Masih jumat sore, Doddy dan Jae yang sudah di rumah lagi goleran di ruang tengah sambil nonton TV. Jae memegang perut merasa lapar tapi bingung mau makan apa. Dari tadi jari Jae sibuk naik turun melihat makanan di aplikasi padahal pilihan makanan banyak tapi kalau banyak begini tuh malah buat Jae makin bingung mau makan apa. Jae lagi pengen yang pedes sih.
Ah, Jae tau.
"Dot jajan yuk?" ajak Jae.
Doddy menoleh, "Tumben?"
"Mau seblak, kata Kalea enak. Emang iya ya?"
Doddy menepuk bahu Jae, "Demi apapun lo belom pernah makan seblak?" tanya Doddy.
"Kenapa pada kaget sih kalau gue belom pernah makan seblak?" tanya Jae bingung.
"Ya lagian itu makanan sangat amat merakyat dan lo gatau?"
Jae tampak berpikir, "Eh Dot, emang cewek kalau mau datang bulan suka seblak ya? Apa hubungannya?" tanya Jae lagi.
Doddy mengangkat bahu, "Ya mana gue tau? Kan gue nggak pernah datang bulan."
"Ya kan lo deket sama Nou dari lama, masa dia nggak pernah minta lo buat beliin seblak?"
Doddy tampak berpikir, "Pernah sih beberapa kali, tapi gue gatau."
Jae berdecak, "Masa gatau sih?"
Doddy memutar bola mata, "Mas, cewek itu datang bulan selama 12 kali dalam setahun dan mood mereka setiap bulannya beda. Jadi jangan tanya gue karena gue emang gatau."
Jae berdiri, "Yaudah yuk jajan seblak, gue traktir."
Doddy berdecak kemudian tetap berdiri, "Traktif kok seblak, yang fancy dong!"
Jae menjitak kepala Doddy, "Lo kira duit gue banyak apa, fancy fancy segala."
"Orang kaya emang gitu ya, Mas?" tanya Doddy tiba-tiba.
Jae mengernyit, "Gitu apa?"
"Suka nggak pamer kalau duitnya banyak."
Jae tertawa, "Kalau pamer entar lo pada demen ngutang. Ayo ah, penasaran gue."
Jae dan Doddy naik motor untuk ke depan perumahan, walaupun tidak terlalu jauh tapi kalau jalan kaki lumayan juga. Jae yang di boceng Doddy hanya diam sambil melihat sekeliling karena Jae tidak tau tempat seblak yang enak di mana, apalagi Jae jarang keliling perumahan jadi nggak tau juga tempat jajan yang enak itu di mana saja. Beda dengan Brian dan Doddy yang sering keliling perumahan untuk cari jajanan.
Doddy berhenti di warung dekat jalan utama kemudian memarkirkan motor. Beruntung di depan perumahan mereka ini banyak sekali jajanan, pantas saja Brian dan Doddy sering banget keluar buat beli cemilan.
"Bu, seblaknya dua ya campur aja. Satu enggak pedas, satunya—" Doddy menoleh ke arah Jae.
"Pedasnya dikit aja."
"Yang satunya pedas dikit sama jangan terlalu asin ya."
Doddy ingat kalau Jae tidak terlalu suka makanan asin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time of Our Life - DAY6 ✔️
FanfictionKisah mereka yang tak sabar untuk menikmati dan membuat kenangan baru di masa muda. Tapi masa muda itu tidak selalu punya sisi yang indah, tidak selalu hanya berisi kebahagiaan. Tapi setiap manusia pasti ingin mempunyai kenangan yang menyenangkan da...