Laki laki dengan topi putih itu hanya terduduk di ruangan dimana Ayahnya di rawat,melihat seseorang Yang sangat dia cintai terbaring lemah benar benar membuat hatinya sakit.
Apalagi sejak tadi pagi Jungwon tidak bisa di hubungi lagi. Dia harus menyiapkan data data untuk persiapan camping, sekaligus menjaga Ayahnya yang sekarat.
Sungguh itu bukan waktu efisien untuk memikirkan dua hal sekaligus ahh tiga hal lebih tepatnya, data camping bulan depan, keadaan Ayahnya, dan Jungwon adik Yang dengan tulus dia cintai.
Dia menaruh laptop itu, langkahnya mendekat menuju ranjang Ayahnya.
"Ayah, Heeseung janji bakal lindungi Jungwon, Heeseung bakal berusaha rubah Jungwon,apapun demi kebahagiaan Jungwon bakal Heeseung lakuin."
Liquid bening ikut mengalir seiring kisah masa lalu Yang kembali berputar.
Anak laki laki Yang menangis di pinggir jalan, dengan keadaan Ibunya yang pingsan. Permintaan tolong selalu dia teriakkan tapi sama sekali tidak ada yang perduli.
Hingga sebuah mobil putih berhenti untuk menolongnya, tuan 'Yang', itu adalah Ayah Jungwon.
Sosok laki laki usia 30 tahunan lebih itu langsung membawa Ibunya ke rumah sakit.
Selama satu minggu Ibunya di rawat, beliau tidak pernah lepas untuk memperhatikan Heeseung dan Ibunya.
Dia, laki laki Yang sudah putus asa mencari keberadaan istri dan anaknya, Heeseung mendengar perbincangan tuan 'Yang' bersama Ibunya secara tidak sengaja.
1 minggu kemudian Jungwon di temukan karena pihak kepolisian menghubungi tuan 'Yang'. Jungwon kecil Yang sendirian dan trauma akibat tragedi itu benar benar menjadi pribadi yang tertutup.
1 bulan kemudian tuan 'Yang' memutuskan menikahi Ibunya. Heeseung dan Ibunya tentu saja berusaha mendekati jungwon.
Tapi tidak pernah mendapatkan hasil.
Bahkan sampai kematian ibunya 2 tahun lalu akibat penyakit kangker hati, sampai detik itu Jungwon tidak pernah memperdulikan kehadiran Heeseung dan Ibunya.
'Jaga adik kamu baik baik, tuan 'Yang' sudah sangat membantu hidup kita,beliau sangat berjasa kau tau, kau harus jadi anak yang pintar dan berprestasi. Ingat kata kata Ibu.'
Heeseung menghela nafas panjang, jelas sekali nasehat itu sangat dia ingat.
'Dunia itu kejam, tapi percayalah kehidupan di dalam negara Yang makmur dan maju seperti negara Korea ini jauh lebih kejam, Jika sudah besar nanti kamu akan tau apa itu persaingan bisnis.'
Kalimat dari Ayahnya adalah kunci dari semua kejadian malam itu, bisnis. Genggaman tangan Heeseung menguat, ada masanya dia ikut membenci semua orang Yang sudah membuat Jungwon menderita.
Iya.. Sebesar itu rasa sayang kakak tiri kepada adik tirinya.
----
"Ayah, heesung berangkat sekolah dulu ya, nanti Heeseung bakal bujuk Jungwon supaya mau kesini." Heeseung berucap, dia mencium tangan Ayahnya Yang tidak bergerak itu, pamit lalu mulai melangkah keluar dari ruangan rumah sakit.
Woseok high school, sekolah terbesar di Seoul, heeseung sendiri tidak pernah menyangka akan menempuh pendidikan sepantas ini, semewah ini dan dia tidak mau menyia nyiakan apa yang Ayahnya berikan.
Dia belajar dengan giat, menjadi orang dengan prestasi terbaik di sekolahan. Heeseung pikir dengan begitu dia bisa membayar jasa yang Ayah Jungwon berikan padanya.
Atensi mata Heeseung menangkap dua orang tidak jauh dari parkiran mobil. Jelas itu adalah Jungwon bersama..
"Jungwonii,"panggilnya langsung menghampiri Jungwon yang menggandeng tangan seorang gadis.
----
Bee pov~Anjing bener gue kayak di jerat sama bayi Yang gak mau di lepas, bahkan berangkat sekolah kali ini Jungwon gak mau lepasin gue, kalo sobat kampret gue pada liat. Bukan kemungkinan mustahil perperangan akan di mulai.
Gue maksa buat yang nyetir mobil Jungwon, yakalik dia belum ada SIM cuy, Ehemm gini gini Bee itu udah 18 tahun udah punya sim dan bisa bawa mobil.
Kita baru akan masuk ke sekolahan, lebih tepatnya Jungwon yang nyeret nyeret gue.
Sampai..
"Jungwonii!! "
Njir Heeseung ngapain ,gue gak mimpi kan doi nyapa kita, ehh nyapa Jungwon deng.
"Won hyung gak suka ya kamu gak aktivin ponsel kamu."
Jungwon cuma diem, wait mereka saling kenal?
"Noona jangan liatin Heeseung hyung kek gitu Jungwon gak suka."
Jungwon nutup mata gue pake tangannya sambil kembali geret gue buat jalan.
Ini kenapa Heeseung di acuhin sih.
"Won please kali ini hyung mohon jenguk Ayah di rumah sakit."
Jeng jeng jeng.. Ayah siapa Yang di rumah sakit.
"Ayah buat Heeseung hyung aja, Jungwon gak mau."
"Gak bisa gitu won, Ayah kamu juga Ayah hyung."
"Ha? "Kaget gue.
"Kalian sodara? "tanya gue lagi.
Ini apaan sih, kok gue gak Tau Heeseung murid famous punya adik seucul ...?...ehemm se dingin Jungwon maksud gue.
"Gue kakaknya Jungwon,"jawab Heeseung sambil senyum.
What?
Kakak?Kok tingkahnya beda 180° sih
Eh eh eh belum sempet mencerna kejadian ini Jungwon udah narik gue, dasar bayi gada akhlak.gue belum sempet menikmati ketampanan kakaknya,dah di tarik tarik aja.
.
.
.
.
Tbc or next
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERBIT] BABY Psychopath ||JUNGWON
Teen Fiction"noona gak akan bisa lepas dari wowon" Peringatan ☠ Mengandung kekerasan ,adengan pembunuhan. Dan hati hati mengandung kebaperan:) (Gak sepanjang yang kalian liat) (SUDAH TERBIT,TIDAK TERSEDIA DI TOKO BANGUNAN) Adegan 17+ BUDAYAKAN VOTE :) Bahasa:n...