QUINZEEA '32 ✔

19.9K 1.5K 222
                                    

SELAMAT MEMBACA JANGAN 😊jangan lupa tinggalkan jejak ya...

❦❦❦

   RUANGAN itu terasa hening, tidak ada yang membuka suara satupun diantara mereka. Semuanya bertanya-tanya, kenapa Monna semarah itu? Apa yang telah terjadi? Mereka akan menjadi pendengar saja sampai Quinzeea datang.

Beberapa menit kemudian Quinzeea dan Luca memasuki mansion. Langkah wanita itu terhenti tepat saat pandanganya bertemu dengan tatapan Juna dan juga sahabat-sahabatnya yang saling menatap penuh tanya. Monna berdiri dari duduk nya dan berjalan kearah Quinzeea. Matanya memanas menatap sang putri yang tampak kebingungan. Dengan cepat Monna memeluk Quinzeea dengan erat membuat si empunya terkejut dan bertanya apa yang telah terjadi.

"Mommy," gumam Quinzeea pelan, Monna pun merenggang kan pelukanya dan menatap manik mata Quinzeea sendu.

"Siapa ayah dari janin itu?" pertanyaan yang terlontar langsung dari mulut Monna seketika membuat semuannya terkejut begitu juga dengan Quinzeea. Siapa yang memberitahukan itu? Atthan? Tidak mungkin. Lalu Matanya menatap kearah Laki-laki yang tengah terduduk sesambil memandang ya sendu.

"Siapa Ayah nya Zeea!" bentak Monna membuat Quinzeea memejamkan matanya. Tidak cukup kah hari ini Ia menangis? Quinzeea, tahanlah airmata mu!

"Ma-maksu--"

"Saya Ayahnya." sela Juna memotong pembicaran Quinzeea dengan cepat, membuat membuat semuannya terkejut. Apa? Ayahnya? Apa yang terjadi sebenarnya? Semuannya masih bertanya-tanya seakan-akan mereka lah yang bodoh di sini.

"Mommy apa yang terjadi?" tanya Davina membuat Monna menunjuk kearah kertas yang ada di atas meja. Semua pandangan tertuju kearah keras itu, dengan cepat Deno mengambil dan semuanya berkumpul membaca setiap inci tulisan yang tertara di kertas itu.

"Apa!" seru tertahan Davina dan Claudya bersamaan, manik mata mereka membuat tidak percaya dengan apa yang mereka baca. Daddy dan Ayah Quinzeea dengan cepat berjalan kearah Juna menatap nya dingin.

"Saya akan bertanggung jawab!" ujar Juna membuat Deno dengan cepat memukul Juna dengan keras hingga sudut bibir Laki-laki itu kembali berdarah.

Bugh!

"Saya bisa menjelaskan semuanya!" sela Juna lagi sesambil memegang sudut bibirnya.

"Apa yang mau kau jelaskan?" ujar Robert, Ayah Quinzeea dingin.

"Semua ini karena kami di je-"

Bugh!

Bugh!

Robert langsung memukul Juna kembali tanpa ampun, membuat Quinzeea kebingungan sendiri. Ia merasa tidak tega, tetapi? Bagaiaman ya? Susah untuk di jelaskan. Hingga Juna terjatuh membuat Quinzeea menutup mulutnya.

"Stop!" triak Quinzeea sesambil memegang kedua teligannya Ia merasa tidak tahan, entah lah kenapa. Hatinya sensitif.

"Hikss Ayah! Hentikan!" triak Quinzeea kembali dan langsung berlari kearah Juna. Menghalangi Ayahnya yang masih memukul Juna.

"Semuanya rencana Rafael!" teriak Quinzeea sesambil memejam kan matanya.

Robert menghentikan pukulannya tepat di depan wajah Quinzeea. Sedikit lagi mungkin tinjuan itu bisa mengenai pipi mulus miliknya.

QUINZEEA 2 (SELESAI) #S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang