Cerita 22

20.6K 1.3K 6
                                    

🌸🌸

Minggu

Telah Ara dedikasikan hari ini sebagai hari santainya. Tidak boleh ada satu orang pun yang mengganggunya.

Ia bahkan telah mengabaikan semuanya, telpon Andra yang bertubi-tubi, pesan-pesan entah dari siapa semuanya, dan group-group kampus yang memang sengaja tidak Ara baca.

Parahnya pun Ara turut mengabaikan telpon ibunya.

Judulnya memang minggu santai, tapi bukan santai yang sebenarnya karna Ara perlu mencuci pakaian kotornya yang menumpuk serta membersihkan kostnya yang amburadul.

Bisa santai setelah sibuk

Tugas kuliah bisa di kerjakan belakangan

Tok.. Tok.. Tok

Ketukan tak sabar itu membuat Ara menggeram kesal, mematikan keran air Ara beranjak malas membuka pintu

"eh mbak Lia, kenapa mbak"? Lia, tetangga kostnya yang bekerja di sebuah kantor dekat kost tersenyum ramah

"di depan ada yang nyariin kamu" katanya menunjuk pagar dengan dagu

"siapa mbak"? tumben sekali ada yang mencarinya di hari minggu. Siapa? Nadia tidak mungkin karna anak itu dihari minggu juga sama sibuknya dengan Ara. Arka? Mustahil. Pria sinting tapi ganteng itu hanya datang kalau sedang butuh.

"mana mbak tau, cowok. Pacar kamu ya"? nada menggoda serta senyum jahil terpatri di wajah awet muda mbak Lia

Ara hanya menggeleng-gelengkan kepala, lalu pergi menuju pagar kostnya yang tertutup rapat

Kost Ara memang bukan kost yang bebas di datangi siapa saja, biasanya harus izin terlebih dahulu pada ibu kost yang rumahnya tidak jauh dari pagar.

Ara kaget, menemukan Kalliandra dengan setelan santai sedang bersandar di mobilnya

Sejak insiden memaksa Ara masuk mobil Ara mengabaikan semua yang andra lakukan

Panggilan telpon, pesan panjang bahkan makanan yang andra kirim sengaja Ara berikan pada Erni, tetangga sebelah kostnya yang masih SMA.

Sebenarnya ini belum siang dan belum terlalu pagi juga, Kalliandra yang pastilah orang sibuk apa tidak buang-buang waktu datang kemari?

Ara berbalik diam-diam, tidak ingin menemui Andra untuk sekarang atau selamanya juga boleh. Ara sibuk sekarang, belum lagi piyama yang ia pakai hari ini pasti tidak akan luput dari komentar Andra

"loh, udah ketemuannya"? Ara berpapasan dengan Lia di pertengahan tangga

"belum mbak. Males" Ara pergi begitu saja membiarkan Lia menatapnya bingung

Lebih baik Ara lanjutkan mencuci. Setelah membiarkan mesin cuci bekerja Ara kembali ke kamar melihat layar ponselnya yang menyala, segera ia ambil beda itu.

3 panggilan tidak terjawab: Kalliandra

Satu pesan belum di baca

Kalliandra : kamu mau datang sendiri keluar, atau saya yang masuk kedalam?

Ara meremas ponselnya kuat, jika tidak sayang mungkin sudah ia banting ponselnya

Semua sifat buruk sudah ada pada Andra semua

Menyebalkan, pemaksa, tukang ngatur, pelit nilai, sok ganteng dan lain sebagainya.

Dengan amat sangat terpaksa Ara melangkah kembali dimana Andra berada, membuka pagar kasar sampai Ara malu sendiri karna ibu kostnya mengintip curiga mendengar suara keras dari pagar.

STRUMFREI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang