QUINZEEA 2 (SELESAI) #S2

QUINZEEA '46 ✔

Selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak yaa 😊 dukung selalu Quinzeea yakk

  HAPPY READING
.
.
😈
.
.

"DIMANA PUN KAMU BERADA AKU AKAN SELALU MENCARIMU."
~JUNA ERLANGA~

❦❦❦❦

TEMPAT itu begitu mewah, dinding-dinding yang di lapisi emas murni dan juga barang-barang yang mencolok mata. Seorang Wanita cantik tengah terlelap diatas big-size dengan kedua tangan dan kaki yang terikat.

Manik mata biru laut itu perlahan terbuka, menyesuaikan cahaya lampu yang memberontak masuk kedalam retina nya. Mengamati sekeliling ruangan dengan kepala yang mulai terasa pening dan juga pungung yang terasa begitu sakit. Erangan pelan keluar dari mulut nya merasakan sakit di tangannya yang terikat di belakang dan juga luka di kening kepalanya.

"Di-dimana A-aku," gumamnya lirih menatap sekeliling ruangan. Ia seperti pernah melihatnya dan juga pernah berada di sini sebelumnya. Ruangan yang tidak asing untuk dirinya.

"Akhirnya kau bangun juga my Queen." suara berat Seseorang membuat dirinya terkejut, Ia pun baru mengingat kejadian yang telah beberapa waktu lalu terjadi dengan dirinya.

FLASHBACK ON

    Wanita cantik yang tengah terduduk di lantai dengan air mata yang membasahi wajah ayunya menjadi bukti akan kelemahan dirinya. Ia terisak hingga suara seseorang membuat isakan itu terhenti dan mendongakkan kepalanya.

"Aku bisa mengabulkan nya,"

"Jika kau mau menikah dengan ku."

Suara itu! Ia begitu mengenal nya! Suara dari musuh yang begitu Ia benci! Suara yang membuatnya hancur sehancur-hancurnya. Bagaimana bisa? Laki-laki itu berada di mansion nya? Dan bagaimana dengan rencana Luca? Apakah rencana itu berantakan? Sesuai dengan perasaan nya yang tidak enak?

Quinzeea membulatkan matanya, berdiri dari terduduknya dan menatap wajah Laki-laki yang kini tengah tersenyum manis kearahnya.

"My Queen kau begitu berantakan," kata Laki-laki itu kembali terdengar dan menggelengkan kepalanya. Seakan-akan prihatin dengan apa yang Wanita di hadapan nya ini lalui.

"Cup cup cup," Rafael, Ya Laki-laki itu adalah Rafael yang mulai berjalan mendekati Quinzeea, wanita cantik yang perlahan memundurkan langkahnya.

"Jangan mendekat!" bentak Quinzeea sesambil mengacungkan telunjuk tangannya, kepada Laki-laki itu yang terlihat biasa saja, seakan tidak terganggu dengan bentakannya. Senyuman di wajah tampan yang terlihat menjijikan itu masih saja menghiasi membuat Quinzeea muak untuk melihatnya.

"L E M A H!" decak Laki-laki itu mengejek, menatap wajah Quinzeea dan tersenyum kembali.

"Diam! Gue gak lemah!" balas Quinzeea yang masih memundurkan langkah nya dan terbentur dinding di belakangnya.

"Aishh," ringis Quinzeea pelan.

"Apa yang Aku bilang benar kan? Lemah?" ujar Rafael dan masih melangkahkan kakinya mendekat. Quinzeea tidak tinggal diam hingga manik matanya menangkap meja di samping nya. Pikiran itu melintas begitu saja hingga Rafael sudah berada tepat di depannya.