Part 32

66 4 1
                                    


Cheongdam

-Taemin POV-

Tanpa bisa membaca situasi dengan baik, aku ikut di acara makan siang Kai bersama keluarganya.

Istri dan anak Kai memang suka berkunjung ke kantor ketika cuaca sedang baik. Dan sialnya, kedua anakku juga sedang berkunjung ke kantor.

Kami menikmati piknik kecil dengan duduk melingkar di
padang rumput yang ada di area dekat kantor sambil makan kimbap yang dibawakan oleh Krystal. Suara tawa anak-anak terdengar memenuhi padang rumput. Seungjae sedang bergantung pada bahu Kai, sementara Taeoh anaknya sedang duduk di lutut Kai.

Dan Naeun kecil sedang bercengkerama dengan Krystal.

Sementara itu, Kai memandang mereka sambil tersenyum dengan wajah bahagia. Melihat hal itu, aku pun ikut tersenyum.

“Taemin-ah, kau punya kabar baik, kan?” Krystal bertanya padaku sambil membuka penutup kotak bekal.

“Apa?”

“Ah, jangan pura-pura tidah tahu begitu. kau sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita cantik, kan?”

Aku tak menjawab dan memilih diam.

“Ckckc. Bagaiaman caranya kau berhasil menggodanya?” Kai menyerangku sambil memutar bola matanya.

“Aku tidak sedang menjalin hubungan dengan wanita manapun, ingat itu!” jawabku sambil berusaha menahan rasa amarahku mendengar pertanyaan mereka.

Kulihat, Kai dan Krystal kembali pada aktivitas awal mereka. Kai menyuapi anaknya dan si kembar, sementara istrinya sibuk menyuapi Kai.

Melihat pemandangan keluarga yang harmonis di hadapanku,
aku jadi merasa iri. Aku memasukkan dua-tiga potong mandu ke mulutku tanpa mengetahui bahwa mandu itu ternyata rasanya asin.

***

Aku sampai di rumah sendirian, karena kedua anakku memutuskan menginap di rumah Kai. ketika itu,
aku menerima sebuah kotak paket atas namaku.

Aku membawa kotak itu ke kamarku. Aku duduk di tempat tidur, lalu meletakkan kotak itu di pangkuanku. Selama beberapa saat, aku hanya diam sambil memandang kotak itu.

‘Lee Taemin’

Aku mengelus namaku yang tulisannya masih terlihat jelas. Kemudian, aku mencoba melepaskan lakban yang menempel di bagian samping kotak. Ketika melepas lakban, kertas bertuliskan alamat tujuan paket ikut terlepas. Aku meremas lakban dan kertas itu, lalu melemparnya ke lantai. Kemudian, membukanya.

Di dalamnya, terdapat sebuah kartu ucapan berbentuk persegi dan sebuah flashdisk. Aku mengamati flashdisk yang tidak ditulisi apa pun, lalu mengangkat kartu ucapan persegi yang dihiasi tulisan ‘HAPPY BIRTHDAY’ di bagian depannya. Di kartu ulang tahun dengan desain cantik yang biasanya disukai anak
perempuan itu tertulis tanggan 18 juli dan pukul tiga dini hari berserta nama tempat yang terasa asing
bagiku. Diikuti dengan kalimat tidak biasa dan aneh Ini.

Kalau kau tidak datang sambil membawa uang 800 juta won sampai tanggal 2 Desember pukul tiga pagi, maka akan sulit bagimu untuk melihatnya lagi hidup-hidup.

Ketika membaca kalimat itu yang hanya muncul di film-film laga tahun 90-an, tawa mengalir keluar dari
mulutku. Apakah kai yang mengirim barang ini? sepertinya ia akan melakukan hal ini karena iseng. Aku
menertawakan dangkalnya gaya candaan ini, lalu menempelkan kartu itu di kertas alamat yang tadi kulempar ke lantai. Aku hendak berdiri dari tempat tidur untuk merebus mie.

Saat itu, terdengar suara benda jatuh dari kotak kemasan yang ternyata aku duduki. Aku baru ingat soal
sebuah flashdisk yang kutemukan bersama dengan kartu di kotak itu. tanpa berpikir lagi, aku
mengeluarkan laptop untuk melihat isi flashdisk itu. siapa tahu ada video menarik di dalamnya.

Remember Me As A Time of Day✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang