Vote dong yang belum vote....
Selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak yaa 😊HAPPY READING
.
.
😈
.
.❦❦❦❦
JUNA menjalankan mobilnya menelusuri jalanan yang mulai terasa sepi, entah lah kenapa Ia bisa bergerak sendiri ketempat sepi seperti ini. Hingga mobil mewah nya berhenti tepat di depan sebuah gerbang mansion yang sangat besar dan juga mewah. Tanpa menunggu lama, Juna keluar dari mobil nya dengan perlahan, penjaga di mansion itu pun cukup banyak membuat Juna harus menghadapi nya sedikit demi sedikit. Dulu Ia memang tidak jago dalam bela diri, namun setelah kejadian yang menimpa Quinzeea beberapa tahun lalu Ia bertekad untuk melatih tubuh nya agar kuat dan dapat menjaga wanitanya.
Langkah Juna terhenti tepat saat seseorang menarik tangannya. Dia adalah Luca yang tengah memberikan sebuah pistol kepada Juna.
"Buat jaga-jaga." Kata Luca membuat Juna menganggukan kepalanya. Atthan juga sama Laki-laki itu ikut dalam pembantaian kali ini, Atthan bahkanmembawa pistol yang dulu sering di gunakan oleh mendiang istri nya, Rachel.
Dan sebentar lagi bala bantuan akan segera datang. Juna, Luca dan Atthan memasuki mansion itu dengan cara mengendap-endap, Luca dan Atthan dengan cepat menyerang penjaga, membuat beberapa penjaga tumbang begitu saja karena peluru yang mereka layangan. Apa lagi pistol yang Mereka gunakan terdapat peluru beracun yang mematikan dengan satu detik hitungan maka lawan langsung tumbang.
"Gue ke tempat Quinzeea duluan," ujar Juna datar dan berlari memasuki mansion. Ia cukup terkejut dengan benda-benda di sekelilingnya. Namun Ia tidak begitu menghiraukan dan melangkahkan kakinya menaiki tangga dengan cepat.
"Pintu pojok nomer 4, cukup di sini Gue membantu mu, dan Gue harus pergi." suara lirih itu dapat Juna dengar dan Juna menganggukan kepalanya, Ia sebenarnya sangat berterima kasih kepada JJ kembar yang selalu membantu dirinya. Ia berlari memasuki pintu terakhir dan terkejut dengan Rafael yang berada di depannya. Manik mata dingin Juna menatap wajah terkejut Rafael dan juga wajah Quinzeea yang begitu mengenaskan, banyak sekali luka di paras ayunya. Apa lagi wajah wanita itu mulai terlihat pucat.
"Sialan!" desis Juna dan memukul wajah tampan di depannya tanpa ampun. Mereka berdua saling bergulat hingga Rafael menendang tubuh Juna.
Bugh!
"Juna," teriakan sepontan Quinzeea membuat Juna menangkap raut wajah Wanitanya yang menatapnya dengan tatapan khawatir yang begitu jelas di paras ayunya, namun Quinzeea, Wanita itu tidak dapat melakukan apa-apa. Kepalanya mulai terasa pusing, bahkan perut nya mulai merasakan ketidak enakan dan nyeri yang mendalam, Apakah obat itu sudah bereaksi? Itu lah yang ada di pikiran Quinzeea sekarang.
"Hahaha Juna, Juna! Meninggalkan acara pernikahan demi Quinzeea? Oh ya! sebentar lagi bayi itu akan sepenuhnya MATI!" tawa Rafael sesambil menyekat sudut bibir nya yang berdarah. Juna marah, Dia benar-benar marah besar dan berdiri lalu melanjutkan aktivitas nya. Menghantam tubuh Rafael tanpa ampun atau memberikan celah untuk Pria menjijikan itu. Hingga sebagian bawahan Rafael datang dan mulai memukuli Juna. Laki-laki itu mengeluarkan pistol nya yang bahkan belum Ia gunakan sedikit pun. Menembak satu persatu musuh nya. Ia dapat melihat Quinzeea yang di sampingnya terdapat Rafael yang tengah membelai rambut panjang milik Wanita itu.
Dor!
Dor!
Juna menyerang beberapa bawahan Rafael yang semakin menggila tanpa ampun. Dan Ia harus segera menolong Quinzeea sebelum semuannya terlambat. Bala bantuan pun datang bersama Atthan yang menatap khawatir kepada sang adik dan Luca yang langsung membalas pukulan musuh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUINZEEA 2 (SELESAI) #S2
Fiksi Remaja(BELUM REVISI) Sebelum baca lebih baik FOLLOW AUTHOR dehh... Ini Sequelnya Fake Nerd is Devil yaaa, jadi bagi kalain harus wajib baca FNID terlebih dahulu sebelum membaca ini. ❤️❤️❤️❤️ Dia Juna Erlanga, laki-laki yang selama ini aku tunggu, menun...