Hidup dimasa lalu hanya akan membuat kita semakin terpuruk, bahkan mungkin bisa membuat kita lupa segalanya
Aku melihat buku-buku karyaku terpampang indah dibeberapa rak-rak toko buku. Bahkan ada di halaman depan toko buku itu. Indra sudah yakin akan kesuksesanku ini. Indra pun menjadi editorku dan selalu memberikan kepercayaan penuh ketika ada proyek baru untukku.
"Hei karya barumu mana?"
"Masih ku rangkai dan kuperindah lagi kawan!"
"Satu bulan selesaikan bisa gak?!"
"Kenapa?"
"Ada tawaran untukmu lagi! Buat tentang kritik terhadap situasi sekarang ini! Jangan melulu cinta dan cinta lagi!" ia pun Tertawa keras sambil menawarkan rokok kepadaku.
"Bajingan!"
Semua telah berubah. Masa depanku suadh bisa kulalui dan terarah sekarang ini. Semenjak pertemuan itu, aku tak pernah lagi mendengar dan bertemu dengan Pita. Indra sepertnya tahu dimana ia berada. Tapi ia tak ingin aku mengingat Pita lagi.
Dan aku setuju, semua akan kembali kepada nol. Deretan angka yang tak terhingga dan memberikan makna luas kepada hidup manusia. Pekerjaanku hanya menulis, dan beberapa kali menulis cerpen untuk menutupi waktu yang longgar.
Ayah dan ibu akan bahagia dengan keadaanku sekarang ini. Dan Indra pun paham jika apa yang ku alami adalah jerih payah kita semua. Tak bakal ada yang bisa mengerti akan takdir dan Tuhan memberikan fakta terkeren dari takdirnya kepada.
"Yang menentukan takdir itu baik dan tidak adalah diriku kita sendiri! Tuhan hanya memberikan pilihan kepada kita dan kitalah yang menentukan pilihan itu!"
Mesin komputer berbunyi kencang. Dan malam mulai berdebu kembali, meninggalkan diriku ke dalam kesunyian. Asap rokok mengepul sampai batas impiannya sendiri. Memberikan kesan berbeda ketika rongga-rongga kehidupan melonjak jauh dari harapan hidup kita.
Aku tak begitu mengerti akan hidup ke depannya bagaimana. Tapi perbuatlah yang baik-baik saja. Kerjakan yang baik untukmu dan sekitarmu, maka kebaikan akan datang kepada hidupmu sendiri. Dengan apa yang ku lalui di masa lalu, bukan alasan lagi untuk kembali mengeluh akan masa-masa itu.
Pelajaran apa? Semua adalah bentuk dari pelajaran yang paling berharga di dalam hidup manusia. Dan aku pun bisa menerima ini begitu baik. Suara komputer masih terpacu oleh asap rokok yang ku sulut dengan kencang. Aku tak bisa bergerak sedikit pun dari apa yang ku inginkan di masa depan. Semua adalah keinginan yang tak pernah tahu ada batasnya.
Ku tolehkan sedikit wajahku di antara jendela rumah ku ini. Ada yang mengetuk pintu rumahku, dengan segera ku buka pintu dan betapa aku kaget, tubuh besar dengan kedua mata tajam itu melotot kepada.
"Kau?"
![](https://img.wattpad.com/cover/209292808-288-k358955.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KENANGAN (TAMAT)
RomansaAku tahu mencintaimu itu adalah takdir, meski sangat menyakitkan Lara menulis sebuah catatan kisahnya dengan seorang gadis bernama Pita Gora. Gadis dan cinta pertamanya yang membuatnya punya gairah hidup dan membuatnya hancur lebur. #melodylan (ran...