Part 29

51 4 0
                                    


Cheongdam

-Taemin POV-

"Taemin, ada sesuatu yang Mommy perlu bicarakan dengan kamu."

Hal pertama yang terlintas di kepalaku adalah: oh no, what did I do this time? Dari pengalaman, tidak pernah ada hal bagus yang mengikuti perintah itu. dengan langkah ragu aku menuju ke arah Mommy.

Perhatian Mommy tertuju pada selembar kertas di hadapannya, yang kelihatan seperti undangan. Aku
melirik amplop di atas meja, yang berlambangkan salah satu yayasan yang menerima sumbangan dari keluarga Lee setiap tahunnya.

"Ini undangan untuk acara penggalangan dana minggu depan. Mommy mau kamu menghadiri acara ini

bersama Seolhyun." Mommy meletakkan undangan yang tadi dibacanya di hadapanku, aku kini menatapnya dengan sedikit mengerutkan dahi.

"Bukannya bisanya Mommy yang selalu datang ke acara ini?" tanyanya bingung.

"Biasanya memang begitu, tapi ada bagusnya kamu mulai lebih aktif mewakili Mommy ke acara-acara seperti ini daripada mendekam saja di rumah seperti kura-kura."

Aku hanya mengerlingkan mata kepada Mommy sebelum berkata, "Mom. Aku punya anak kembar umur 8 tahun. Babysitter dan sopir baru saja berhenti, kerjaanku segudang, aku tidak punya istri yang bisa

bantu, mana aku ada waktu?"

"Kamu kan bisa titipin Seungjae dan Naeun sama Mommy dan Yoona kalau kamu mau keluar, ," Mommy bersikeras.

Aku menatap Mommy curiga, tidak biasanya beliau sebegini ingin aku hadir dalam sebuah perayaan.

Mommy mengembuskan napas dan berkata, "Mommy hanya tidak mau kamu kesepian. Seungjae dan Naeun juga sudah semakin besar, mereka perlu figur ibu dalam kehidupan mereka. Hargai juga Seolhyun yang sudah berusaha dekat dengan anak-anakmu selama 2 tahun ini, apa belum cukup waktu

2 tahun untuk menaklukkan hati kamu?"

Hah? Sejak kapan Mommy jadi sentimental begini? Aku menatap Mommy tajam, kemudian menyipitkan mata untuk memastikan lagi. wanita di hadapannya kelihatan seperti Mommy, tapi jelas-jelas tidak bertingkah laku seperti Mommy. Kalau aku ada waktu mungkin dia akan menginvestigasikan hal ini lebih lanjut, tapi karena aku tidak ada waktu, akhirnya aku hanya berkata, "Aku harus membicarakan hal ini

sama Seungjae dan Naeun dulu, dan satu lagi. sampai seribu tahun pun, tidak akan cukup untuk Seolhyun menggantikan posisi Naeun di rumah ini apalagi di hatiku. Tidak akan cukup mom."

Tanpa menunggu balasan dari Mommy, aku langsung pergi dari hadapannya.

***

-Author POV-

"TAEMIN UNCLE!!" teriak Rohee, keponakan Taemin yang berumur 4 tahun itu.

Rohee berlari kencang ke arahnya di atas dua kaki kecil,pendek dan gemuk. Tanpa undangan dia langsung loncat
ke pangkuannya, seakan-akan tubuhnya trampolin. Ketika kaki Rohee dengan tidak sengaja menginjak tektikelnya, Taemin langsung berteriak kesakitan. Detik selanjutnya dia melihat Mommy dan Yoona, kakaknya, setengah berlari menujunya.

"Taemin?" tanya Mommy khawatir, sedangkan Yoona menatapnya dengan sedikit bingung.

Melihat pamannya meringis, Rohee bertanya, "Taemin Uncle kenapa?" dengan nada prihatin.

Taemin mengangkat tubuh Rohee dan mendudukannya di kursi sebelah dan dia langsung menangkup tekstikelnya dengan dua tangan sambil membungkukkan tubuhnya. Dia mendengar Yoona bertanya apa
yang telah terjadi, tapi dia hanya bisa mengangkat jari telunjuknya meminta satu menit.

Remember Me As A Time of Day✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang