Prolog

45.4K 1.3K 5
                                    

Cukup lama ia terdiam di balkon kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Tapi matanya tidak ingin terpejam. Rasa kantuk tidak digubrisnya sama sekali. Gelisah. Satu kata yang dapat mewakili perasaannya saat ini.

Tiba-tiba satu cara terlintas dalam kepalanya. Nurani kali ini bekerja dengan baik. Tidak mengandalkan logika maupun ego. Maaf. Satu kata yang begitu sederhana. Namun terkadang satu kata itu mempunyai pengaruh yang sakral.

Tapi yang dipikirkannya tentu bukan sekadar maaf dalam bentuk kata "maaf" secara harfiah. Melainkan maaf dalam bentuk abstrak.

Pendekatan terhadap lawan terkadang dapat menimbulkan efek yang berdampak baik. Dan cara itu telah terpecahkan. Mungkin dengan cara itu juga perang panas diantara mereka akan berakhir.

Cara itu akan kembali menimbulkan pahit untuknya. Membangkitkan masa lalu, menyingkapkan luka lama.

-----------

Lemonade is back.

LOVE LIKE LEMONADE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang