Cheongdam-Author POV-
Mommy dan Naeun melewatkan pagi yang tenang dengan menonton TV. Naeun sedang asyik mengunyah keripik kentangnya ketika Taemin mengajaknya bicara.
"Naeun-ah, mau ikut aku pergi ke kantor? Daripada dirumah terus nanti kamu bosan..."
tanya Taemin sambil melihat bayangannya sendiri di depan cermin. Taemin memakai baju formal yakni kemeja, jas,celana bahan dan sepatu pantopel, rambutnya memakai gel.
Naeun tidak perlu menunggu Taemin menyelesaikan kalimat, ia langsung berlari ke kamar, berganti pakaian secepat kilat dan menguncir rambutnya. Tak sampai lima menit ia sudah siap dengan dandanan untuk bepergian.
Taemin tidak mendengar Naeun menjawab, ketika menoleh ia melihat istrinya terburu-buru masuk kamar, mungkin teringat telah melupakan sesuatu yang penting. Kecewa karena Naeun tidak menghiraukan ajakannya, taemin kembali memandang dandanannya dalam cermin.
"Berangkat sekarang?" kata Naeun begitu keluar dari kamarnya sembari tersenyum jahil, matanya berbinar-binar karena tidak sabar.
Naeun baru pertama kali keluar rumah semenjak kepulangannya dari rumah sakit. Ia tidak tahan ingin segera melihat dunia luar. Taemin melongi melihat istrinya begitu siap siaga.
"Kajja. Mom, kami pergi dulu ya," pamit Taemin
"Hati-hati," sahut Mommy
"Mommy mau titip apa?" tanya Naeun
"Sudah, tidak perlu," kata Mommy yang turut senang karena menantunya terlihat begitu gembira.
***
-Taemin POV-
Aku dan Kai mengesampingkan pembahasan proyek kami yang tertunda dan memutuskan untuk berbincang-bincang, kami pun sesekali melontarkan lelucon-lelucon
"Hei, siapa yang tahu anak itu bisa sukses seperti sekarang ini? anak itu saja bisa sukses, kalau sjaa
waktu itu kau yang pergi ke Amerika, mungkin kau yang mendapatkan pengharagaan Nobel."
Kai memegang majalah, lalu menepuk-nepuknya.
Sementara, aku tidak merespons perkataan Kai
"Aku mengatakan ini, bukan untuk membuat perasaanmu menjadi lebih baik. Aku memang sudah menduga bahwa kau bisa jadi orang yang hebat. Ah! Tidak, tidak.. sekarang pun, kau memang orang yang hebat... hm, bagaimana ya? Pokoknya, aku tahu bahwa kau akan menjadi 'sesuatu'! sejak SMP, kau selalu ikut berbagai macam perlombaan dan selalu menjadi juaranya. Kau juga mendapatkan beasiswa
karena prestasimu."
"Sudahlah, tidak perlu mengatakan omong kosong seperti itu." aku berkata dengan nada datar
"Sialan! Anak seperti itu pergi ke luar negeri dan apa yang dia dapatkan? Proyek penelitian terbaik tahun
ini? omong kosong. orang genius yang sesungguhnya malah masih terkurung di kantor ini. otak yang cemerlang? Genius? Di negara ini, kemampuan orang sepertimu hanya di eksploitasi."
"Hei, hei, hei. Sudah, sudah. Kau pulang saja sekarqng. Istri dan anak-anakmu pasti sudah menunggumu."
"Aku tidak hanya asal bicara. Saat kau batal melanjutkan kuliah ke luar negeri karena menikahi Naeun, rasanya aku ingin sekali bekerja keras mencari uang untuk mengirimmu kuliah ke luar negeri. Ini
sungguhan. Kalau saja, waktu itu aku tidak memaksa Krystal untuk segera menikah denganku."
"Hei, kalau istrimu mendengarnya, dia akan sedih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me As A Time of Day✅
Fiksi PenggemarTidakkah kau rasakan waktu berlalu begitu cepat? Ia hampir saja membuatku melupakan satu hal yang paling menyakitkan tentang dirimu. Tentang kau yang tiba-tiba hilang seakan ditelan bumi. Tentang lenyapnya impian yang pernah kita rangkai bersama. Hi...