BAB 44

7 0 0
                                    

 Keesokan harinya, kepala Aryo sangat pusing dan pandangannya kabur. Perlahan penglihatannya mulai kabur dan segera melihat istrinya sudah menangis dengan pipi kanan yang berdarah. Sementara itu, Aryo menemukan kalau dirinya sudah dipegang oleh dua pelayannya yang kuat.

  "TUAN, SADARLAH!! LIHAT SIAPA YANG TUAN SERANG!!" teriak Pak Tjipto

  "YANG TUAN SERANG ADALAH ISTRI TUAN SENDIRI!!" lanjut Ken Angrok

  "Tunggu apa lagi!! serang dia lagi!!" hasut Bayu

  Sejam sebelumnya, Ayu yang sedang siap-siap melihat Aryo mulai berkeringat deras. Segera dia dekati dan mengecek suhu tubuhnya, dan dia terkejut kalau suhu tubuh Aryo normal tetapi keringat yang keluar adalah keringat dingin. Tidak biasa suaminya begini sehingga dia pun memanggil tabib desa.

  "Suami anda sedang kerasukan..." kata tabib

  "Kerasukan??" tanya Ayu

  "Iya, dan yang merasuki dirinya adalah sejenis dengan dirimu!" jawab tabib

  "Sejenisku?? Jangan-jangan!!..." balas Ayu

  "Aku tidak bisa menolongmu untuk sekarang, hanya kau yang bisa menanganinya!!" kata tabib

  Dengan perasaan cemas tabib pun cepat-cepat pergi, tapi tidak secemas Ayu. Dia sudah tahu kalau saat ini pasti akan datang dan dia sangat tahu siapa dalangnya, suami dari temannya dulu, Bayu. Tetapi, dia memutuskan untuk membuat ramuan terlebih dahulu untuk membuat suaminya lebih baik. Karena terlalu fokus membuat ramuan, dia tidak sadar kalau suaminya perlahan menghampirinya. Ketika dirinya berbalik dirinya langsung dilempar ke ruang tamu oleh Aryo yang kerasukan.

  "BAYU, APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA SUAMIKU!?" tanya Ayu

  "Maaf Ayu, tapi ini adalah perintah Dewa..." jawab Bayu

  "TUNGGU SEB-..." kata Ayu

  Tetapi kata-katanya terpotong karena Bayu mencekiknya dengan tinggi. Dengan susah payah Ayu tetap mengelus pipi suaminya dengan lembut.

  "Mas... a-aku m-mohon...s-sadar... M-mas..." pinta Ayu

  Setelah mencekik Ayu, Bayu pun melemparnya lagi ke sudut ruang tamu. Lemparan ini sukses membuat Ayu tidak bisa bergerak. Melihat sasarannya sudah tidak bisa bergerak lagi Bayu pun mengeluarkan serangan utamanya. Cakar telunjuknya menggores pipi mulus Ayu dan membuatnya berdarah dengan deras, namun Ayu tidak memikirkan lukanya, yang dia pikirkan adalah keselamatan suaminya.

 Di luar rumah kebetulan Pak Tjipto dengan Ken Angrok sedang berbincang dan seketika mendengar kegaduhan di dalamnya. Tanpa pikir panjang mereka menerjang masuk dan kaget melihat Tuan mereka sudah berubah. Merasakan kalau Tuan dan Nyonya mereka dalam bahaya dengan sigap mereka menahan Aryo dan menyeretnya jauh dari Ayu sementara Ayu tidak berhenti menangis.

 "Maafkan aku Mas... gara-gara aku kamu harus seperti ini... lukaku tidak akan sebanding dengan penderitaan yang harus kamu tanggung Mas..." kata Ayu

  Tidak beberapa lama Akhirnya Aryo tersadar dan menemukan dirinya sudah dipegang oleh kedua pelayannya yang kuat. Dia juga melihat kalau kini tangannya sudah benar-benar berubah menjadi sangat mengerikan dan dia juga bisa mendengar Bayu dengan jelas sedang memerintahkan dirinya.

  "TUAN, SADARLAH!! LIHAT SIAPA YANG TUAN SERANG!!" teriak Pak Tjipto

  "YANG TUAN SERANG ADALAH ISTRI TUAN SENDIRI!!" lanjut Ken Angrok

  "Tunggu apa lagi!! serang dia lagi!!" hasut Bayu

  Dengan bersusah payah Aryo berusaha menngendalikan dirinya sendiri, tetapi kekuatan Bayu sangat kuat. Perlawan Aryo akhirnya berakhir ketika 2 jam melawan dan akhirnya kini Bayu sudah mulai tenang.

  "Baiklah nak, sepertinya istrimu membuktikan kalau dia adalah istri yang benar-benar setia. Dia tidak merasa sakit hati sama sekali kepadamu bahkan ketika dia sudah berkali-kali aku serang. Kini tugasku selesai dan aku kini menjadi dirimu untuk selamanya. Ingat nak, kau bisa mengajak aku mengobrol apabila kau sedang kesepian, hehehe" kata Bayu

  Setelah mengakatan itu perlahan Bayu melebur ke Aryo dan Aryo pun mulai sepenuhnya sadar. Ketika dia sudah benar-benar bisa mengendalikan dirinya lagi dia segera menghampiri istrinya dan segera memeluknya

  "M-maaf Kinasih, aku tidak bisa mengendalikannya..." kata Aryo

  "Bagaimana Tuan??" tanya Pak Tjipto

  "Tuan sudah baik-baik saja kan??" tanya Ken Angrok

 "Aku tidak apa-apa, kalian boleh pergi sekarang, Terima kasih banyak karena kalian telah menahanku tadi, Aku berhutang budi pada kalian. Kalau saja kalian tidak datang entah apa yang akan terjadi pada istriku..." jawab Aryo

 "Sudah menjadi kewajiban kami untuk menjaga keselamatan Tuan dan Nyonya. Kalau begitu kami permisi Tuan" kata mereka

  Setelah semuanya pergi Ayu segera mendekatkan wajahnya ke Aryo. Aryo yang masih diliputi rasa cemas hanya bisa melihat aksi istrinya. Akhirnya bibir mereka bertemu dan Ayu mulai mencium suaminya dengan kasih sayang. Perasaan ini adalah perasaan yang sangat diinginkan Aryo setiap hari. Perasaan hangat yang dia rindukan segera menyebar ke seluruh dirinya membuat dirinya melayang. Kali ini tidak ada permainan lidah, hanya murni ciuman kasih sayang seorang istri yang khawatir.

  "Aku bersumpah Mas, mulai sekarang aku akan benar-benar melindungi, merawat, melayani, dan setia apa pun yang orang lain bicarakan Mas..." kata Ayu dalam benaknya

  "Sekali lagi maaf ya Mas, aku benar-benar menyesal..." lanjutnya

  Ciuman tersebut tidak lama, hanya 1 menit tapi sangat berkesan bagi Aryo. Baru pertama kali ini istrinya mencium dirinya tanpa permainan andalan istrinya. Dengan perasaan senang yang luar biasa Aryo segera memeluk istrinya dan segera membenamkan wajahnya di antara dada Ayu.

  "Sering-sering ya kamu seperti ini Kinasih, aku rindu ciuman kasih sayangmu, hehehe" pinta Aryo

  "Kamu akan dapatkan terus Mas, aku janji!!" balas Ayu

  Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan kedatangan Penguasa Lokal. Penguasa Lokal sebelumnya datang terburu-buru karena mendengar kalau orang kepercayaannya sedang mengamuk. Namun, ketika melihat mereka berdua sedang bermesraan dia hanya tertawa malu.

  "M-maaf aku menganggu kalian, hehehe..." katanya

  "Tidak apa-apa Baginda, Maaf Baginda tetapi kenapa Anda datang Baginda??" tanya Aryo

 "Tadi aku mendengar kalau kau sedang mengamuk jadi aku buru-buru ke sini untuk memastikan kondisimu dan sepertinya sekarang kau sudah lebih baik, hehehe" jawabnya

  "Oh iya, aku ada tugas khusus untuk kau dan para pelayanmu. Kalian akan aku kirim ke wilayah Parahyangan untuk tugas relasi" lanjutnya

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang