Cerita 25

30.4K 1.9K 7
                                        

🌸🌸

Sore mulai menyapa, hari jumat seperti biasa kelas akan berakhir sedikit lebih awal.

Ara sudah punya rencananya sendiri, ia akan pulang ke kost lalu mencari rekomendasi kampus agar ia bisa pindah segera

Mungkin yang akan Ara lakukan itu tidak akan langsung menyelesaikan masalah malah bisa jadi tambah buruk. Tapi maaf saja karna Ara tidak mau peduli. Bagi Ara, penyelesaian dari semua kesalahan pahaman yang ada adalah menjauhi Kalliandra.

Seharusnya Nadia menemani Ara sampai parkiran seperti biasa, tapi sayang sekali karna Nadia harus bertahan di kampus lebih lama karna tugasnya belum selesai. Hikmah dari cobaan ini adalah, Ara jadi lebih sering ke perpustakaan dan menetap lama disana hingga semua tugasnya selesai.

Entah Ara harus bersyukur atau miris

Ara mampir ke toilet lantai satu untuk buang air kecil. Setelah tuntas, Ara mencuci tangannya sembari menatap wajahnya di cermin

"udah cantik, buktinya pak Andra nyangkut di lo" Ara agak tersentak, lalu berbalik menemukan tiga orang perempuan di belakangnya

Ara tidak pernah melihat mereka sebelumnya, tapi jika Ara perhatikan sepertinya senior.

"maaf kak saya lagi gak mau ribut" kata Ara se sopan mungkin lalu mengambil tisu. Mengeringkan tangannya cepat-cepat

"sok cantik lo" kata perempuan berambut sebahu

Ya gue emang cantik, kenapa lo!

Ara mau jawab begitu, tapi ia jelas kalah jumlah. Satu lawan tiga jelas Ara kalah, apalagi Ara tidak punya pengalaman berkelahi dan ia tidak pernah belajar bela diri dimana pun

"saya permisi kak" Ara didorong mundur oleh Maysa. Gadis yang berdiri di tengah memasang wajah paling angkuh.

"lo apain pak Andra sih? kok bisa-bisanya dia ngelindungin lo habis-habisan"! toilet lantai satu memang selalu sepi maka tidak akan ada yang mendengar bentakan Maysa

"lo salah paham, gue gak ada apa-apa sama pak Andra" jawab Ara tenang, walau jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya sekarang

"ya emang lo gak pantes"! kata perempuan berbaju hijau di samping kanan Maysa

"pak Andra negur kita semua lewat group, bahkan group yang isinya dosen juga. Dia kasi kita peringatan buat gak gangguin lo atau pak Andra sendiri yang bakal balas"! Maysa menerangkan, ia tidak mungkin lupa pada pesan panjang yang Andra kirim tanpa basa-basi di hampir semua group kampus yang ada. Dimana inti dari semua itu berarti tidak ada satu pun orang yang boleh menganggu kenyamanan Ara

Ara jelas tidak tau karna tidak ada group yang ia buka. Ia bertanya mengenai tugas hanya lewat Nadia atau Arka.

Kalliandra baru saja menimbulkan masalah baru

"maaf kalo itu ganggu kalian, tapi percuma kan gue jelasin? lo juga gak akan percaya" Maysa yang sedang terbakar emosi mendorong Ara keras hingga punggungnya membentur tembok

Ara tidak bisa tinggal diam jika seperti ini ia harus melawan agar bisa keluar dengan selamat

****

"maaf pak bisa bicara sebentar"! Andra mengernyitkan dahi mendapati Riska bicara terburu-buru dengan nafas tidak teratur. Keringat juga membasahi sebagian wajahnya

"ya kenapa"?

"Ara pak, di toilet lantai satu pingsan di__

Andra tidak menunggu kalimat Riska selesai, pria itu sudah berlari menuju toilet yang Riska sebut tadi. Pantas saja sejak tadi pagi ia merasa ada yang aneh

STRUMFREI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang