Seingat Ara, mira pernah bilang kalau makanan kesukaan Andra adalah kari ayam, Ara bisa masak kari walaupun rasanya tidak seluar biasa masakan chef terkenal. Tapi Ara tau itu bisa di makan. Ara mau buat itu tapi bagaimana caranya kalau di apartment Andra tidak ada bumbu untuk membuat kari?
Maka ayam yang Ara temukan di kulkas Andra yang tidak penuh-penuh amat itu, Ara buat ayam goreng tepung saja, lalu wortel dan kentang yang ada Ara tumis dengan tambahan udang. Ya walau Ara tidak makan wortel
sederhana
Andra tidak protes, laki-laki itu makan dengan lahap tapi tidak mau menjabarkan pada Ara rasanya. Dia hanya angkat jempol sebagai respon
Kalau bagi Ara ini enak-enak saja, mungkin Andra juga begitu karna makan seakan berada di warung alias tidak peduli sekitar terkesan lupa ada Ara di hadapannya
Harusnya aLAra senang karna tandanya makanan itu enak bahkan Andra tambah, tapi Ara tetap mau tau pendapat Andra secara langsung
"pelan-pelan aja kali, keselek ntar" tapi Andra malah keasikan makan, Ara jadi malas bertanya lanjut
"kamu sudah cocok jadi istri saya" komentarnya selepas makan. Andra memang tidak memiliki badan kurus tidak gemuk juga bisa dikatakan proposional atletis atau apalah sebutannya, karna Andra ternyata memang rutin gym. Tapi Ara baru tau ternyata porsi makan Andra banyak
Dan tidak pilih-pilih makan, yang itu masih mungkin. Kalau memang Andra peduli soal berat badan ideal rajin olahraga memang perlu, tapi makan sembarangan termasuk kari? apa itu pola makan ala tubuh sempurna?
"terus kita ngapain"? Ara duduk lesehan di karpet bulu sedang Andra duduk di sofa dengan laptop di pangkuan
Sedang mengecek sesuatu katanya
"kamu mau apa"? alis Ara bertaut, mau apa?
"kalo gak ada lagi saya mau pulang aja pak" Andra menutup laptopnya lalu menyusul Ara duduk di karpet
"saya bukan bapak kamu, memang saya setua apa sih"?
"ya mana saya tau, emang umur bapak urusan saya apa" Ara menjawab tidak santai. Ara juga lupa sih umur Andra berapa tapi yang jelas Andra baru menyentuh usia tiga puluh
"saya penasaran, kamu gak pernah pacaran sebelumnya"? Ara mengangguk santai, pacaran sudah tidak lagi ada dalam daftar hidup Ara sejak Dewa menjadi saudaranya.
Entah itu berlebihan atau bagaimana, tapi memang sampai sejauh ini tidak ada hubungan spesial yang pernah Ara mulai.
Ara sedikit takjub pada diri sendiri, masih tidak menyangka sebentar lagi ia akan menikah dengan Andra yang tidak ia kenali dalam artian sebenarnya
"kamu mau istri seperti apa"?
"seperti kamu" Andra tidak tau arah pembicaraan ini, tapi ia merasa nyaman.
Sangat nyaman sampai berharap waktu berhenti dan Ara tetap disini. Disampingnya, duduk bersamanya balas menatap matanya.
Rasanya menyenangkan sekaligus mendebarkan
Andra bagai kembali ke usia delapan belas tahun
"mama kamu__
"dia sudah setuju, kita tetap akan menikah" Andra berkata mantap dengan nada tegas tak ingin dibantah
"kamu maksa, nyatanya mama kamu gak mau kamu nikah sama aku" Ara tidak mau pura-pura tidak melihat penolakan Mira. Ara harus bisa berfikir bagaimana caranya membuat Mira menyukainya. Tidak harus seperti Calista paling tidak Ara punya tempatnya sendiri dan tidak diabaikan seperti sebelumnya
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUMFREI✓
Chick-LitTernyata memang benar, garis antara cinta dan benci itu nyaris tak ada. Dari yang bukan siapa-siapa bisa menjadi teman hidup.