Cheongdam-Naeun/Lena POV-
Aku menoleh, mendapati Taemin sedang memandang ke arahku, dari tempat duduk yang berjarak beberapa meter dari meja yang sedang aku tempati bersama Mommy. Sore ini, semua anggota keluarga
sedang berkumpul karena anak sulung keluarga ini berhasil menyelesaikan satu lagi proyek perusahaan mereka di luar kota.Mereka berencana mengadakan pesta penyambutan, sembari menyantap pizza yang telah dipesan.
Tentu saja sepenuhnya dibiayai Taemin. Mommy mengajakku turut serta dan ini menjadi pengalaman
pertama bagiku sejak hadir dalam keluarga ini.Taemin melempar senyum. Aku membalas meskipun harus menahan diri agar tak berpikiran aneh-aneh atas tindakan Taemin tempo hari.
“Ini yang ditunggu-tunggu sudah datang!” Taeyong mengumumkan sambil menyengir, menaruh dua kotak Pizaa ke meja makan. Jennie menyusul di belakangnya dengan dua kotak tambahan di tangan.
Kami hanya berdelapan termasuk si kembar dan jumlah Pizza yang tersedia membuatku berpikir mungkin aku tidak perlu makan lagi malam nanti.
Seketika, para anggota keluarga tampak sibuk. Ada yang mencuci tangan di wastafel, ada yang ke toilet, ada yang pergi memesan minuman pada bibi. Aku sendiri meninggalkan kursi untuk memesan es jeruk,
sekalian mengambil piring dan garpu kecil. Sekembalinya aku ke meja, baru ada Seolhyun di sana. aku menusuk satu Pizza isi keju, menaruhnya di piring, lalu mengambil satu Pizza beef. Seperti Seolhyun, aku menunggu yang lain kembali.Ketika tinggal satu orang lagi yang belum kembali, Jennie meneriaki Taemin, “Kajja, oppa!”
taemin membawa cangkirnya, meraih kursi terdekat dan duduk di sebelahku. Aku mengintip isi cangkirnya. Cokelat kehitaman. Sepertinya kopi.
“Nyonya, ini es jeruknya,” rupanya, pesanan minumanku sudah datang.
“Terima kasih,” kataku sembali menengadah.
“Mari makan!” seru Mommy saat personel mereka sudah lengkap.
Aku menyantap Pizza cheese terlebih dahulu, menikmati minyak dan potongan yang besar-besar.
Sebenarnya, aku merasa akan langsung kenyang dengan potongan pertama itu saja, tetapi sejak awal aku juga ingin mencicipi Pizza beef.
Bahkan, aku juga tertarik melihat Pizza di kotak lain.
Setelah menghabiskan sepotong Pizza cheese, aku menyeruput es jeruk. Tebakanku benar, perutku sudah terasa penuh karena potongan Pizza tadi memang besar dan isinya yang padat cukup mengenyangkan. Namun, itu tidak menceghku untuk lanjut menyantap Pizza beef yang telah menunggu
di piring. Potongan yang ini pun tampak gemuk, membuatku kesulitan mengunyah dan hanya bisa menggeleng-geleng melihat Jennie yang tengah melahap cepat potongan ketiga Pizza beef.Pria yang mengingatkanku kepada tokoh anime itu tertawa dan mengacungkan jempol. Melihat mulut penuh Jennie, aku tertawa dan malah menyebabkan diriku tersedak.
Aku terbatuk-batuk, serta-merta mengundang perhatian ekstra dari Taemin yang bergegas menyodorkan gelas es jerukku.
Aku menenggak es jeruk yang memang tanpa sedotan, lalu terbatuk-batuk lagi. aku menunduk, berusaha menenangkan diri dan berupaya menghentikan batukku. Aku mual. Mulutku terasa tak enak.
Aku mengecap sesuatu yang asam di sana, membuat tubuhku semakin tak nyaman.
Kepalaku pusing. Aku mengernyit, menutupi mulut dengan telapak tangan, berharap rasa aneh entah-
apa-itu segera berlalu. Aku minum lagi, mencoba membersihkan mulut, tetapi bukannya merasa lebih
enak, aku semakin mual.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me As A Time of Day✅
Fiksi PenggemarTidakkah kau rasakan waktu berlalu begitu cepat? Ia hampir saja membuatku melupakan satu hal yang paling menyakitkan tentang dirimu. Tentang kau yang tiba-tiba hilang seakan ditelan bumi. Tentang lenyapnya impian yang pernah kita rangkai bersama. Hi...