#1 Vanta Lollyta

33.7K 1.3K 39
                                    

Untuk readers lama yang baca Lemonade di sini, apa kabar?

Untuk readers baru, salam kenal.

Dan, makasih yang udah mau mampir untuk baca. Semoga kalian sukaaa... Sebenernya cerita ini direpost dari Grup Fb. Cerita yang sempet nge-stuck karena kesibukan di kampus. tapi banyak readers lama yang nanyain di Fb.

Happy Reading!

Part ini sudah direvisi.

***

"Hahaha... Asik bener nih, kita punya pembantu baru!" seru seorang cowok dengan nyaring.

Vanta yang sedang menikmati makan siangnya di kantin kampus secara spontan menoleh ke arah empunya suara. Ada beberapa cowok di meja tengah—meja dan bangku yang didesain tinggi seperti di kafe—sedang menertawakan temannya yang lain. Setelah menoleh singkat, Vanta kembali melahap makan siangnya. Mood-nya hari ini sedang buruk. Tugas kampusnya—yang untuk mengerjakannya memakan waktu beberapa hari dan sampai bergadang pula—baru selesai tadi pagi. Tak ayal rasa kantuk menyergapnya hingga siang ini. Ingin sekali menikmati suasana yang tenang biarpun tidak ada waktu untuk merebahkan kepala. Namun sesaat kemudian terdengar lagi suara berisik dari arah yang sama.

"Bego!! Kan tadi gue udah bilang jangan pake saos! Budek lo ya?!"

Kali ini Vanta—gadis berambut panjang sepunggung dengan mata hitamnya yang bulat—benar-benar merasa terganggu dengan si empunya suara itu. Berisik banget! Keluhnya dalam hati. Ia sampai sakit kepala mendengarnya.

"Ada apa sih Jes, dari tadi berisik banget?" tanya Vanta penasaran pada gadis yang rambutnya dicat berwarna ash brown yang duduk berhadapan dengannya.

"Itu, *kating jurusan lo ngerjain temennya. Kasihan deh, Ta."

(*kating = kakak tingkat)

Vanta kembali menoleh ke sumber gaduh itu. Dan beberapa penghuni kantin juga terlihat ingin tahu apa yang sedang terjadi di sana.

"Man, kayaknya tadi gue nggak denger lo bilang gitu deh," goda seorang cowok yang jelas sudah tahu kalau cowok gendut tadi hanya dikerjai temannya.

"Oh ya?? Wah, sorry deh kalo gitu." Cowok itu mengangkat kedua tangannya di depan dada sambil mengucapkan permintaan maaf dengan ekspresi tanpa bersalah. Malah terlihat seperti meledek.

Vanta yang sedari tadi dalam mood buruk, kesal juga mendengarnya. Berisik. Ia tidak suka kegaduhan. Dan lagi cowok itu sudah keterlaluan ulahnya, kasihan cowok gendut yang dikerjai oleh cowok itu. Wajahnya pucat dan terlihat takut.

"Jes, gue beli lemonade dulu ya."

Tanpa menunggu jawaban sobatnya, ia bangkit dari kursi dan berjalan meninggalkan mejanya.

Vanta melewati kerumunan itu. Dengan sopan ia mengucapkan permisi kepada cowok yang berdiri di dekat bangku tinggi. Cowok itu adalah temannya si biang onar. Setelah cowok yang disapanya maju selangkah, Vanta melintas di belakangnya ke arah si penjual lemonade.

Gadis itu memesan pesanannya sambil menunggu, tidak berapa lama si penjual menyodorkan segelas lemonade dingin kepadanya. Vanta membayar dengan uang pas, berbalik pergi dari sana.

Tapi ternyata bukannya melangkah ke mejanya, gadis bergaya santai itu malah berjalan menuju sekelompok cowok tadi. Saat ia berdiri tepat di sebelah tersangka utama, si cowok pembuat gaduh, ia menumpahkan lemonadenya.

***

Tiba-tiba sesuatu yang dingin mengenai kepala Alvin, mengalir sampai membasahi kemeja bermotif kotak-kotak hitam yang dikenakannya. Cowok yang kini tengah berada dalam keadaan basah kuyup itu memejamkan mata sejenak, kemudian menoleh ke belakang.

LOVE LIKE LEMONADE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang