QUINZEEA 2 (SELESAI) #S2

QUINZEEA '24 ✔

Selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak yaa 😊

REVISI 1 : 04-05-2021

"INGAT KARMA ITU ADA"
~AUTHOR~

"TAK CUKUP KAU MENGHANCURKAN HATI KU? JUNA!"
~QUINZEEA A.E~

❦❦❦❦

MATA itu mulai terbuka, badanya begitu pegal dan juga lengket. Bau-bau asing pun mulai tercium di indra nya. Selimut itu menutupi seluruh tubuhnya, saat mata itu terbuka sempurna Ia terkejut melihat sosok Laki-laki tampan di depannya yang tengah tertidur pulas. Bulu mata yang lentik dan juga alis matanya yang tebal membuat Quinzeea tersadar dari lamunan nya. WHAT! TUNGGU!

"Juna," ucap nya tidak percaya sesambil menutup mulutnya. Laki-laki di hadapannya pun mulai tersadar dari tidur nya yang begitu nyenyak. Laki-laki itu sama terkejut nya dengan Quinzeea. Mereka berada dalam satu kamar dan juga satu tempat tidur yang sama! Tunggu, Quinzeea salah memasuki kamar? Atau? Sebaliknya? Ia tidak mengingatnya. Kepalanya masih terasa pusing dan itu benar-benar mengganggu dirinya.

Dengan keberanian Quinzeea mulai membuka selimutnya perlahan, dan seketika matanya membuat sempurna, Ia tertidur tanpa sehelai benang di badanya. Dan Ia satu selimut dengan Laki-laki itu? Juna? Apa yang terjadi di antara mereka semalam? Dan apa yang telah terjadi?

"Apa yang Lo lakuin!" seru Quinzeea dengan air mata yang mulai membasahi wajahnya. Hatinya begitu kacau sekarang, begitu juga dengan pikirannya yang telah berputar dengan kejadian semalam.

"Juna apa yang Li lakuin, semalam!" seru Quinzeea lagi dengan isakan yang mulai terdengar.

Juna terdiam, ingatan nya kembali berputar. "Ze-Zeea gu-gue gak tau." kata Juna gugup, Ia juga tidak mengingat jelas kejadian semalam. Yang Ia rasakan sekarang hanyalah kepalanya yang pusing dan juga hawa panas yang merasuki tubuhnya.

"Ja-jangan bilang, El-lo-" Quinzeea menghentikan ucapan nya, Ia tidak tahan lagi, Ia menangis sejadi-jadinya. Ia tidak tahan, Ia tidak mengingat apa yang Ia lakukan semalam, ingatan terakhirnya Ia mendorong pintu dan memasuki sebuah ruang- Sial! Quinzeea yang salah memasuki kamar karena sudah tidak lagi dengan tubuh dan pusing di kepalanya. Seharus nya Ia memasuki kamar 238 bukan lah 234. Tapi bagaiaman bisa? Isakan demi isakan dapat Juna dengar, hatinya kembali merasakan sakit setiap mendengar isakan ini.

"Zeea gue bakal tanggung jawab," kata Juna akhirnya. Laki-laki itu akan bertanggung jawab jika sesuatu terjadi dengan Quinzeea.

"Juna, Lo jahat! Apa yang terjadi? Ha! Apa?!" serak Quinzeea tidak percaya. Ia menggulingkan tubuhnya, dan merosot ke samping big-size dan memeluk lututnya. Ia tidak tau apa yang harus Ia lakukan sekarang. Tubuhnya merasa pegal dan nyeri. Keperawanannya telah di regut oleh orang itu tanpa keinginannya sendiri. bisakah Ia bunuh diri sekarang? Hidup nya makin ke sini makin hancur! Dan Quinzeea tidak tahu lagi untuk berbuat apa.

Juna terduduk dari tidur nya, badannya sama, tidak ada sehelai benang yang menutupi nya. Dengan sigap laki-laki itu mengambil kimono yang tidak jauh darinya dan langsung Ia kenakan. Ia masih tidak percaya. Ia menatap Quinzeea yang memeluk tubuhnya sendiri. Apa yang telah Ia lakukan?

Juna berjalan mendekati Quinzeea dan langsung memeluk wanita rapuh di hadapan nya.

"Aku bakal tanggung jawab kalau kamu sampai kenapa-kenapa Zee," ujar Juna mencoba lembut, entah Ia sudah bingung akan apa yang Ia lakukan. Bagaimana pun Ia harus bertanggung jawab bukan? Jika sesuatu terjadi dengan Wanita ini.