QUINZEEA '37 ✔

19.6K 1.5K 207
                                    

Selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak yaa 😊

HAPPY READING
.
.
.










'Nyatanya janji hanyalah sebuah ucapan yang tidak mampu di laksanakan.'
~QUINZEEA A.E~











❦❦❦❦

LANGKAH besar itu memasuki sebuah rumah sakit terdekat dari Q'A mall. Atthan tampak panik, jika sesuatu terjadi dengan Adik nya maka Ia tidak segan-segan membunuh mereka. Dokter dan perawat pun mulai membantu Atthan membawa Quinzeea kedalam ruangan putih itu. Setelah itu Atthan keluar dari ruangan dan menunggu dengan wajah datar dan cemas.

Seseorang berlari dengan langkah cepat mendekati Atthan. Ekor mata Atthan dapat menangkap kehadiran orang itu, tanpa berbasa-basi Atthan langsung menonjok wajah Laki-laki itu dengan keras. Membuat sudut bibir itu berdarah. Juna! Laki-laki itu menyekat sudut bibirnya yang berdarah dan menatap datar sahabatnya itu. Apa mungkin Atthan masih menganggap nya sahabat? Entahlah Ia juga tidak tau.

"Gue gak segan-segan bunuh Lo! Sampai Quinzeea kenapa kenapa!" ujar Atthan penuh penekanan menatap Juna dingin.

"Walau Lo adalah sahabat Gue Juna!" lanjutnya, bagaimana pun Juna! Atthan tetap menganggapnya sahabat.

"Semua ini bukan salah Gue doang Atthan!" kata Juna dingin, Ia menganggap kalau semua ini bukan salah nya saja tetapi salah dari Wanita itu! Khansa.

"Jadi? Lo mau menyalahkan Khansa atas kesalahan Lo? Kalau misalnya Lo gak diem aja mungkin dia akan baik-baik saja Juna!" ujar Atthan kembali dingin, ini semua benar bukan? Jika saja Juna berbicara atau menahan Khansa untuk tidak mengajak nya mungkin saja Quinzeea tidak akan seperti ini bukan?

" Oke, oke! Gue salah!" pasrah Juna frustrasi, dan semua apa yang dikatakan Atthan memang tidak ada salahnya. Bolehkah Ia menyesal sekarang?

Atthan memilih melangkahkan kakinya menuju sebuah bangku tidak jauh darinya. Sekarang bukan saat nya untuk marah. Juna tau semua ini terjadi karenanya!

Waktu berlalu dengan begitu saja, suara kenop pintu terdengar menapakan dua sosok yang baru saja keluar dari ruangan dimana Quinzeea berada. Dokter itu melangkah kan kakinya menuju Atthan sedangkan perawat? Memilih pergi untuk mengambilkan resep obat.

Atthan berdiri ketika menyadari Dokter yang berjalan kearahnya. Dokter itu tersenyum kecil kearahnya.

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya Atthan cepat.

"Dia hanya kelelahan saja, perut nya kram karena terlalu banyak berdiri." ujar Dokter itu tersenyum.

"Lalu apa yang perlu saya lakukan Dok?" tanya Atthan, Juna pun hanya setia mendengarkan percakapan mereka.

"Rasa kram itu bisa hilang kapan saja namun kali ini berbeda, seperti nya sang janin merindukan sentuhan Ayahnya." jawab Dokter itu menjelaskan dan masih tersenyum.

"Saya sarankan Anda, sebagai ayahnya harus sering-sering mencium atau menyentuh perut sang ibu. Itu sangat baik untuk kondisi janin yang mungkin saja manja." lanjut Dokter itu membuat Atthan hanya menganggukan kepalanya mengerti .

QUINZEEA 2 (SELESAI) #S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang