BAB 20

23 1 0
                                    

  Keadaan Majapahit saat itu sedang tidak kondusif. Terjadi pertempuran di mana-mana mengakibatkan banyak perwira yang tumbang. Desa-desa di dalamnya pun ikut merasakan keresahan yang sama, termasuk desa yang Aryo tempati. Pemimpin Lokal hampir kehabisan akal untuk merekrut perwira yang ada di desa sebelum dia teringat dengan mimpinya dan Aryo. Dengan buru-buru dia pergi menuju rumah Aryo yang berada di pinggiran desa, jauh dari keramaian.

  Aryo yang baru saja bangun langsung membuka pintu karena mendengar ketukan pintu yang bertubi-tubi. Ketika dia melihat siapa yang bertamu ke rumahnya dia kaget. Seorang penguasa lokal tanpa pengawalan datang ke kediamannya dan memohon di hadapannya.

  "Perkenalkan Anak Muda, Saya Penguasa Lokal desa ini" kata Penguasa Lokal

  "S-salam Baginda, S-saya... Saya Aryo, Baginda..." balas Aryo terbata-bata

  "Maksud kedatangan saya ke sini adalah untuk mengundang Anak Muda datang ke kediaman saya sore ini" jelasnya

  "B-baiklah Baginda... Saya akan datang..." balas Aryo

  Setelah menyampaikan tujuannya, Aryo segera duduk di kursi. Ayu yang kebetulan sudah bangun dari tadi segera menghampiri suaminya.

  "Ada apa Mas?? Siapa tadi yang datang??" tanya Ayu

  "Penguasa Lokal, beliau memintaku datang ke kediamannya sore ini" jawab Aryo

  Ayu sebenarnya memiliki firasat yang sangat buruk mendengar jawaban suaminya. Untuk memastikan suaminya tidak apa-apa dia memutuskan untuk ikut bersama suaminya. Awalnya Aryo melarangnya, tapi karena Ayu yang terus memaksa membuat Aryo luluh dan membolehkan istrinya untuk ikut.

  Sore harinya, mereka berdua pun berangkat menuju kediaman penguasa lokal. Sepanjang perjalanan mereka banyak mulut dan mata sinis melihat mereka. Sesampainya di tempat tujuan banyak orang-orang yang main mata terhadap Ayu. Menyadari hal itu Aryo hanya bisa sedih. Tetapi, sorot mereka segera menuju Aryo dan siap menghajar Aryo karena berani mendekati wanita sempurna. Usaha mereka digagalkan oleh Ayu yang langsung menghalangi mereka.

  "BERANI KALIAN MENYENTUH PRIAKU, NYAWA KALIAN JADI BAYARANNYA!!!" gertak Ayu

  "HENTIKAN!!, KALIAN MEMBUAT MALU SAYA!!"

  Seketika terdengar teriakan dari dalam rumah. Itu adalah Penguasa Lokal. Dia pun segera menghampiri mereka berdua dan meminta maaf.

  "Maafkan orang-orangku yang sudah mengacaukan sore anda Anak Muda" katanya

  "E-eh, I-iya tidak masalah Baginda" balas Aryo gugup

  Setelah meminta maaf, dia pun berjalan menuju panggung untuk menyampaikan tujuannya.

  "Baiklah!!, karena semua sudah di sini saya akan memberitahu maksud dan tujuan saya. Saya mengumpulkan kalian di sini untuk merekrut kalian menjadi perwira pelatih dan pelatih yang kemarin gugur dan kita kehilangan banyak perwira yang handal. Akibatnya, tidak ada Pria yang mampu melindungi desa kita dari serangan luar. Ini bersifat sukarela tetapi saya harap kalian semua menerimanya!!" jelas Penguasa Lokal tersebut dengan mantap

  Seusai mendengar penjelasan dari Pemimpin mereka, satu-persatu mereka ketakutan dan memilih untuk mundur. Hanya Aryo dan istrinya yang berani menuju ke depan.

  "Saya bersedia Baginda" kata Aryo

  "Saya juga Baginda" sambung Ayu

  "Apa?? hanya dua ini?? ke mana kejantanan kalian?? mereka yang merupakan penduduk baru saja berani mengajukan diri sedangkan kalian yang penduduk lama tidak berani?? ejek Penguasa Lokal

  Ejekan tersebut dan keberanian mereka berdua membuat semua yang hadir terkagum-kagum. Mereka mulai menaruh rasa hormat kepada mereka dan tidak berani macam-macam kepada Ayu.

  "Baiklah, karena kalian tidak berani juga maka kalian akan menjadi tentaranya dan jangan sekali-kali membantahnya atau kalian akan ditendang keluar desa!!, Mengerti!?" kata Penguasa Lokal tersebut

  Setelah acara perekrutan dan sumpah setia, mereka berdua memutuskan untuk pulang dengan dikawal oleh semua yang hadir di pertemuan tersebut. Mereka yang tidak hadir hanya mampu menatap dengan kaget, terutama Ibu-ibu yang sering menghina Aryo.

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang