Rena melempar diri ke kasur. Memanyunkan bibir merasa kesal karena kembali teringat Juan yang bohong padanya. Rena memejamkan mata sesaat, mencoba tenang dan sabar. Bibirnya bergetar, tangannya meremas seprei kasur. Rena tidak boleh menangis, mau sebengkak apa matanya jika menangis terus.
Badan Rena menegak, mengelus pucuk rambutnya sendiri dengan jantung yang mulai berdebar lebih cepat. Rena teringat kejadian di Cafe tadi. Rena tidak menyangka pria yang awalnya tidak Rena suka bisa berlaku manis dan begitu menenangkan. Mengingat sentuhan lembut Brian benar-benar membuat jantungnya makin berdebar lebih cepat lagi, nafasnya memburu. Beberapa detik kemudian ujung bibir Rena terangkat, senyum malu, membuat pipinya memanas dan membuatnya lupa sejenak dengan Juan.
Rena menggeleng cepat, "Rena, ayo sadar! Kenapa malah mikirin Brian? Masa gitu doang lo baper? Brian mungkin hanya empati sama lo."
Rena memegang pipinya, mengatur nafas agar kembali normal. Dering ponsel membuat Rena tersentak kemudian mengambil ponsel, dilihatnya beberapa missed call dan pesan dari Shaka.
Shaka Missed call (3)
"Mas, lo kenapa sih?" tanya Wildan yang dari tadi mendegar Shaka tertawa tidak jelas."Ini Brian gercep banget deketin cewek."
"Siapa?"
"Rena."
Wildan merapatkan diri pada Shaka, "Lah kok bisa deket mereka berdua?"
"Enggak tau. Padahal mereka sempet berantem di kondangan Mbak Shinta gara-gara rebutan kue, eh sekarang malah deket. Lo pernah ketemu sama Rena?"
"Pernah beberapa kali, itupun barengan sama Kalea."
Obrolan keduanya teralih ketika suara pintu terbuka, menampilkan Brian dengan satu kantong plastik berisi jus alpukat pesanan Wildan.
"Inget lho, kirain lupa. Makasih ya Mas " kata Wildan mengambil jus dari Brian.
Shaka terkekeh menatap Brian, "Kirain gara-gara kelamaan ngobrol sama cewek jadi lupa sama titipan Wildan."
"Kata siapa gue ngobrol sama cewek?" Brian ikut duduk di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time of Our Life - DAY6 ✔️
FanfictionKisah mereka yang tak sabar untuk menikmati dan membuat kenangan baru di masa muda. Tapi masa muda itu tidak selalu punya sisi yang indah, tidak selalu hanya berisi kebahagiaan. Tapi setiap manusia pasti ingin mempunyai kenangan yang menyenangkan da...