Dengan penuh perhatian dan kasih sayang dia mengurus tamunya tersebut, tanpa rasa khawatir bahwa makanannya akan habis karena dia memiliki pendirian bahwa kebaikan pasti akan dibalas lebih.
"Kau sudah makan??" katanya sembari memberikan semangkuk nasi tanpa lauk
"maaf, tapi hanya ini yang aku punya..." lanjutnya sambil tertegun
"Tidak apa-apa tuan, ini lebih dari cukup" balas wanita itu
Setelah memastikan bahwa tamunya makan, dia berlanjut untuk mencuci pakaiannya yang sempat kotor karena bekerja tadi. Dia berpesan kepada tamunya jika ingin tidur dia bisa tidur di tempat tidurnya. Setelah sekitar 15 menit dia kembali ke rumahnya dan alangkah kagetnya dia melihat pedangnya sudah tergeletak dan penuh lecet. Dengan perasaan marah dan sedih dia melirik tajam ke arah tamunya.
"KAU APAKAN PEDANGKU!?" bentak dia
"A-aku tidak sengaja... maafkan aku..." jawab tamunya dengan takut
"Ini adalah satu-satunya harta bagiku, ini adalah pedang warisan Ayahku sebelum dia tewas di tangan Kulit Putih itu..." kata dia menahan tangis
Bagi orang yang mendengar bentakan seperti itu pasti membuat orang ketakutan, namun bagi tamunya, bentakan tersebut sebenarnya adalah perasaan sedih sehingga dia pura-pura ketakutan agar Aryo menceritakan apa yang terjadi. Bukan sekadar ingin tahu, tapi ingin meresapi kesedihan yang dialaminya. Dari awal sebenarnya dia tahu kalau pengurusnya merupakan orang yang keras dan sering main fisik, namun setelah lama dia mengetahui latar belakang kehidupannya dia memaklumi sifat dan sikapnya ditambah pengurusnya merupakan orang yang lumayan pemalu.
Tidak terasa sudah 3 tahun mereka bersama dan hari ini seperti biasa, pengurusnya ada pekerjaan di ladang tebu. Untuk membalas kebaikan pengurusnya, kini dia mulai membantu merapikan gubuk reyot pemiliknya. Sudah lama sebenarnya dia ingin mengungkapkan siapa dia sebenarnya namun karena pengurusnya pemalu jadi dia tidak mengetahui namanya. Selama 3 tahun perasaan sudah mengakar kuat di dalam perasaannya dan bersedia mati demi pengurusnya. Ketika sedang asyik merapikan baju-baju pengurusnya, dia iseng melihat seragam pengurusnya yang kebetulan ada namanya di situ dan melihat namanya dia seperti orang yang baru saja memenangkan sesuatu.
"Jadi namamu Aryo Setyowiguno ya, hehehe..." gumamnya dengan senyum lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah yang Sulit Dimengerti Part I
Historical FictionSeorang Veteran Perang Aceh yang memiliki masa lalu yang sangat kelam, diberikan kesempatan untuk membangun memori yang indah dan keluarga yang hangat. Namun nampaknya tidak semudah yang diperkirakan... WARNING : Mengandung unsur Alternate-Universe...