Ara sudah pernah bilang belum, kalau menunggu adalah salah satu dari banyak hal yang ia benci di dunia ini?
Jika belum, biar Ara katakan bahwa menunggu adalah hal yang sangat Ara tidak sukai. Terlebih orang yang membuatnya menunggu adalah si songong Kalliandra
Ara tidak suka membuat orang lain menunggu karna ia juga tidak suka menunggu, Kalliandra adalah satu-satunya dosen yang paling semena-mena yang pernah Ara temui sepanjang tiga semester kuliahnya
Bagaimana tidak, sudah hampir tiga jam Ara duduk dihadapan laptopnya menunggu email berupa soal dari Kalliandra namun jangankan tugas tanda-tanda akan muncul pun tidak ada.
Padahal Ara bisa saja naik keatas kasur menyetel lagu lewat laptopnya lalu berselancar di social medianya tanpa perlu repot-repot memikirkan Andra si dosen rese ini
Tapi sayangnya, Ara bukan tipe mahasiswi yang bisa bermasa bodoh pada tugas yang ada. Apalagi Andra bilang bahwa tugas ini penting untuk nanti ujian. Jika Ara tidak kumpul tugas berarti ia tidak akan ikut ujian tidak ikut ujian tidak dapat nilai, tidak dapat nilai ya tidak lulus. Tentu saja Ara tidak mau
Kalau pun bisa ikut ujian susulan Ara tetap tidak mau. Apalagi dosen yang harus ia temui adalah Kalliandra. Ara memilih masuk kuliah full day saja kalau begitu
Andai saja Ara tau alamat email Kalliandra ini, sudah dari tadi Ara mengirim spam sekalian
Ara menepuk dahinya pelan, pasti Arka si penanggung jawab mata kuliah Kalliandra tentu punya alamat emailnya. Ara buru-buru mengambil ponselnya mencari nama Arka yang terletak jauh dibawah sana
Me: bagi alamat email pak andra dong
Arkanos: lo gak punya?
Me: kalau punya ngapain gue minta!?
Arkanos: sante dong gak usah ngegas, lagian dari awal ngajar juga pak Andra udah nulis alamat emailnya di papan buat kita.
Ara mengernyitkan dahi, kalau sudah di tulis di papan tulis sejak pertama mengajar kenapa Ara tidak punya? Apa yang ia lakukan di hari pertama Andra mengajar?
Tapi Ara terlalu malas memikirnya, mau Andra menuliskan email kek nomor sepatu kek nomor celana kek terserah karna Ara tidak mau peduli
Me:.udah, mana sini buruan
Arkanos:.kalliandra17@gmail.com
Tepat setelah Arka mengirim alamat email si rese, Ara cepat mengetikkan pesannya,.ia tidak mau menunggu sampai pagi lalu kemudian ia yakin Andra pasti akan menyalahkannya dengan berbagai alasan
To:.kalliandra mahardika
From: araminta ardhani
Maaf pak, saya araminta ardhani,yang tadi pagi bapak usir dari kelas. Soal yang bapak bilang mau kirim ke saya mana ya pak?
Ara tidak berfikir apakah pesan yang ia tulis sudah sopan atau belum karna pikirannya sudah dipenuhi oleh tugas
Satu menit
Dua menit
Sepuluh menit
Satu jam
Ara berdiri dari duduknya, melempar bantal ke sembarang arah, memporak porandakan tempat tidurnya guna melampiaskan emosi. Empat jam sudah ia menunggu dan Kalliandra sama sekali tidak menunjukkan batang lehernya.
Sungguh amat merepotkan sekali kau Kalliandra!
Gadis itu mengatur nafas, mencoba mengatur ulang kesabaran. Jangan sampai kost ini ia bakar saking emosinya
Sementara Kalliandra yang baru sempat membuka ponselnya sesaat setelah sampai dirumah langsung membuka email paling atas, dari Araminta.
Pekerjaan di luar membuatnya lupa bahwa ada Ara yang sedang menunggu soal darinya, jam sudah menunjukkan pukul setengah satu pagi. Jika ia kirim sekarang apa Ara masih bangun? Tapi Andra tidak mau peduli. Maka ia tetap membalas pesan Ara dengan rentetan soal panjang tanpa basa-basi.
*****
"lo dari kemarin ngantuk mulu, lo habis kuliah lanjut nguli apa gimana sih"? Nadia menyambut kedatangan Ara dengan omelan khas ibu tirinya, bagaimana Kalliandra tidak nyinyir jika Ara ini tidak pandai merawat diri asal pakai baju saja rasanya bagi Ara cukup.
Rambutnya yang sedikit berantakan sebenarnya nampak cantik-cantik saja pada Ara, tapi kan kalau disisir pasti akan jauh lebih cantik!
"ini semua gara-gara pak Andra" orang yang mengaku dosen itu mengirim soal di jam satu pagi. Jika saja Ara tidak haus lalu iseng membuka laptop ia mungkin tidak akan menemukan balasan email Andra. Alhasil Ara baru mendapatkan tidur berkualitasnya di jam empat subuh.
Nadia yang mendengar cerita Ara menggeleng-gelengkan kepalanya, ikut kesal juga akhirnya.
"kenapa lo gak minta kemarin aja"? Ara mencoba merapikan rambutnya yang awut-awutan, menggulung lengan kemejanya sampai pergelangan tangan agar lebih leluasa ia menggerakkan tangannya
"udah, tapi dia ngotot kirim lewat email" sepanjang mengerjakan tugas tengah malam sampai subuh tidak sedetik pun Ara lewati tanpa mengumpati Andra walau dalam hatiKalau dia bersuara, nanti bisa membangunkan warga kost lain
"tapikan nih Ra, pak Andra kan hari ini gak ada kelas" Ara membanting bukunya diatas meja, bagaimana bisa ia lupa hal penting itu!?
"oh yaudah, gue samperin ke ruangannya" Nadia memegangi bahu Ara berniat memberitahukan satu lagi fakta baru
"kan pak Andra gak ada Ra" kata Nadia lagi
"loh kemana? koit"? lalu jitakan maut dari Nadia mendarat di kepalanya
"apa sih"!
"ya lo kalo ngomong ngotak dong"!
Ara hanya memutar bola mata, toh semua orang juga kan akan meninggal. Tapi lebih bagus lagi jika Kalliandra duluan
Jiwa iblis Ara tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan hatinya sendiri
"pak Andra kan udah bilang dia ada urusan di tempat lain, jadi gak ngajar disini bego"! Nadia menjawab sembari ngegas. Ara berdecih dalam hati. Mau disembunyikan bagaimana pun juga Ara tau kalau Nadia ini adalah satu dari ribuan orang yang mengidolakan Kalliandra. Bahkan bisa jadi Nadia adalah pemimpin dari para member kalliandra lovers
Ara yakin seribu satu persen
"ya terus gue kudu gimana"? walau suaranya bicara biasa saja, dalam hati juga Ara ketar-ketir sendiri. Bisa-bisa ia tidak ikut ujian
"datengin rumahnya aja sana" ara tidak sudi, cukup ia melihat wajah songong Kalliandra di kampus saja diluar jangan, atau dirinya akan gila
Lagi pula dia juga tidak tau rumahnya dimana. Jangankan tau, peduli juga tidak.
"ya terus? lo mau tunggu pak Andra yang nanya tugas lo gitu"? Ara diam saja, malas menanggapi lebih jauh.
"di marahin tau rasa lo"! Ara hanya menguap, yang penting sudah ia kerjakan. Salah pak Andra kenapa hari ini tidak masuk? Kenapa juga dia tidak bilang kapan Ara harus mengumpulkan tugasnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUMFREI✓
ChickLitTernyata memang benar, garis antara cinta dan benci itu nyaris tak ada. Dari yang bukan siapa-siapa bisa menjadi teman hidup.