Ansan
-Taemin POV-
Perlahan aku membuka mata.
Apakah tadi aku pingsan lagi? sudah berapa kali aku kehilangan kesadaran sebelum aku sampai ke tempat ini? aku melihat langit-langit yang terasa asing. Apakah aku berada di dalam ambulans? Aku pun memandang ke sekelilingku. Aku melihat siluet seseorang. Mungkin Naeun, mungkin juga bukan.Air mataku pun mengalir keluar karena memikirkan akhirnya aku bisa bertemu kembali dengan Naeun.
“Na… Eun…?”
Namun, ternyata yang ada di hadapanku bukanlah Naeun, melainkan tiga sampai empat pria berbulu lebat di tubuhnya masing-masing yang berdiri melingkar.
“Dia sudah bangun!”
“Tampaknya dia baik-baik saja!”
Mendengar suara-suara itu, aku pun terbangun dengan batas di antara kenyataan dan khayalan. Aku mengumpulkan kesadaranku, kemudian bangun dan duduk. Aku berada di sebuah tempat berwarna
abu-abu berbentuk persegi.Tempat itu bukanlah sebuah rumah, bukan juga sebuah kantor. Aku pun sadar bahwa aku kini berada di tempat istirahat para kuli bangunan.
Tiba-tiba kepalaku terasa sakit karena aku tidak bisa bertemu dengan Naeun.
“Aaah!”
Para pekerja bangunan itu terkejut mendengar jeritanku.
“Hei, apa kau baik-baik saja?” sepertinya akan lebih baik kalau kita bawa dia ke rumah sakit.”
“Benar. Tunggu sebentar. Kunci mobilnya…”
Suasana di sekelilingku menjadi sibuk.
“Tidak, tidak perlu. Saya baik-baik saja…”
Aku menggenggam pergelangan tangan pria yang ada di hadapanku dan mencegahnya pergi. Kemudian, aku melihat kearah jam tanganku untuk memastikan waktu. Namun, sepertinya jam tanganku tertimpa bongkahan yang jatuh dari langit-langit gudang yang runtuh. Kacanya pecah dan jam itu berhenti tepat
di pukul tiga pagi.
“Maaf, sekarang pukul berapa?”
Aku bertanya pada pria di depanku dengan tergesa-gesa.
“Sekarang? Coba kulihat… pukul enam pagi.”
Napasku tertahan oleh rasa putus asa yang naik ke permukaan. Apakah semuanya berakhir? Di mana sebenarnya Naeun berada? Jangan-jangan semua ini hanyalah khayalan atau mimpi semata. Kepalaku
dipenuhi pertanyaan dan rasa tak percaya.***
Aku keluar dari tempat itu dan menjepit sebatang rokok di antara bibir. Aku menyalakan rokok sambil
berjalan beberapa langkah.Namun, tiba-tiba kakiku kehilangan tenaga dan aku pun berjalan sempoyongan. Aku tak sanggup berjalan lebih jauh.
Akhirnya, aku duduk di samping sebuah dinding
batu yang ada di dekatku.Kepalaku terasa sangat sakit seperti mau pecah. Aku pun bersandar pada pohon sambil mengisap rokok. Kerena tanganku gemetar, abu rokok pun berantakan di celanaku.
Aku yang kini dipenuhi kekosongan dan rasa malu pun tak henti mengisap rokok dan menghirup asap hitam yang muncul dari ujungnya.
Punting rokok sudah menumpuk di bawah kakiku, seperti melihat kembali pesawat kertas yang menumpuk di bawah kakiku waktu itu. ketika aku tidak punya rokok yang tersisa, aku menatap jam
tangan yang kacanya pecah.Meskipun aku berusaha menarik tali jam untuk melepasnya dari pergelangan tanganku, jam tangan itu tidak mau lepas dengan mudah. Emosiku pun naik. Aku yang tak
bisa menahan emosi langsung menarik tali jam dengan kasar. Kemudian, aku melempar jam tangan itu. jam tangan itu menabrak pohon gingko lalu terjatuh ke jalan.Sedetik kemudian, sebuah mobil melaju dan melindas jam itu hingga hancur berkeping-keping. Sementara itu, di pergelangan tanganku tersisa bekas jam tangan di bagian kulitku yang selama ini tak terkena cahaya matahari.
“Naeun-ah… kau ada di mana?”
Aku tidak tahu apa-apa dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Tiba-tiba, ponselku berkedip-kedip seperti lampu jalan yang terlihat dari balik kabut. Kai menghubungiku. Aku sempat bingung apakah aku harus menjawab telepon Kai atau tidak. Namun, akhirnya aku memutuskan untuk menjawab telepon dari Kai.
“Yeoboseyo.”
“Hei, cepat ke sini. Aku bersama Tae Hee imo sedang di Ansan Hospital. Rasanya, wajah ini tidak asing
bagiku…”
***
Ansan Hospital
-Naeun/Lena POV-
Aku merasa diriku telah lama tertidur, aku mendengar suara desau angin yang tenang di kedua telingaku. Diriku bagaikan melayang di tengah pusaran angin di sekitar.
![](https://img.wattpad.com/cover/235252496-288-k243703.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me As A Time of Day✅
FanfictionTidakkah kau rasakan waktu berlalu begitu cepat? Ia hampir saja membuatku melupakan satu hal yang paling menyakitkan tentang dirimu. Tentang kau yang tiba-tiba hilang seakan ditelan bumi. Tentang lenyapnya impian yang pernah kita rangkai bersama. Hi...