-Taemin POV-
Aku tersadar karena mataku terasa sakit saat diterpa cahaya yang menyilaukan.
Aku melihat langit-langit berwarna putih dan aku sedang berbaring di suatu tempat yang terasa sedang digerakkan. Aku menggerakkan bola mataku ke sekeliling untuk memastikan tempat aku berada sekarang. Samar-samar terlihat sosok manusia di sekitarku. Ketika penglihatanku mulai menjadi jelas dan terfokus kembali, aku melihat seorang petugas yang mengenakan rompi keselamatan berwarna kuning.
Aku pun terkejut dan terbangun. Saat aku melihat ke sekeliling, barulah aku tersadar aku sedang berada di dalam ambulans.
“Anda sudah sadar? Anda tidak perlu khawatir, kami akan membawa anda langsung ke UGD.”
Petugas yang tadinya sedang melakukan pertolongan pertama berkata kepadaku dengan tenang seolah hal seperti ini merupakan hal yang biasa baginya. Aku memandang petugas itu dengan tatapan kosong sebelum akhirnya aku menyadari sesuatu. Dengan panic, aku memandang jam tanganku. Waktu sudah berjalan menuju pukul satu dini hari.
“Ti, tidak!”
Aku berusaha bangun dengan panic sambil meronta.
“Tolong tenang!”
Dengan kasar aku melepaskan selang infus dan kabel yang tersambung dengan alat monitor detak jantung dari tubuhku. Petugas itu langsung menahanku dengan kedua tangannya. Aku berusaha bangun dan mengentak-entakkan kaki. Akhirnya, aku berhasil melepaskan diri.
Aku membuka pintu ambulans, lalu meninggalkan para petugas yang bingung dan panik dan berlari
keluar.Setelah keluar dari ambulans, aku melihat jalanan yang tadinya sepi dan gelap kini penuh dengan ambulans dan mobil Derek yang terlihat sibuk. Rusa yang tadi tertabrak mobilku sedang diangkut oleh tim penyelamat.
Melihat keempat kaki rusa yang terkulai lemah, napasku pun terasa sesak. Saat itu,
mobilku yang bagian depannya rusak sedang disambungkan ke mobil Derek.“Ti, tidak!”
Aku menarik napas, lalu segera berlari menuju mobilku dengan panik. Sesampai di mobil, aku langsung memukul-mukul badan mobil. Kemudian, aku melihat ke bagian dalam mobil untuk memastikan bahwa tas berisi uang masih ada di sana. untunglah, ta situ masih di posisinya semula.
“Lepaskan! Lepaskan ini!!”
Aku berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan kait yang menyambungkan mobilku dengan mobil Derek.Pengemudi mobil Derek itu menatapku dengan bingung. Seketika, para petugas penyelamat yang berada di lokasi pun menghentikan apa yang sedang mereka kerjakan dan menatapku dengan bingung
sekaligus panik.Aku berpikir bahwa aku tidak akan berhasil dengan cara seperti ini. makanya, aku naik ke mobil dan langsung menyalakan mesin mobil itu. mobil yang setengah tersambung ke mobil Derek langsung berguncang dengan hebat. Sekali lagi aku menginjak gas dengan sekuat tenaga. Badan mobil pun bergetar dan mulai memisahkan diri dari mobil Derek disertai dengan suara mesin yang memekakkan telinga. Para petugas penyelamat segera berlari kearah mobil dan mencoba menghentikan
perbuatanku. Aku tak memedulikan keberadaan mereka dan menginjak gas dengan lebih kuat.Kemudian, aku memeriksa jam sekali lagi
Pukul 01:15
Aku menggemeretakkan gigi dengan menggenggam kemudi dengan kuat. Rasa sakit menjalar di kepalaku mulai dari gigi sampai ke keningku yang terluka. Aku mengedi-ngedipkan mata, kemudian sekali lagi menginjak gas dengan sekuat tenaga. Akhirnya, mobil yang kukendarai itu terlepas seluruhnya dari mobil Derek.
Mobilku bergerak melewati mobil Derek dan para petugas yang berdiri di jalan dengan
wajah bingung. Aku memacu mobil untuk meninggalkan lokasi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me As A Time of Day✅
FanfictionTidakkah kau rasakan waktu berlalu begitu cepat? Ia hampir saja membuatku melupakan satu hal yang paling menyakitkan tentang dirimu. Tentang kau yang tiba-tiba hilang seakan ditelan bumi. Tentang lenyapnya impian yang pernah kita rangkai bersama. Hi...