38. 50 Proof

300 46 6
                                    

Jae memasuki ruangan itu dengan gontai lalu duduk disalah satu kursi bar. Jae melepas jas, menampilkan Jae dengan kemeja biru muda dengan lengan di gulung setengah. Jae melonggarkan dasi hitam yang melingkar di leher, membuka dua kancing kemeja agar merasa lebih leluasa dan lega.

"Soju satu."

Jae menghela napas kasar sebelum menenggelamkan wajah di tangan yang dilipat di atas meja sebagai bantalan. Gesekan antar gelas dan meja menghasilkan suara dentingan membuat Jae mengangkat wajah. Jae menatap gelas dan botol berwarna hijau itu, berharap setelah menenguk cairan beralkohol sampai habis bisa membuatnya sedikit lupa dengan masalahnya dan merasa tenang.

Jae meneguk minuman beralkohol tersebut sambil memandang kedepan dengan tatapan kosong, sesekali menertawai perilakunya sendiri karena tiba-tiba teringat seseorang yang seharusnya tidak boleh di ingat. Sonia, wanita itu ternyata masih ada di pikiran Jae. Kenangannya masih tersimpan walau hanya sedikit. Jae kembali meneguknya, menghela napas panjang sembari menscroll timeline instagram.

Sial, kenapa bisa tepat sekali? Instastory Sonia muncul di urutan paling awal membuat Jae menekan, video berdurasi lima belas detik itu memperlihatkan Sonia dengan suami yang sedang berlibur dengan tawa di wajah mereka. Ujung kanan bibir Jae terangkat, kembali menertawakan dirinya sendiri yang masih saja merasakan hadirnya Sonia dalam hatinya.

Mata Jae memanas, rasanya aneh.

Jae sudah tidak mencintai Sonia, Jae hanya merindukan kenangan bersama mantan pacarnya itu. Tidak terhitung sudah berapa banyak tegukan yang Jae habiskan, menyisakan 3 botol berwarna hijau di meja. Jae memijit pelipisnya yang mulai terasa berat dengan pandangan yang mulai berputar.

Jae berdecak, "Bodoh."



Kalea menatap arloji di tangan kiri sembari sesekali melihat ke arah pintu masuk cafe. Sudah dua jam Kalea menunggu tapi Jae tidak kunjung menampakan batang hidung. Kalea mengambil ponsel coba menanyakan pada Wildan. Mungkin saja Wildan mengetahui keberadaan Jae.

 Mungkin saja Wildan mengetahui keberadaan Jae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalea mengetuk-ngetuk jari di meja. Sebenarnya Jae ke mana sih? Apa benar ada meeting dadakan? Kalea sudah berencana mau pulang tapi Kalea merasa masih harus menunggu setidaknya satu jam lagi, jika dalam satu jam Jae tidak muncul, Kalea akan pulang. Kalea berpikir mungkin Jae benar-benar sedang ada meeting dadakan yang membuat Jae tidak bisa membuka ponsel dan mengabarinya.

 Kalea berpikir mungkin Jae benar-benar sedang ada meeting dadakan yang membuat Jae tidak bisa membuka ponsel dan mengabarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Time of Our Life - DAY6 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang