Cerita 51

20.4K 1.3K 8
                                    

Andra memijat pelan keningnya setelah membaca laporan yang diantar Siska, sekretarisnya.

Masalah pekerjaan yang sempat ada kendala sudah beres, yang membuat Andra pening adalah Mira yang kemarin malam mendatangi apartment nya dengan rentetan aduan panjang yang membuat Andra jengah

Calon istri kamu tuh gak sopan namanya! masa berani keluar sama laki-laki lain tanpa kamu tau biarpun dia saudara

Andra tidak mempermasalahkan soal itu, Andra percaya penuh pada Ara dan Andra tidak akan memberikan cela untuk perempuan itu berbuat sesuatu di belakangnya. Andra percaya apa yang ada di pikiran Mira tidak seperti yang sebenarnya terjadi

Dewa meminta Ara bertemu karna pria itu masih belum percaya apakah benar Ara sebentar lagi akan menikah. Ara tidak mengatakan itu secara langsung melainkan melalui pesan. Gadis itu bilang lebih lancar menjelaskan kalau lewat pesan

Ada-ada saja memang, Andra harus percaya karna Ara mengizinkan  seandainya Andra mau dia tidak bertemu lagi dengan Dewa

Tapi Andra memilih tidak melakukan itu, ia tidak mau membatasi ruang gerak Ara. selama dia diberi alasan jelas dan pasti Andra akan percaya

Tapi sulit membuat Mira yakin karna ternyata ibunya itu benar-benar tidak mau membuka hati untuk perempuan lain

Mama cuma mau yang terbaik buat kamu

Tapi Calista bukan yang terbaik, Andra menjawab dengan tegas kemarin. Di mata Mira, Calista memang adalah perempuan yang sempurna untuk Andra sekalipun sudah di jelaskan bahwa Calista pernah berkhianat padanya

Semua orang berhak dapat kesempatan kedua

Tapi Andra juga tau kalau mana yang pantas di beri kesempatan kedua dan mana yang tidak. Dan Calista masuk opsi kedua. Andra sayang pada ibunya tapi Mira sudah terlalu banyak ikut campur dalam urusan hidupnya.

Ara: kamu sibuk gak? aku udah beres kelas, bosen. Gak tau mau ngapain

Andra tersenyum membaca pesan Ara, hari bahagia mereka tinggal sebentar lagi sebelum Ara pulang ke bandung dan memulai masa pingitnya. Ara juga sudah mengajukan izin secukupnya

Me: kamu di kost?

Ara: di kampus

Me: saya kirim supir buat jemput kamu ya

Ara: oke

***

"Kamu kan udah bagus kerjanya, kok masih jadi dosen sih"? Sesuatu yang akhirnya berhasil Ara tanyakan

"Itu cuma sementara, sebentar lagi selesai" seharusnya sudah selesai sejak minggu lalu, tapi karna Andra akhirnya sadar soal Ara, keputusannya ia undur sebentar lagi.

"serius, berarti__

"tapi kalaupun gak di kampus, kamu tetap dalam pantauan saya" Ara mendelik tidak suka pada pria di berjas di depannya ini

"Emang aku punya muka yang berpotensi selingkuh ya"? Andra tertawa mendengarnya, meski pandangan masih fokus pada layar laptop

"Semua juga punya potensi, tapi kalau kamu gak akan saya kasi kesempatan"

Terserah situ aja dah

"Mama kamu kemarin ketemu aku kak" Ara ingin tertawa rasanya setiap kali mendengar kata kak terlontar dari bibirnya sendiri

Ya daripada panggil mas

Andra mengangguk,.karna selepas dari sana Mira memang mendatanginya dan mengadu dengan berapi-api. Tapi Andra tau bahwa Mira melebih-lebihkan semuanya. Andra tidak ingin jadi anak durhaka, tapi sikap berlebihan Mira kemarin memang sangat mudah di tebak

STRUMFREI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang