BAB 43

7 0 0
                                    

  Di Trowulan, Ibukota Majapait pada masa itu sedang merayakan kemenangan mereka atas keberhasilan menghalau pasukan Mongolia yang terkenal ganas. Mereka tidak percaya mampu menghalau pasukan itu dengan cepat. Di tengah-tengah pesta beredar kabar bahwa yang berhasil mengusir seluruh Mongolia adalah seorang Pria yang berada di Desa Luwuh, Pesisir Utara. Dengan antusias penduduk dan seluruh Istana menebak siapa orang yang dimaksud. Mereka berpikir dia adalah orang yang hebat dan tampan sementara yang lainnya berpikir dia hanya dibantu keuntungan.

  Ratu Majapahit yang juga mendengar desas-desus tersebut segera memerintahkan pelayannya untuk menjemput Pria yang dimaksud dan membawanya ke Trowulan. Ratu ini adalah Ratu yang dikenal sangat disiplin dan berwibawa membuat semua rakyatnya sangat menghormati dirinya. Setelah diberikan perintah pelayan tersebut segera pergi ke Desa Luwuh.

  Sekitar 3 minggu kemudian pelayan tersebut sampai di Desa Luwuh. Dia bertanya-tanya kepada penduduk desa siapa Pria yang berhasil menghalau Mongolia. Dengan perasaan bangga para penduduk menyebutkan namanya dan arah ke rumahnya. Setelah mendapatkan nama dan alamatnya pelayan itu segera pergi ke rumah Aryo yang berada di luar desa. Melihat rumahnya membuat dirinya berpikir dia adalah orang hebat dan tampan.

  "Permisi Tuan!!, Tuan?? Tuan!! Permisi!!" panggilnya

  "Iya sebentar!!" balas Aryo

  Ketika melihat siapa yang membuka, dirinya langsung merasa tidak percaya dan jijik dengan penampilan Aryo. Tetapi, dengan memberanikan diri dia bertanya nama kepada Aryo, dan setelah Aryo membenarkannya dirinya semakin tidak percaya kalau orang ini adalah dia yang berhasil menghalau Mongolia seluruhnya. Dia berasa ingin pingsan ketika Ayu mulai muncul di samping Aryo karena kecantikannya dan tubuhnya yang aduhai.

  "Ini siapa Mas??" tanya Ayu

  "Tidak tahu, aku tanya apa tujuannya tadi tapi dia hanya menatapku" jawab Aryo

  "I-ini I-istrimu??"tanyanya

  "Iya benar, aku istrinya" jawab Ayu

  Seketika Pelayan itu pingsan membuat keduanya panik. Segera mereka membawanya ke dalam rumah dan berusaha menyadarkannya. Setelah sadar dia segera menghormati keduanya dan menjelaskan maksud dan tujuannya. Dia juga memberitahu mereka kalau mereka bisa berangkat ke Trowulan sekarang juga. Mereka pun menyetujuinya dan Aryo segera memerintahkan kelima pelayannya untuk menjaga desa sementara Ayu menyuruh kedua pelayannya untuk mengurus penduduk.

 Setelah mereka menyiapkan barang-barang mereka, akhirnya mereka berangkat menggunakan kereta kuda yang lumayan cepat yang sudah dikawal ketat. Di tengah perjalanan Aryo tidak bisa berhenti membayangkan Trowulan seperti apa sehingga terus bertanya ke istrinya. Istrinya dengan sabar menjawab pertanyaannya diselingi dengan tawa kecil.

 Singkat cerita, setelah hampir seminggu mereka akhirnya sampai di Trowulan. Melihat kemegahan Trowulan membuat Aryo tidak berhenti memandanginya dengan takjub sementara Ayu terus memegang tangan suaminya agar tidak lari ke sana-kemari. Penduduk yang melihat pasangan ini hanya melongo karena mereka tidak percaya orang yang buruk rupa bisa mendapatkan wanita yang cantiknya mampu menyaingi Kahyangan.

  "Iya Mas, nanti kita akan ke penjual baju, hehe" kata Ayu

  "T-tapi aku mau sekarang..." balas Aryo

  "Aku janji Mas, setelah ini ya" kata Ayu

  Kata itu berhasil membuat suaminya berhenti bertingkah. Tidak lama akhirnya mereka sampai di Istana. Penhuni Istana hanya menerima Ayu membuat Ayu melempar Death Glarenya. Alasan mereka tidak menerima Aryo adalah penampilannya yang aneh dan juga fisiknya yang buruk rupa. Di hadapan Ratu mereka semua hormat dan Pelayannya segera memberitahu Sang Ratu kalau dia adalah orang yang dimaksud. Seluruh Istana sontak tidak percaya dan berusaha membantah, tetapi langsung dihentikan oleh Sang Ratu. Sementara itu Ayu sudah merasakan kalau Sang Ratu menanam perasaan pada suaminya ketika melihat Sang Ratu tidak berhenti memandang Aryo.

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang