Selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak yaa 😊
❦❦❦❦
SATU BULAN berlalu dengan sendiri nya, Quinzeea yang masih sibuk mencari-cari informasi tentang Laki-laki itu. Dan selama ini juga Ia tidak sekali pun bertemu dengan Juna semenjak kejadian tempo hari. Quinzeea terlihat begitu tenang dan masih saja selalu di Mansion. Ia tidak sama sekali ke kantor untuk mengerjakan tugas nya, dan selalu saja merepotkan Atthan, Abangnya.Hari-hari Quinzeea lewatkan bersama Arlan dan Kristal untuk bermain dan juga berbelanja. Dan juga untuk sekedar bermain-main dengan tahanan Luca yang berada di Basecamp. Mungkin sekarang Ia tidak lagi menodai tanganya namun Ia menodai matanya untuk sekedar melihat orang-orang yang Luca siksa dan juga bunuh. Seperti saat ini, Quinzeea tengah asik terduduk di kursi dan menikmati makanan ringan yang ada di tanganya. Melihat Luca yang sedang menanyakan sesuatu kepada pria yang di duga penjual obat itu. Namun Laki-laki itu masih saja tidak membuka suaranya membuat Quinzeea muak sendiri.
"Bukan saya yang menjualnya!" seru Orang itu membuat Luca tersenyum dan langsung menusukan pedang nya ke dada kiri laki-laki itu, membuat nya berteriak kesakitan. Darah pun mulai bercucuran, dengan tidak ada ampun Luca masih saja menusuk nusuk Laki-laki itu di hadapan Quinzeea yang tengah tenang menonton.
"Huekk," Quinzeea merasa mual ketika percikan darah itu mengenai tangan nya. Membuat Luca terkejut, tumben sekali Quinzeea mual saat darah mengenainya?
"Kak, Lo gak papa?" tanya Luca membuat Quinzeea hanya menggelengkan kepalanya dan berjalan keluar dari penjara bawah tanah itu. Perut nya aneh, bau amis itu membuatnya mual.
"Huek," mual nya lagi sesambil membungkukan tubuhnya. Dengan cepat Quinzeea membasuh darah yang mengenai tangannya dengan air dan juga sabun.
"Aneh," gumam Quinzeea sendiri setelah selesai melakukan aktivitas nya dan berjalan menuju ruangan Luca.
Mengambil tas dan juga kunci mobilnya. Hari ini sudah larut malam, Ia pun sudah satu hari ini menginap di Basecamp nya. Luca memasuki ruangan menatap Quinzeea yang sedang sibuk mengemasi barangnya.
"Mau pulang?" tanya Luca membuat Quinzeea menganggukan kepalanya sebagai jawaban 'iya'.
"Mau Aku antar kak?" tawar Luca membuat Quinzeea menatapnya sebentar dan berpikir.
"Emm boleh lah," ujar Quinzeea dan langsung melempar kunci mobilnya kearah Luca. Laki-laki itu dengan sigap mengambil kunci dan juga jaketnya mengikuti langkah Quinzeea yang sudah tertelan pintu.
Mereka berdua memasuki Mobil dan Quinzeea yang sibuk dengan ponselnya. Luca berdeham kecil membuat Quinzeea menolehkan kepalanya ke samping.
"Apa?" tanya Quinzeea membuat Luca hanya tertawa kecil lalu mulai menjalankan mobilnya.
"Tumben muntah lihat darah," sindir Luca membuat Quinzeea hanya menaikan bahunya.
"Entahlan, Gue kekenyangan makan." kata Quinzeea seadanya, Ia memang sudah memakan banyak sekali cemilan dan mungkin saja itu sebabnya.
"Yakin?" tanya Luca memastikan membuat Quinzeea hanya menganggukan kepalanya.
"Gimana? Udah ketemu rekamannya?" tanya Quinzeea membuat Luca hanya menganggukan kepalanya singkat.
"Udah, tapi masih di basecamp London. Besok baru nyampai." ujar Luca membuat Quinzeea menganggukan kepalanya paham.
"Stop deh Luc!" seru Quinzeea seketika membuat Luca dengan cepat menghentikan mobilnya.
"Nasi goreng kambing di sini di mana ya?" tanya Quinzeea membuat Luca menatap nya terkejut, tengah malam? Mencari nasi goreng? kambing lagi?
"Buat siapa?" tanya Luca membuat Quinzeea menunjuk ke dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUINZEEA 2 (SELESAI) #S2
Fiksi Remaja(BELUM REVISI) Sebelum baca lebih baik FOLLOW AUTHOR dehh... Ini Sequelnya Fake Nerd is Devil yaaa, jadi bagi kalain harus wajib baca FNID terlebih dahulu sebelum membaca ini. ❤️❤️❤️❤️ Dia Juna Erlanga, laki-laki yang selama ini aku tunggu, menun...