dengan bukunya. "Mpin, gue lagi bahagia. Lo bisa liat kan dari muka gue?" ota bermaksud pamer. Tapi Kevin tidak menanggapi.

 
  "Dapet gebetan ya? Bagus deh lo udah bisa move on dari si Rosalinda aya moy," kata Raymond tertawa. Namun tidak ada jawaban, hingga mereka menoleh pada Ota.

  "Gue nggak move on. Kita balikan," ucap Ota tersenyum. Seketika mereka menghembuskan nafas kasar. Capek deh! Bisa kebayang gimana Rosa akan kembali mengatur Ota dengan serangkai kemauan gadis itu.

 "Kayak nggak ada cewek lain aja," cibir Bagas, Kevin menoleh lalu tersenyum sinis.

  "Emang siapa yang minta balikan?" tanya Kevin. Sepertinya emosinya sudah mereda. Ota pun bersemangat. "Dia apa lo?"

 "Di-Diaaa lah. Jelas dia," jawab Ota terbata karena gugup. Sebenarnya dia yang minta balikan, abis nggak sanggup puasa denger suara Rosa. Semua mengangguk tak perduli. Besok-besok pasti Ota ngeluh.

Raymond menggeleng. "Bilang aja lo, Ta! Ngaku lo!" Raymond memaksa. Bagas dan Tristan ikut tertawa.

"Dia sumpah gue!"

"Jangan main sumpah kualat baru tahu." Raymond berdecak. Perdebatan mereka pun terjadi hingga kedatangan Albert tidak ada yang menyadari.

  "EKHEM!" Albert berdehem keras hingga semua kawannya menoleh padanya. Ia duduk di samping Ota di sofa dengan santai. Padahal teman-temannya sudah menatapnya heran melihat wajah Albert lebam.

Albert  ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang