BAB 27

13 0 0
                                    

  Pagi ini ada kunjungan dari Putri Majapahit. Semua orang antusias menyambut kedatangannya termasuk Aryo dan Ayu. Semua kegiatan termasuk latihan pasukan diliburkan. Kebahagiaan menyelimuti semuanya ketika Putri Majapahit sudah masuk ke desa. Kunjungan ini merupakan acara untuk mengenalkan Putri Majapahit kepada rakyat. Hampir semua dia sambut kecuali Aryo. Melihat Aryo, dia menghampirinya dan mengejeknya.

 "Kamu kan cantik dan awet muda, tapi kok mau jadi istri SI BURUK RUPA INI?? HAHAHAHAHA!!!" ejek sang Putri

  "BERHENTI MEMANGGILNYA 'SI BURUK RUPA'!!!" teriak Ayu

  "Sudah Buruk Rupa, Pendek Pula, HAHAHAHA!!!" lanjut sang Putri

  "UNTUK TERAKHIR KALINYA BERHENTI MENGHINA SUAMIKU!!!" balas Ayu

  "Sial nak, dia lebih plus dibanding istrimu terutama di dada tapi sayang di dalam dadanya sama sekali tidak ada rasa kemanusiaan. Beruntung kau mampu menahan emosi, kalau tidak sudah aku hajar dia" kata kepribadian-keduanya

  Mendengar ejekan tersebut, semua penduduk desa merasa tidak terima pahlawan mereka dihina oleh orang yang tidak ada andilnya sama sekali kepada mereka. Spontan mereka memasang wajah marah dan mengisyaratkan untuk sang Putri keluar dari desa mereka. Ibu-ibu yang biasa menghina Aryo secara mengejutkan melakukan hal yang sama dengan penduduk desa. Menurutnya, tidak ada yang lebih berhak mengometari Aryo daripada dirinya. Merasakan aura ketidaksukaan yang begitu kuat membuat sang Putri memutuskan untuk membatalkan rencananya.

 Setelah sang Putri pergi para penduduk desa melakukan kegiatan seperti biasa, yang sebelumnya mereka merasa menang karena telah berhasil melindungi harga diri pahlawan mereka. Melihat Aryo yang sudah hampir sedih istrinya kemudia mencoba menghiburnya.

  "Ayo kita pulang saja Mas, aku akan buatkan sayur kangkung kesukaanmu" hibur Ayu

  Mendengar hal itu mood Aryo seketika bagus. Sudah lama dirinya tidak merasakan masakan kesukaannya. Dengan digendong istrinya mereka pun pulang ke rumah, tidak lupa membeli bahannya terlebih dahulu di pasar sebelumnya.

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang