Cerita ini masih berantakan. Kalau kalian penasaran boleh baca. Gak suka boleh di tinggal.Kelas pagi adalah salah satu dari banyak hal yang Ara benci di dunia ini. Bagaimana tidak, semalam tidur hampir subuh di karenakan tugas yang diberikan dosennya yang banyaknya membuat Ara mengerjakannya sambil menangis dan dengan jangka waktu yang singkat
Sementara Ara bukanlah tipe orang yang gampang bermasa bodoh pada tugasnya, Ara pasti akan kepikiran sampai akhirat jika mangkir satu tugas saja. Ara tentu selalu mencoba mengabaikan, tapi hatinya tidak pernah mengijinkan. Padahal otaknya sudah memutar potongan-potongan film-film di laptopnya yang bisa ia tonton atau memutar video konser ariana grande sang idolanya di laptop karna Ara tidak pernah mampu untuk datang langsung ke konsernya
Miris....
Tidak butuh waktu lama untuk bersiap ke kampus apalagi raut garang si dosen sudah terbayang di kepalanya-maka cukup Ara mandi tidak sampai dua menit pakai celana jeans hitam kemeja abu-abu kebesaran yang sengaja ia masukkan kedalam celana serta memakai sepatu kets putihnya. Ara yang memang dasarnya memang tidak pernah tau caranya ber make up sekalipun dia ingin, hanya perlu memakai sun screen serta pelembab di bibirnya. Maka siaplah ia ke kampus
****
Jam pertama d imulai seperti biasanya oleh Ara, terlebih dosen yang masuk bukanlah dosen yang ia sukaiSebenarnya sih, tidak ada dosen yang Ara suka semuanya sama-sama memberinya tugas tanpa ngotak
Ara memerhatikan dosen muda di depannya dengan datar menyimak baik-baik materi yang di paparkan agar tersangkut di otaknya walau tidak banyak. Karna walaupun ia tidak suka kelas pagi dan kuliah kadang membuatnya stres, Ara tidak punya niat untuk kuliah main-main yang akan membuat nilainya anjlok, remedial, lalu lulus tidak tepat waktu.
Ara tentu tidak mau
"Ara, kamu ke toilet sana" Ara menaikkan alisnya. Biasanya para mahasiswa mahasiswi yang izin ke toilet, ini kenapa malah dosennya yang menyuruh?
"kenapa pak? "untungnya Ara tidak perlu mengeraskan suaranya karna duduknya sudah paling depan
"wajah kamu terlihat mengantuk, jelek. Tidak enak di pandang mata" suara riuh rendah tawa dapat di tangkap dengan jelas oleh pendengaran Ara. Dosen satu itu memang selalu saja cari masalah dengannya. Padahal kalau Ara pikir-pikir dia bukan mahasiswi bandel rajin kumpul tugas dan nilainya tidak pernah mengecewakan walau bukan tertinggi di kelas setidaknya ia tidak pernah keluar dari lima besar
Kayak SD
Tapi kenapa dosen sok ganteng yang sayangnya memang ganteng itu selalu saja mengajak ribut sih?
Ara memandang sinis dosennya tanpa takut sebelum menjawab
"saya gak ngantuk pak, lagian saya simak dengan baik kok apa yang bapak sampaikan" Ara sepakat pada salah satu tweet orang yang pernah ia baca di twitter milik Nadia teman sebangkunya tweet itu berbunyi
Kalo sudah malas dan kehilangan respect sama orang lain, mau ngobrol aja rasanya males
Dan itu yang Ara rasakan, ia malas menyahuti si dosen tiada akhlak macam pak Kalliandra ini, Ara tau pria menyebalkan itu pasti hanya ingin memancing emosinya
Kudu sabar!
"oh, berarti wajah kamu memang sudah begitu dari sananya ya"? lalu tawa kembali berderai, bahkan Nadia teman seperjuangan yang Ara sangka akan membela nyatanya juga ikut tertawa.
"ketawa Nad, anggap aja gue gak disini" Nadia semakin terbahak-bahak. Dibandingkan Ara, Nadia justru suka kelas jika Kalliandra yang menjadi dosen nya, Andra itu selain tampan masih muda cerdas dan idola kampus, juga suka memberi guyonan di sela-sela jam mengajarnya. Walau tidak sering dan tidak banyak dan walau hanya Ara yang menjadi sasarannya, Nadia tetap suka dan mampu menghiburnya.
Ara tidak mau memperpanjang, ia sadar dengan wajahnya yang jauh dari kata cantik, tapi bukan berarti Kalliandra diberi kebebasan menghinanya kan? Sejujurnya Ara sudah berulang kali tersinggung. Namun karna statusnya hanya mahasiswa, Ara hanya mampu terdiam. Demi nilai, demi masa depan yang mudah-mudahan cerah. Lebih cerah daripada warna baju Nadia hari ini.
Kalliandra terkekeh pelan didepan sana, tanpa peduli raut wajah datar serta dendam tersembunyi yang Ara punya
"oke, materi hari ini cukup sampai sini dulu" Kalliandra mengakhiri kelasnya pagi ini, ia tersenyum sebentar lalu mulai merapikan buku-buku diatas mejanya.
"pak hari ini gak ada tugas"? Ara mengumpat dalam hati, tugasnya sudah banyak. Lalu anak sok rajin berselimutkan caper alias cari perhatian si Tari malah menawarkan diberikan tugas?
Sungguh kelas pagi yang menyebalkan
"hari ini gak usah, kalian sudah banyak tugaskan? lagian saya liat Ara udah kayak istri gak dapat jatah dari suami. Mungkin karna banyak tugas" jawaban Kalliandra kembali membuat kelas riuh, dipenuhi suara tawa yang tanpa malu-malu di perdengarkan.
Ara membuang wajahnya, memilih memandang tembok daripada wajah Kalliandra
"oke, saya permisi" Ara menghela nafas lega, setelah tubuh Kalliandra menghilang dari kelasnya. ia terbebas dari lambe turah kampus yang entah kenapa sasarannya cuma Ara seorang
"udah jangan diambil hati, pak Andra kan cuma bercanda" Ara memilih diam saja. Malas menyahuti terlebih Ara tau tidak ada gunanya ia protes
Pak Kalliandra adalah, salah satu dari beberapa orang yang tidak ia sukai di dunia ini. Pergi meninggalkan orang menyebalkan di bandung malah ketemu Kalliandra di jakarta.
Sial betul, kenapa orang-orang di sekitarnya kebanyakan menyebalkan?
Bye
Vote? Follow? Thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUMFREI✓
ChickLitTernyata memang benar, garis antara cinta dan benci itu nyaris tak ada. Dari yang bukan siapa-siapa bisa menjadi teman hidup.