Kisah Selanjutnya : Enam Kawan

268 30 0
                                    

1 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


1 tahun kemudian.

Satu tahun, semua terasa begitu cepat dan berat bagi sebagian orang untuk di lewati setiap harinya begitupun bagi masing-masing dari Enam Kawan sendiri. Walaupun sudah tidak tinggal bersama, Wildan masih suka main ke kontrakan untuk ketemu atau sekedar mampir dan main bersama Jae, Shaka, Brian dan Doddy, kadang suka nginep juga kalau hari libur.

Hari Minggu, pukul delapan pagi, tepat hari ini semua anak Enam Kawan akan pindah dari kontrakan, yang biasanya mereka masih sibuk dengan mimpi masing-masing di atas tempat tidur, kini sudah bangun untuk mengangkut barang ke mobil pickup untuk segera di angkut ke tempat tinggal mereka selanjutnya. Mereka sudah merasa cukup untuk membuat banyak kenangan di rumah ini dan ingin membuat kenangan lain di tempat yang akan mereka tuju selanjutnya, masa depan.

Dalam satu tahun terakhir banyak perubahan yang mereka sadari secara langsung atau tidak. Mulai dari sikap, sifat ataupun cara pandang. Satu tahun terakhir pula Shaka sudah selesai membangun rumah sendiri dan sudah cicil memindahkan barang-barang dari satu minggu lalu.

"Udah semua?" tanya Shaka.

"Gue udah sih, barang gue nggak sebanyak itu," jawab Jae.

"Dot, printilan komputer lo udah belum?" tanya Brian yang baru saja memasukan bass dan gitar ke dalam mobil dengan hati-hati.

"Udah semua," jawab Doddy.

Wildan yang memang datang bersama Milena baru saja kembali dari depan komplek setelah membeli sarapan.

"Sarapan dulu yuk. Nih sarapan kesukaan kalian, nasi uduk depan komplek," ajak Wildan sembari memamerkan kantong di kedua tangan.




Semua duduk lesehan di ruang TV sambil menonton berita pagi dengan tangan kiri memegang bungkus nasi uduk sedangkan tangan kanan memegang sendok. Selain suara dari TV, sahutan serta tawa kecil menghiasi pagi mereka hari ini.

"Proses rumah lo gimana, Dot?" tanya Wildan.

"Alhamdulillah udah 70% Mas, paling sebentar lagi finishing sih."

"Dot, agak lamaanlah tinggal sama gue, jangan cepat-cepat pindah," balas Brian.

Kalau Shaka sudah punya rumah sendiri, Jae dan Brian sudah punya apartemen sendiri yang akan mereka tempati, sedangkan Doddy sedang membangun rumah, hanya saja masih dalam proses. Awalnya Doddy mau pulang ke rumah orangtua saja tapi Brian ingin Doddy untuk tinggal bersamanya untuk sementara, katanya biar Brian nggak merasa sepi dan ada yang menemani yang menjadikan Brian dan Doddy tinggal bersama di apartemen milik Brian.

"Masih lumayan lama itu, santuy gue temenin," balas Doddy.

"Udah kebiasaan sekamar sama lo terus tiba-tiba pisah gini agak aneh aja," kata Brian kemudian memasukan kerupuk ke dalam mulut.

Jae mengangguk menyetujui kata Brian, "Benar, dulu awal Wildan pindah gue ngerasa agak aneh juga, berasa sepi banget."

"Masih suka telat lo, Mas?" tanya Wildan pada Jae.

Time of Our Life - DAY6 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang