BAB 17

23 2 0
                                    

  Aryo pun menjelaskan perihal pengalamannya di pasar tadi. Ayu hanya bisa menahan emosi dan sedih ketika mendengar cerita suaminya. Dia kemudian berjanji akan memberi pelajaran kepada mereka yang sudah menghina suaminya. Setelah suaminya tenang, dia pun menuju Dapur untuk membuatkan masakan kesukaan suaminya. Menunggu masakannya matang, Aryo memutuskan untuk memeriksa lemari pakaian yang ada di kamar. Dia begitu kaget melihat isinya yang sudah penuh oleh pakaiannya. Seketika Aryo ingat akan senapannya, maka dia pun bertanya kepada istrinya.

  "Kinasih!!, kamu lihat senapan aku tidak!?" teriak Aryo dari kamar

  "Senapanmu lupa aku bawa Mas..." jawab Ayu

  Mendengar itu membuat Aryo sempat kesal namun segera berganti dengan rasa syukur karena akhirnya dia bisa jauh dari senapan yang sudah membunuh masyarakat tak berdosa. Mencium aroma wangi, Aryo pun segera menuju ke lantai untuk makan. Semua sudah lengkap, nasi, sayur kangkung, air minum, dan sambal. Hanya saja dia tidak melihat istrinya. Karena sudah lapar dia pun langsung menghabiskan hampir semuanya. Ayu yang baru datang dibuat kaget karena kerakusan suaminya, tapi segera tertawa kecil.

  "Ampun Mas!! kamu lapar sekali ya?? sampai-sampai aku disisakan sedikit, hehehe" kata Ayu

  "Iya, hehehe, maaf ya" balas Aryo

  Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk mandi di sungai. Ketika sudah di sungai timbul pikiran nakal Aryo untuk meremas dada istrinya, namun segera dia hilangkan mengingat hari masih agak terang dan banyak orang lalu-lalang. Cukup lama mereka mandi di sungai menyebabkan kulit Aryo keriput. Karena sudah tidak kuat lagi akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumah.

  Di rumah, Aryo banyak menghabiskan waktu untuk membaca bukunya dan menanyakan takdirnya. Kebetulan dia beragama Islam sehingga dia tidak lupa beribadah. Melihat suaminya beribadah membuat Ayu hanya tersenyum manis.

  "Ternyata suamiku ini memiliki keagamaan yang kuat ya, hehehe" kata Ayu

  Apa yang tidak Ayu ketahui adalah ternyata Aryo tidak terlalu kuat di agama tetapi masih memahami batas-batas keagamaan dan kemanusiaan.

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang