Part 39

55 30 1
                                    

Semua yang pergi akan kembali dan semua yang kembali akan membuat hati berbunga seperti hantu di dalam kendi

Udara pagi itu sungguh sejuk sekali. Indra sedang menutup hidungnya dan menghadap langit yang membias di antara cahaya jendela kota.

Waktu sudah semakin menua saja. Tak kusangka jika waktu berputar begitu cepat dan membiarkan diri ini lemah ke dalam jiwa sendiri.

Untuk apa kau hidup jika semua yang kau miliki tak ada artinya. Katakata ayah yang melekat di dalam pikiranku. Semuanya melekat, tapi katakata itu yang membuatku berpikir jernih dan kembali ke dalam waktu.

"Apa yang kau pikirkan?" indra menyodorkan sebatang rokok kepadaku, dan membiarkan diriku hilang ke dalam kenangan.

"Apa?"

"Yang kau pikirkan!"

"Entahlah hanya sebatas kata-kata yang ayah pernah ucapkan di masa lalu!"

"Kata-kata apa?"

"Tentang hidup dan juga tentang segala bernama cinta," aku Sulut rokok ini dan membiarkan hangus ke dalam atap kantornya.

"Kau lihat berapa banyak tulisan yang kau buat ini kawanku?" ia menepuk manuskrip tulisanku. Dan tertawa kecil dengan membiarkan tatapan matanya raja mengarah ke jalur jam dinding itu.

"Aku masih tak terpcaya jika ini adalah tulisanku sendiri!"

"Berapa tahun?"

"Kurang lebih dua tahun!"

"Dan harus menjadi tulisan yang bakal mengubah hidupmu kawan!"

"Semoga!"

Ia lalu duduk di kursi sofa hitamnya dengan kulit asli dari rusa yang baunya khas sekali.

"Ada yang aneh?"

"Kau sudah menjadi seorang yang sukses! Sedangkan aku ya begini saja dari dulu!"

"Justru aku iri denganmu kawan! Banyak hal yang bisa kau lakukan dengan kebebasan pikiranmu itu! Tinggal bagaimana kau asah menjadi lebih tajam lagi!" ia lalu mulai membuka lembar manuskrip tulisanku ini.

"Ini semacam novel atau bagaimana?"

"Terserah kau saja menyebutnya apa!" indra lalu tertawa keras sekali, mendengar jawabanku yang asak ceplos seperti telur ceplos dimasak setengah matang.

"Yayaya! Yang penting makna dari tulisanmu ini bukan?"

"Kau selalu berkata makna kan? Jadi ini juga ada peran darimu kawanku!" indra lalu membacanya, sesekali matanya menahan tawa ke arah wajahku sendiri.

Seperti kisah ini yang selalu ingin ku katakan. Seperti janji yang kelak akan kau lupakan dan seperti hantu yang bakal sangsi kepada hati dan harapan juga seperti kasihku yang tak bakal pernah padam.

Tulisan ini ku tulis untukmu seorang. Tulisan yang berkisar tentang waktu dan kenangan yang kau akan sadari jika lubang hitam di hatiku adalah sebentuk mawar yang menghitam dan terbakar emosi.

KENANGAN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang