BAB 33

9 0 0
                                    

  Keesokan paginya mereka sudah siap untuk pergi. Sebelum itu, Aryo menitipkan rumahnya kepada Suryo, Joko, dan Tjipto. Awalnya ketiganya khawatir kalau pasukan Sriwijaya akan menangkap mereka di tengah perjalanan. Tapi, Aryo meyakinkan mereka kalau Pantai Selatan aman karena Sriwijaya lebih fokus ke Trowulan dan Pantura. Dia juga menitipkan pasukannya kepada mereka untuk pemimpin mereka apabila Sriwijaya akan menyerang kembali.

  Setelah melakukan selamat tinggal yang mengharukan akhirnya mereka pun pergi. Jalan setapak cukup menyulitkan Ayu karena pola jalannya yang cukup rapat dan anggun sementara Aryo dengan lugas melangkah. Melihat istrinya kesulitan, dia pun menggendong istrinya di punggungnya sementara barang bawaan dia tenteng dan seret. Kebetulan mereka membawa peti yang memiliki roda sehingga tidak menyulitkan Aryo menariknya. Kepala suaminya yang berada di antara payudaranya membuat Ayu sering mendesah. Desahan Ayu membuat Aryo dan payudara Ayu di kedua sisinya tidak fokus dan nafsunya terpancing. Bagi Aryo menggendong istrinya sambil membawa barang bukan masalah baginya mengingat dirinya dulu sering dilatih lebih keras dari ini, namun dengan godaan yang sangat besar ini bisa menjadi masalah besar.

  Akhirnya mereka sampai di ujung sungai dan segera memesan kapal untuk sebulan. Penyewa kapal sempat ingin mengelus lengan Ayu tetapi segera tangannya dibuat keseleo oleh Ayu sebelum tangannya mampu menyentuh lengannya. Penyewa kapal yang ketakutan pun menyuruh mereka cepat-cepat untuk naik. Mereka menyewa kapal untuk pribadi jadi tidak ada pengemudi kapal sehingga Aryo yang yang memegang kemudinya. Kapal yang mereka sewa tidak terlalu kecil tetapi mampu bergerak cepat di air berkat layarnya yang sudah sangat diatur sedemikian rupa.

  Aryo mengestimasi kalau perjalannya akan memakan waktu seminggu mengingat sungai yang dilaluinya tidak terlalu besar dan kuat. Hanya angin yang mampu membantu mereka. Pemandangan yang indah di kanan dan kiri membuat keduanya sangat terpana terutama Ayu. Kini salah satu cita-cita yang Ayu impikan terwujud, jalan-jalan dengan suaminya hanya berdua saja, tidak ada yang mengganggu. Tiba-tiba saja Aryo kaget karena kapal yang mereka tumpangi sangat cepat karena arus sungai seketika sangat deras.

  Berkat bantuan arus yang sangat deras mereka hanya membutuhkan waktu 5 hari untuk sampai ke ujung sungai Pantai Selatan. Aryo sangat kebingungan, mengapa tiba-tiba arusnya menjadi sangat deras padahal saat pertama kali berangkat arusnya biasa-biasa saja??. Untunglah mereka dengan selamat dan kapal mereka tidak tergores batu. Saat itu hari sudah malam sehingga mereka memutuskan untuk menginap di penginapan terlebih dahulu. Kebetulan ada sebuah rumah jauh dari desa dijadikan penginapan sehingga mereka pun langsung menuju ke sana. Setelah bertemu dengan pemilik rumah dan Penguasa setempat akhirnya mereka dapat menyewa rumah tersebut.

  "Akhirnya kita sampai di Pantai Selatan ya Kinasih, hehehe" kata Aryo

  "Iya Mas, tak terasa perjalanan kita begitu cepat, hehehe" balas Ayu

 Sampai di penginapan Aryo melihat kasur yang lumayan nyaman sehingga dirinya langsung berbaring di kasur tersebut. Karena terlalu letih dia pun tertidur tak lama setelahnya. Melihat suaminya yang langsung tertidur Ayu pun menghampirinya kemudian mengelus pipi suaminya yang sangat kasar.

  "Jaga diri kamu baik-baik ya Mas... Di sini penunggunya tidak terlalu suka pendatang sepeti kita..." bisik Ayu

  Pagi hari mulai menyinari bumi dan Aryo kini siap untuk menikmati pemandangan Pantai Selatan. Tujuan pertama adalah bukit terdekat yang katanya menyediakan pemandangan yang indah. Setelah memakai pakaian khasnya dan pedangnya dia pun antusias menunggu istrinya yang sedang siap-siap. Sambil menunggu istrinya dia berbincang-bincang dengan penduduk lokal. Dirinya tak menyangka kalau penduduk di sini memiliki karakteristik yang sama dengan diriny, membuat dirinya nyaman.

  "MAAASS!! AYO MAS!! AKU SUDAH SIAP!!!" teriak Ayu dari penginapan

  "Iya Kinasih!!, aku akan segera ke sana!!" balas Aryo

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang