BAB 54

7 2 0
                                    

  Tak terasa Idul Adha tiba di Desa Luwuh. Para penduduk Muslim sangat antusias menghadiri Shalat Ied dan ramai menyumbangkan domba, kambing, sapi, dan kerbau. Sayangnya, Aryo tidak memiliki seekor pun jadi dia hanya bisa melihat mereka. Proses penyembelihan tidak begitu sulit dan hanya butuh waktu 1 jam untuk menyembelih semuanya. Ayu yang ikut suaminya tidak tega melihat hewan sucinya disembelih, tetapi dia berusaha tegar karena apabila dia berkomentar tentang ini maka akan membuat murka suaminya.

  Kemudian, hewan-hewan yang sudah disembelih tadi dipotong kecil-kecil dan dibagikan merata ke kantung-kantung daging. Selanjutnya daging-daging tersebut dibagikan ke pemilik hewan Qurban dan ke penduduk Muslim terlebih dahulu baru ke penduduk non-islam. Pembagi daging sebelumnya sudah diberitahu untuk memberikan daging kambing, domba, dan kerbau ke yang umat Hindu mengingat sapi adalah hewan suci mereka, tetapi Aryo malah mendapat daging sapi. Aryo sebenarnya enggan menerima daging tersebut karena dia tau istri dan anaknya adalah penganut Hindu yang taat, tetapi karena tidak ada daging lain terpaksa dia menerimanya.

  Di rumah, dia memanggil istri dan anaknya. Aryo menanyakan apakah mereka mau memakan daging ini yang berupa sapi. Awalnya keduanya sangat ragu untuk menjawabnya, namun, karena tidak ingin membuat marah Aryo maka mereka menjawab iya. Segera Ayu membakar semua daging itu untuk membuat daging bakar. Aroma harum menyebar ke seluruh rumah, membuat Aryo semakin kelaparan. Setelah daging matang, Aryo mempersilakan mereka terlebih dahulu untuk mencicipi. Ayu dan Retno mengambilnya dengan tangan gemetar dan mulai memakannya. Kelembutan daging dan rasa daging membuat mereka terus memakannya hingga hanya menyisakan sekitar 6 buah untuk Aryo dari total 15 potong.

  Aryo memiliki aturan ketat dalam memakan daging. Dia melarang istri dan anaknya memakan daging haram terutama babi. Ayu dan Retno dengan percaya diri menyanggupinya karena mereka memang sama sekali tidak menyukai daging babi. Mereka hanya doyan ikan dan daging kerbau. Setelah habis Aryo menanyakan bagaimana rasa dagingnya. Ayu dan Retno menjawabnya dengan antusias, mengatakan kalau daging sapi ternyata enak. Meski begitu, mereka tetap membatasi diri mereka dalam memakan daging sapi mengingat mereka adalah penganut Hindu yang taat. Mendengarnya Aryo sangat senang, dia tidak menyangka kalau mereka ternyata menyukai daging sapi.

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang