BAB 11

28 1 0
                                    

  Cukup lama untuk Aryo menunggu pujaan hatinya kembali. Hari sudah semakin sore dan tidak ada tanda-tanda kedatangan calon istrinya. Karena perangainya yang kurang sabar akhirnya dia memutuskan untuk mencarinya. Dengan berbekal peluru seadanya dia masuk ke dalam hutan. Sendirian di hutan yang mulai gelap membuat ketakutan Aryo muncul, tapi karena dia terus mengingat wajah calon istrinya dia merasa tidak terlalu takut.

  "Kamu di mana Kinasih..." gumam Aryo sambil ketakutan

  Melihat ada sekelebat bayangan yang dikenalnya di kejauhan, dia berlari menuju ke sana. Kemudian dia mematung ketika melihat calon istrinya sedang diikuti oleh sosok yang sangat dibencinya, Genderuwo. Sosok ini sangat dibenci Aryo sejak masih kecil karena Ibunya hampir diperkosa olehnya. Dengan amarah yang memuncak dia langsung menerjang Genderuwo tersebut. Ayu yang tiba-tiba melihat Aryo lompat di atasnya kaget bukan kepalang. Dia pikir sedang melihat makhluk astral yang kebetulan lewat, ketika melihat sosok itu Aryo dia langsung membantu calon suaminya tersebut.

  "BERANINYA KAU MENGIKUTI DAN MEMBUNTUTINYA!!!" bentak Aryo sambil memukulnya

  "Ampun tuan ampun..." kata Genderuwo tersebut kesakitan

  Aryo yang sudah dikuasai amarah tidak menyadari kalau dia hampir membunuh Genderuwo tersebut. Untung saja tindakannya cepat dilerai oleh Ayu. Melihat Ayu, Genderuwo tersebut langsung memasang wajah amarah.

"KAU!!! A-..." geram Genderuwo

 Belum sempat dia mengakhiri kalimatnya sudah dipukul oleh Aryo. Setelah dipastikan dia sudah pingsan, amarah Aryo meredup. Ketika sudah tidak ada amarah yang ada di dalam dirinya, dia langsung merasa dirinya tidak mempunyai tulang di kakinya. Seketika dia roboh begitu saja mengakibatkan Ayu teriak histeris.

  "MAS!!, BANGUN MAS!!, KAMU TIDAK APA-APA KAN MAS!!??" teriak Ayu

  Sebenarnya Aryo masih sangat sadar, namun karena Ayu yang sudah terlampau panik menganggap calon suaminya akan pingsan lagi. Aryo berusaha meyakinkan kalau dirinya masih sadar dan tidak ada apa-apa yang terjadi. Kebetulan Ayu sudah mendapatkan buruan yang berupa telur ayam kampung dan kangkung. Dengan menggendong calon suaminya, mereka akhirnya kembali ke perkemahan mereka.

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang