BAB 8

39 1 0
                                    

  Benda ketiga, Busur Dewa. Mereka harus mendapatkannya di pohon terbaik di hutan. Melihat banyak pohon bagus di sekitarnya membuat Aryo hampir kesal. Pasalnya sangat susah mencari pohon terbaik sementara di sekeliling mereka adalah pohon bagus. Setelah Ayu berhasil meyakinkan Aryo, dia pun mulai menurunkan emosinya dan mulai mencari pohon yang dimaksud.

  Dengan bantuan cincin rubi, mereka terus mengikuti arahannya menuju pedalaman hutan. Semakin dalam, semakin tinggi pohonnya membuat Aryo semakin ketakutan. Ayu yang sangat merasakan aura ketakutan dari calon suaminya merangkul Aryo untuk menenangkannya. Setelah sampai di pohon beringin yang sangat besar, kalau bukan karena rangkulan hangat calon istrinya dia sudah pasti pingsan berjam-jam.

  "Kalian harus menggunakan benda aneh kalian untuk mengikis batang pohon ini, baru kalian bisa menemukannya" kata cincin rubi tersebut

  Mendengar arahan darinya membuat mereka berdua sempat bingung beberapa saat. Namun, Aryo baru sadar bahwa benda aneh yang dimaksud adalah bayonet senapannya yang tebal. Tanpa pikir panjang Aryo segera mengkikis batang pohon tersebut dan selama sejam pula dia tidak membuahkan hasil.

  "SIAL!!!, terbuat dari apa pohon ini!? terlalu tebal!!" bentak Aryo

  Seketika, dengan tusukan Aryo yang begitu keras akhirnya membuat batang pohon tersebut terbuka. Sinar emas segera menghiasi wajah Aryo. Kilauannya membuat Aryo cukup kesulitan melihat busur tersebut. Dengan susah payah akhirnya Aryo berhasil mengambil busur tersebut dan segera memberikannya ke Ayu.

  Benda keempat, anak panah Dewa. Terkubur di tanah pedalaman hutan. Mendengar di mana benda terakhir ini berada membuat Aryo semakin emosi, namun berkat usapan lembut tangan istrinya berhasil membuat Aryo tenang. Seperti biasa, mereka mengikuti arahan dari cincin rubi. Kebetulan hari itu sudah mulai gelap sehingga mereka memutuskan untuk tidur. Karena sudah paham dengan calon suaminya, Ayu pun merangkul Aryo agar Aryo dapat tidur dengan nyenyak di dahan pohon besar.

  Keesokan paginya, mereka memutuskan untuk kembali mencari. 1, 2, 3, 4 jam mereka tidak menemukan benda yang dicari ditambah mereka hanya terus berputar di tempat yang sama membuat emosi Aryo meledak.

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang