🌸🌸
Setelah mendengar pendapat Nadia kemarin, Ara makin bimbang. Satu sisi ia ingin sekali pindah agar tidak melihat wajah menyebalkan Kalliandra lagi. Namun disisi lain ia juga tidak terima jika harus keluar dari kampus yang sudah susah payah ia perjuangkan
Itu tandanya malah ia yang kalah
Tapi tidak mungkin juga Kalliandra yang harus pergi dari kampus itu. Kalliandra adalah salah satu dosen terbaik disana dan sudah lama mengajar di kampus itu
Ara ingat, Arka pernah bilang bahwa Kalliandra juga punya kantor. Kalau punya kantor kenapa masih jadi dosen? Memang Kalliandra kurang kaya bagaimana lagi?
Entah belum puas atau serakah Ara tidak tau
Hari ini adalah hari senin, Ara sengaja tidak masuk kampus karna izin yang kampus berikan masih tersisa, dan jika Ara hitung-hitung Andra sudah menelfon sebanyak seratus kali dan mengirim puluhan pesan yang sengaja tidak Ara buka
Dari kemarin hal yang Ara pikirkan itu-itu saja, membuat kepalanya terasa ingin pecah, ia bisa saja bilang ingin pindah. Tapi keputusan tetap ada pada Riana sang ibu. Membujuk Riana juga bukan perkara mudah
Notifikasi pesan masuk ke ponsel Ara
Keluarga harmonits
Arkanos: Ra, dari pada lo dirumah gabut sini ke cafe biasa
Nanad nadia: mumpung Arka lagi banyak duit Ra kemarin dia sukses ngepet dua rumah
Ara terbahak diatas kasurnya, wajah kesal Arka seketika terbayang di kepalanya
Arkanos: ho'oh, gue sukses jaga lilin pas Nadia beraksi tadi malem
Nanad nadia: gak usah pindah kampus Ra, di kampus lain lo belum tentu dapet temen kek gue yang manis dan kek Arka yang kaya
Arkanos:emang lo berdua temenan cuma karna duit. Gue bangkrut dikit langsung pura-pura gak kenal
Ara berfikir lagi, Nadia ada benarnya juga. Ara pasti akan merindukan mereka berdua.
Arka dan Nadia, belum tentu akan ia temukan di tempat lain
Ara jadi makin bimbang
Dia punya dua pilihan dengan konsekuensi yang berbeda
Pindah kampus dan tidak bertemu Kalliandra lagi, tapi tidak akan ada Arka dan Nadia. Atau tetap disana dengan adanya Kalliandra yang menyebalkan tapi ada Arka dan Nadia
Ara cukup yakin, kalau ia minta bantuan Arka dan Nadia agar tidak bertemu Andra pasti bisa. Tapi Andra juga punya mata kuliah di kelas Ara
Arkanos: gak usah sok sok pindah kampus. Kek punya duit aja lo, inget lo sama Nanad miskin yang kaya gue doang
Ara tertawa lagi, sayang sekali rasanya jika ia harus jauh dari orang macam Nadia dan Arka
Nanad nadia: jari tengah buat lo Ka
Arkanos: lo mau gak Ra? Cepet mumpung jiwa iblis gue belum balik. Traktir loh ini, biasanya juga lo paling gercep
Araminta dhani: iya gue otw, tapi traktir banyak dan boleh apa aja kan?
Nanad nadia: iya dong sayang, Arka kan banyak duit apa yang ngak buat lo

KAMU SEDANG MEMBACA
STRUMFREI✓
ChickLitTernyata memang benar, garis antara cinta dan benci itu nyaris tak ada. Dari yang bukan siapa-siapa bisa menjadi teman hidup.