"BARIS SEMUANYA!" teriak salah satu anggota Osis membuat mereka berkumpul ditengah lapangan segera."BISA BARIS GAK?" kali ini seorang laki-laki berparas tampan, ralat paling tampan yang berbicara. Sayangnya tak ada senyum saat mengatakanya, datar dan dingin.
Mendengar suara dingin dan tajam itu membuat mereka langsung membentuk barisan yang rapi. Apalagi melihat tongkat baseball yang singgah ditangan laki-laki itu.
"YANG PALING BELAKANG!" laki-laki itu berteriak menunjuk sudut kanan paling belakang.
"Name tag lo mana?" suara dingin dan tajam itu membuat semua orang berpusat pada gadis yang dandananya paling beda.
Sontak yang merasa berbeda, langsung menunduk takut. Tanganya memilin seragamnya gelisah.
"Saya kira nggak pake itu kak," ujar gadis itu menunduk takut-takut.
"Mata lo buta hah?" ujar cowok itu marah. "Nggak bisa baca pengumuman?"
"Maaf kak,"
Cowok itu berdecih, "ikut gue," ujarnya dingin lalu berlalu begitu saja.
_ _ _
Hay guys, ini cerita kedua aku ya. Semoga kalian suka.
Udah ada yang bisa nebak alurnya?
Next gak?
Vote and coment ya, itu sangat berarti buat aku.
Jangan lupa baca cerita aku yang lain:-)
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR LOVE
Teen FictionErlan Anggara, ketua osis di SMA nya sendiri, SMA Cakrawala. Dingin, bermulut pedas, itu yang mereka kenal dari Erlan. Satu lagi, tampan. Semua wanita yang melihatnya akan tergila-gila, tapi tak ada berani yang mendekatinya. Erlan tak bisa tersentuh...