Andra memijat pelan keningnya setelah membaca laporan yang diantar Siska, sekretarisnya.
Masalah pekerjaan yang sempat ada kendala sudah beres, yang membuat Andra pening adalah Mira yang kemarin malam mendatangi apartment nya dengan rentetan aduan panjang yang membuat Andra jengah
Calon istri kamu tuh gak sopan namanya! masa berani keluar sama laki-laki lain tanpa kamu tau biarpun dia saudara
Andra tidak mempermasalahkan soal itu, Andra percaya penuh pada Ara dan Andra tidak akan memberikan cela untuk perempuan itu berbuat sesuatu di belakangnya. Andra percaya apa yang ada di pikiran Mira tidak seperti yang sebenarnya terjadi
Dewa meminta Ara bertemu karna pria itu masih belum percaya apakah benar Ara sebentar lagi akan menikah. Ara tidak mengatakan itu secara langsung melainkan melalui pesan. Gadis itu bilang lebih lancar menjelaskan kalau lewat pesan
Ada-ada saja memang, Andra harus percaya karna Ara mengizinkan seandainya Andra mau dia tidak bertemu lagi dengan Dewa
Tapi Andra memilih tidak melakukan itu, ia tidak mau membatasi ruang gerak Ara. selama dia diberi alasan jelas dan pasti Andra akan percaya
Tapi sulit membuat Mira yakin karna ternyata ibunya itu benar-benar tidak mau membuka hati untuk perempuan lain
Mama cuma mau yang terbaik buat kamu
Tapi Calista bukan yang terbaik, Andra menjawab dengan tegas kemarin. Di mata Mira, Calista memang adalah perempuan yang sempurna untuk Andra sekalipun sudah di jelaskan bahwa Calista pernah berkhianat padanya
Semua orang berhak dapat kesempatan kedua
Tapi Andra juga tau kalau mana yang pantas di beri kesempatan kedua dan mana yang tidak. Dan Calista masuk opsi kedua. Andra sayang pada ibunya tapi Mira sudah terlalu banyak ikut campur dalam urusan hidupnya.
Ara: kamu sibuk gak? aku udah beres kelas, bosen. Gak tau mau ngapain
Andra tersenyum membaca pesan Ara, hari bahagia mereka tinggal sebentar lagi sebelum Ara pulang ke bandung dan memulai masa pingitnya. Ara juga sudah mengajukan izin secukupnya
Me: kamu di kost?
Ara: di kampus
Me: saya kirim supir buat jemput kamu ya
Ara: oke
***
"Kamu kan udah bagus kerjanya, kok masih jadi dosen sih"? Sesuatu yang akhirnya berhasil Ara tanyakan
"Itu cuma sementara, sebentar lagi selesai" seharusnya sudah selesai sejak minggu lalu, tapi karna Andra akhirnya sadar soal Ara, keputusannya ia undur sebentar lagi.
"serius, berarti__
"tapi kalaupun gak di kampus, kamu tetap dalam pantauan saya" Ara mendelik tidak suka pada pria di berjas di depannya ini
"Emang aku punya muka yang berpotensi selingkuh ya"? Andra tertawa mendengarnya, meski pandangan masih fokus pada layar laptop
"Semua juga punya potensi, tapi kalau kamu gak akan saya kasi kesempatan"
Terserah situ aja dah
"Mama kamu kemarin ketemu aku kak" Ara ingin tertawa rasanya setiap kali mendengar kata kak terlontar dari bibirnya sendiri
Ya daripada panggil mas
Andra mengangguk,.karna selepas dari sana Mira memang mendatanginya dan mengadu dengan berapi-api. Tapi Andra tau bahwa Mira melebih-lebihkan semuanya. Andra tidak ingin jadi anak durhaka, tapi sikap berlebihan Mira kemarin memang sangat mudah di tebak
![](https://img.wattpad.com/cover/238842798-288-k488586.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUMFREI✓
Romanzi rosa / ChickLitTernyata memang benar, garis antara cinta dan benci itu nyaris tak ada. Dari yang bukan siapa-siapa bisa menjadi teman hidup.