50. Hari Indah Wildan

280 36 7
                                    

Enam Bulan kemudian.




Setelah melewati banyak persiapan yang cukup melelahkan tapi menyenangkan, akhirnya Wildan di sini, menatap dirinya sendiri di pantulan cermin besar dengan tuxedo berwarna hitam, sesekali membenarkan kerah dan rambutnya. Entah sudah berapa kali Wildan menghela napas dengan jantung yang berdebar kencang berusaha menghilangkan kegugupan, jantungnya seakan mau keluar.

"Lemesin napa bos!"

Brian menepuk kedua bahu Wildan dari belakang lalu memijatnya pelan, mencoba memberi ketenangan. Brian terus memperhatikan wajah Wildan yang tampak tegang membuat Brian tersenyum.

"Wil, santai. Kalau tegang terus nanti salah sebut nama kan bahaya," kata Shaka yang duduk di salah satu sofa kamar.

"Padahal bukan nikahan gue tapi gue sampai hafal itu kata-kata," sahut Jae sembari menopang dagu.

Jae menegakkan badan lalu berdehem, "Saya terima nikah dan kawinnya, Milena Aretha binti—"

"MULUT LO YA! Diem, yang boleh ngomong itu gue doang tau!" sewot Wildan menatap Jae dengan kesal.

Jae melihat reaksi Wildan jadi terbahak-bahak.

"Santai, mas Wil. Lo kan udah latihan lama juga. Ingat, jangan tengang banget walaupun gue tau lo deg-degan parah, jangan salah sebut nama kalau gamau nikahan lo malah gagal. Semangat!" kata Doddy dengan kedua tangan di kepal melayang di udara.

Wildan mengangguk walaupun hatinya sudah menggila dari tiga hari lalu.



Sementara di kamar mempelai wanita pun sama, sama-sama menggila.

Milena berkali-kali menelan saliva sembari memegang dada. Tarik napas, hembuskan, tarik napas, hembuskan, entah sudah berapa kali Milena melakukannya dengan kaki yang bergetar.

"Santai, Mil. Tenang." Kalea mengelus bahu Milena berusaha menenangkan.

Milena duduk sambil melihat cermin, menatap pantulan dirinya yang sudah di rias dan sudah berbalut gaun pengantin berwarna putih. Milena tidak menyangka sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang istri membuat kedua ujung bibirnya terangkat.

"Wildan lagi apa ya?"

Kalea tertawa, "Pasti lagi gila dia."

Nou membuka pintu membuat Milena dan Kalea menoleh.

"Gue mau ngakak banget ngeliat muka mas Wildan."

"Kenapa?" tanya Milena penasaran.

"Tegang banget." tawa Nou.

Nou menatap Milena dengan mata melebar kemudian mengeluarkan ponsel, "Gue harus foto, lo cantik banget hari ini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Time of Our Life - DAY6 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang