35.|yuna x

12.4K 2.3K 315
                                    


Heh itu tadi apa jedor jedor, gamungkin kan ada orang main petasan di tengah utan?

Baru mencerna apa yang terjadi tiba tiba sebuah tangan mbekap mulut gue, sambil narik gue jalan mundur.

Gue pukul pukul tuh tangan, intinya mberontak, mau teriak gabisa.

Mana tangannya jorok bau amis ikan asin.

ehh wait emang ikan asin baunya amis ya. Ahh au ah gelap:)

1..2..3

Gigit

"Aghh"

"Huwekk lo abis pegang apa sih bajingan lo!"

Orang itu masih megang tangan gue kasar, main seret seretan. Huhuu Bee mau di apain,Momiiiiii!!!

"Lepasin gue gak!! Gue ga kenal lo bangsat!! "

Bee masih waras, walaupun orang ini keliatan cakep bahkan di cahaya hutan yang gelap, tetep aja Bee masih bisa mikir 100%.

"Lepasin bangsat lo siapa sihh taik lo!!"

"Niki, "jawab dia singkat jelas padat kek jawaban esai gue pas ulangan.

"Lepasin gue.. Gue mau di bawa kemana huaaaaa Momiiii!!! Momiiii anak cantikmu di culikkk!! " Intinya gue udah histeris sambil mberontak.

"Jungwonnn!!! "

'Shreett' langkah tuh cowok berhenti tepat setelah gue meneriakkan nama Jungwon, wahh pikiran gue trapeling jangan jangan dia musuhnya Jungwon.

"Gue mau pulangggg jangan bunuh Bee yang cantik ini please" Mohon mohon gapapa kan.

Cowok itu ketawa, ahh Bee harus ottoke sih? Gue udah gelisah, mulai sesengkuhan karena nangis, ahh matilah guee.

Pak seon penjual siomay kantin maapin bee belum bayar utang, minta sama jay ya dia sugih kok.

"Noona."

Deg.

Someone come dari arah kegelapan.

Gue langsung aja lari ke pelukan cowok itu, sambil nangis karena takut takut takuttt plus plus++

"Noona Wowon disini, gausah takut ya"

Gue kira gue bakal mati, walaupun Jungwon itu juga bisa bunuh gue tapi gue percaya sama dia, dia gabakal ngelakuin hal itu, Wowon kan sayang noona nya ini.

"Yun..a" Ucap gue sesaat setelah sadar jika gue lari buat cari Yuna.

"Ayo balik tenda, semua khawatir sama Noona, Nik kamu balik, dan cari Geonu."

Ahh jadi cowok bau amis ikan asin itu temennya Jungwon, huhh dasar.

Gue akhirnya nurut sama Jungwon buat balik tenda, ya gue emang masih mikirin gimana keadaan Yuna tapi..

Gue bisa apa?

****

Author pov~

Cowok itu gak berhenti buat kerjar gadis yang udah mulai ketakutan, pistol di tangannya raib akibat tembakan yang mengenai tangan dia.

Dor

Meleset.

"Jangan kejar gue bangsat!! "

Dor

Dor

Dor

Laki laki itu malah menembak secara brutal, sorotan matanya jelas menampakan kebencian yang teramat dalam.

Dor

"Aghh."

Yuna terjatuh tersungkur karena betis kakinya yang terkena tembakan.

"Gue gak ada hubungannya sama keluarga lo yang di bantai!"

Tapi Geonu tetaplah Geonu,bukannya memberi ampun laki laki itu malah semakin mendekat.

"Aghh lepas! "

Kuku kuku tajam yang tertutup sarung tangan seorang Lee Geonu kini sudah mendarat pada leher jenjang Yuna, memberikan cengraman tiada ampun.

"Lo bilang gak ada hubungannya? Hah!lo pikir gue ga tau kalo ayah lo sama Ayah Jay bersekongkol habisin keluarga gue! "

"Lep-as, "pinta Yuna susah payah.

" Ayo balik," Ajak seseorang dengan santainya, tentu saja itu Niki.

"Habisin aja elahh," Ucapnya lagi.

Dor

....

Mereka tidak bodoh, setelah mengambil semua peluru yang tertanam di tubuh Yuna dengan pisau lipat yang tidak absen Niki bawa, mereka menyeret tubuh cantik tak berbentuk itu ke sudut jurang, tentu saja tidak langsung membuangnya, agar kejadian di duga kecelakaan maka geonu mencari jalan pintas hingga sampai di bawah.
Saat menemukan tempat yang cocok Geonu mencari kayu kayu lancip, menanamkan ranting kayu kayu itu ke bagian tubuh Yuna yang terkena tembakan dan juga sayatan.

Selesai dengan karyanya Geonu langsung menuju sebuah batu.

Dug

Benar, laki laki itu membenturkan kepala Yuna hingga berdarah. Selesai sudah.

Ahh sidik jari? Bukankah Geonu menggunakan sarung tangan.

Maka dari itu Niki sama sekali tidak menyentuh tubuh Yuna.

Bahkan kini laki laki itu hanya menonton dari atas jurang.

"Ayo balik, banyak nyamuk njing," Ucap Niki.

Geonu mengangguk, tapi Niki memang tidak benar benar terdiam begitu saja, kakinya membuat tanda di tanah seakan bekas terpeleset.

Benar benar pintar.

Pintar membunuh:)

Author pov end~

***

Huaaa Bee selamet, Bee gajadi mati, soalnya kalo Bee mati cerita yang bee ceritain tamat. Ehh ya itulah..

"Beb lo gapapa kan?"

"Ada yang luka gak? "

Itu Jake sama Sunghoon udah geger.

"Beb lo beneran ga papa kan, kita ke rumah sakit ya, ayo, gue takut lo kenapa napa, " Nahh ini Jay yang geger.

"Yun,"

"Kita udah cari Yuna ke sepanjang jalan, gak ada," Heeseung ikut ikutan nimbrung.

"Ini pasti ada hubungannya sama lo kan!! " Bentak Jay ke Jungwon yang berdiri gak jauh dari gue.

Huhh mulai deh.

"Lho kok Jungwon, orang Jungwon aja nyariin noona, " Bela Jungwon.

"Tapi.. "

"Jay stop!!! Berhenti nyalahin Jungwon, ini salah gue! Yuna sekelompok sama gue! Jadi udah tugas gue buat jagain dia! "

"Bee lo gak kenal siapa itu Jungwon."

"Gue lebih gak kenal siapa itu lo! "

Keliatan cengeng emang, tapi gue langsung aja ninggalin mereka, gue lari ke tenda, pokoknya ga mau di ganggu. Titik.

Gue khawatir ama Yuna, 5 tahun bukan waktu yang singkat buat kata persahabatan.

Yun.. Please balik

Tbc next.

[TERBIT] BABY Psychopath ||JUNGWON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang