Happy Reading
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━Melihat cowok yang paling dihindarinya tengah melangkah berlawanan arah dengannya, Aila harus siap meneguhkan hati serta memantapkan jiwa. Seharusnya itu bukan hal yang sulit untuk Aila lewati jika cowok itu bukanlah Zikra dan Zion.
Sesaat Aila berandai-andai; seandainya yang berjalan berlawanan arah dengannya itu Zaen, bukan dua cowok nggak beres yang paling dibencinya, maka Aila nggak perlu repot untuk menghindarinya.
Walau Aila ingin memercayai janji Zikra untuk nggak membocorkan atau membahas soal kontrak kemarin, tapi tetap saja ada rasa khawatir di hati Aila saat mereka hendak berpapasan. Aila takut ketika itu, Zikra akan menyinggung soal kontrak mereka kemarin.
Meski bertemu cowok itu belakangan ini membuat Aila merasa bahwa Zikra sebenarnya baik, tetap saja Aila memiliki firasat nggak enak tentang Zikra. Cowok itu bisa saja memiliki sifat yang pengingkar janji, tapi bukankah kemarin Zikra mengatakan jika cowok itu akan melupakan Aila setelah kontrak berakhir? Jadi, nggak ada yang perlu Aila takutkan, kan?
Namun, melihat cowok itu menyadari keberadaan Aila, lalu memberinya senyum membuat Aila yakin Zikra nggak akan begitu saja melupakannya.
"Hai, Nad," sapa Zikra dengan senyum miring yang ceria, bersemangat dan ramah, tapi tampak ada sesuatu di baliknya.
Aila hanya melirik sekilas, nggak mau menanggapi, agar nggak terlibat obrolan atau semacamnya. Terlebih dia melihat reaksi Zion yang bingung keheranan mengapa Zikra, temannya, bisa menyapa Aila seakrab itu.
"Kalian kenal?" tanya Zion. Aila bisa mendengarnya meski sudah melangkah menjauh dari mereka.
"Yoi! Bahkan sempat chatting-an juga!" jawab Zikra.
Zion langsung bereaksi nggak terima. Lekas saja dia menoleh ke belakang untuk melihat Aila yang belum terlalu jauh. Bergegas, dia mengejar langkah Aila dan menahannya di sana.
"Kok lo chatting-an sama Zikra?" tanya Zion, sarat akan nada nggak terima. Matanya menggelap, tapi nggak cukup membuat Aila goyah atau gemetar.
"Emang kenapa?" Aila balik bertanya, heran sekaligus bingung.
Sangat nggak masuk akal jika pertanyaan Zion terlontar tanpa alasan. Jadi, Aila sangat penasaran hal apa yang membuat Zion seolah merasa nggak mendapat keadilan.
"Jawab. Lo lebih dulu kenal siapa? Gue apa Zikra?" tanya Zion lagi.
"Apaan sih? Kenapa pertanyaannya jadi meleber? Pertanyaan gue aja belum dijawab. Kenapa emang?"
Aila melihat Zion tampak kesulitan menjawab. Sepertinya cowok itu sedang berusaha menyusun kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaan Aila. Namun, ekspresi kesulitannya yang coba Zion sembunyikan terlihat sekali nggak natural.
Karena Aila cewek pengertian, dia pun mencoba untuk membantu Zion menjawab dengan cara Aila menebak jawaban yang mungkin ada di benak Zion, tapi susah cowok itu jabarkan.
"Lo cemburu karena gue belum chat lo juga, tapi gue malah chatting-an sama Zikra?" Aila bertanya nyaris tanpa jeda. "Buat siapa yang lebih dulu gue kenal, itu Zaen."
Mendengar nama temannya disebut, kerut di dahi Zion kian dalam. Dia sempat terkejut dan memicingkan mata menatap Aila, ingin memastikan kejujuran cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Girlfriend [END]
Teen Fiction[NEW VERSION] [BACA= FOLLOW] By: Khrins ❗MAAF BELUM DIREVISI❗ __________________________________________ Dalam benak Aila saat menjadi murid baru di SMA Cortofory adalah bertemu dengan iblis pengacau sekolah, atau menjadi korban buly. Namun, ternya...