🌸🌸🌸
Tiga hari berlalu sejak kejadian dimana ia dan Ara bertemu, hari itu Ara turun dari mobil Kalliandra tanpa kata. Dalam perjalanan pun Ara tidak bicara sama sekali. Hanya menangis dengan menahan agar suaranya tidak terdengar.
Meladeni perempuan yang sedang menangis bukan keahlian Andra, ia tidak punya pengalaman mengenai itu. Dulunya Calista tidak pernah menangis sampai seperti itu
Dan Andra tidak boleh membandingkan mereka berdua
Satu masalah mungkin bisa dibilang sudah beres, Andra sudah bicara dengan Renata. Ia mengatakan pada ibu Calista itu untuk tidak ikut campur dengan urusannya terutama Ara, karna dia atau Calista bukan siapa-siapa.
Lalu masalah baru datang, para dosen juga mulai bertanya curiga ada hubungan apa ia dan Ara. Yang hanya Andra jawab dengan anggukan dan sedikit senyum tipis
Akan ada saatnya nanti ia akan jelaskan semuanya. Mereka orang luar, tidak perlu tau apa yang sedang Andra rencanakan. Bagi Andra itu bukan masalah, lagi pula tidak ada larangan menjalin hubungan di kampus yang sama. Tapi bagi Ara jelas lain. Gadis itu pasti merasa tidak nyaman.
Andra mengirimi Ara pesan hampir setiap hari, lewat email atau whatsapp karna berkali-kali ia menghubungi Ara namun tidak diangkat walau sebentar. Pesan-pesan yang Andra kirim pun hanya berakhir dengan centang dua abu-abu
Jam istirahat baru saja berjalan beberapa menit saat tanpa sengaja Andra melewati lorong panjang menuju ruangannya, segerombolan gadis-gadis seumuran atau bahkan mungkin sekelas dengan Ara kembali membicarakan yang tidak-tidak
Walau tidak ada tindak kekerasan, namun hal-hal begini sepertinya lebih berbahaya .Ara bisa terluka dan sakit hati jika mendengar ini.
Jika ada yang patut disalahkan dengan senang hati Andra akan menunjuk dirinya sendiri
Gila aja, Ara sebelumnya gak pernah punya pacar eh tiba-tiba jalan sama pak Andra dong
Sekalinya dapet cowok langsung dosen gila, pantes nilai Ara minggu lalu A di godain kek gimana deh pak Andra
Andra mengepalkan kedua tangannya di dalam saku, jika yang sedang bergosip itu bukan wanita, bogem mentah mungkin sudah mendarat disana.
Emang mereka serius ada apa-apa ya? Jangan-jangan emang udah dari dulu tapi kita baru tau, kan biasanya di kelas pak Andra emang suka usilin Ara
Tapi Ara keliatan risih tuh kalo di usilin, ini mah emang Ara yang ganjen dulunya aja sok gak peduli sekarang malah buat skandal. Dasar sok cantik!
Ih dia emang cantik tau, cuma dianya gak sadar aja
Oke cukup sampai disana, Andra kembali melanjutkan langkahnya.
ingin sekali rasanya Andra menyeret mereka satu persatu lalu memperlihatkan se-menyeramkan apa dirinya saat marah. Melakukan itu hanya membuat Ara semakin di salahkanWalau berada dalam kampus yang sama, namun tiga hari berlalu Andra belum melihat Ara sama sekali. Gadis itu melakukan segala cara untuk menghindarinya
****
Hari-hari kuliah yang Ara jalani makin hari makin terasa berat, Ara sangat tidak nyaman dimana setiap kali dirinya berjalan di sepanjang lorong menuju kelasnya tatapan menilai, iri, benci, dan ingin membunuh mengiringi langkah Ara tiap hari.
Walau tidak ada bully-an seperti yang Ara takutkan, tetap saja ia tidak tenang. Hanya Arka dan Nadia yang selalu membela Ara dari sindiran-sindiran yang sengaja diperdengarkan. Bahkan para dosen pun turut menanyai Ara perihal ini
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUMFREI✓
ChickLitTernyata memang benar, garis antara cinta dan benci itu nyaris tak ada. Dari yang bukan siapa-siapa bisa menjadi teman hidup.