Kalea memasuki ruangan Wildan lalu duduk di sofa memperhatikan Wildan yang sibuk mengetik di meja kerja, tatapannya tidak lepas dari komputer.
"Wildan."
"Apaan?" tanya Wildan tanpa menoleh.
"Mau nanya."
"Tumben izin."
"Jaeenan itu bagaimana, sih?"
Wildan mengalihkan pandangan dari komputer lalu mengernyit, melihat Kalea yang menatapnya dengan wajah penasaran.
"Mas Jae perhatian sih."
"Gue nggak ngerti warna dia gimana, makanya gue nanya lo."
"Apa yang mau lo tau?" tanya Wildan kemudian menghampiri Kalea duduk di sofa.
"Kemarin Jae bilang buat jangan tinggalin dia, dia gamau ke ulang lagi, dia mau mulai mencintai gue tapi gue merasa itu semua kayak aneh?"
Wildan mengernyit, "Aneh?"
"Gue nggak ngerti, Wil."
Wildan melipat tangan di dada, "Le, lo tau?"
"Enggak, lo belom bilang."
Wildan memutar bola mata, "Mas Jae pernah cerita langsung nggak kalau dia di tinggal nikah sama mantannya?"
Kalea tampak berpikir, "Lupa, gua ingetnya tau dari lo kan."
"Dia di tinggal nikah, padahal udah siapin gedung segala macem."
"HAH?" pekik Kalea. Kalea tenganga, "Bukannya baru tunangan aja?"
Wildan mengangguk, "Tunangan udah sekitar setahun terus mau lanjut ke pernikahan. Gedung, makanan, baju, udah siap semua, tinggal sebar undangan doang tapi mendadak batal."
"Beda agama juga kan?"
"Iya itu juga."
"Gue gatau kalau rencana pernikahan dia udah sejauh itu."
Kalea diam sejenak, pikirannya penuh dengan Jae sekarang. Kalea tau kalau Jae memang sudah tunangan dengan Sonia tapi untuk rencana menikah, Kalea tidak begitu tau. Pantas saja Jae begitu hancur, rencana masa depan yang sudah di susun harus hilang seketika.
Wildan melihat Kalea yang tampak berpikir lalu menjentikkan jari membuat Kalea kembali menoleh.
"Le, Mas Jae itu kalau udah jatuh bakal jatuh banget. Dia bakal sejatuh itu di depan cewek kalo udah sayang alias bucin banget."
Kalea berdecak, "Yee kayak lo enggak aja."
"Setidaknya gue nggak ditinggal nikah," bela Wildan.
"Tapi di putusin."
"Enak aja, udah balikan juga."
Kalea membelalak, "UDAH? KAPAN? KOK GUE GATAU?"
Wildan sedikit menjauhkan diri dari Kalea karena suara wanita itu cukup keras membuat telinga Wildan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time of Our Life - DAY6 ✔️
Fiksi PenggemarKisah mereka yang tak sabar untuk menikmati dan membuat kenangan baru di masa muda. Tapi masa muda itu tidak selalu punya sisi yang indah, tidak selalu hanya berisi kebahagiaan. Tapi setiap manusia pasti ingin mempunyai kenangan yang menyenangkan da...