Author pov~Jungwon tidak menghiraukan rasa lelah dia, tidak membutuhkan waktu lama, setelah mandi dan berganti pakaian laki laki itu pergi menuju rumah sakit, apalagi jika bukan menemui ayahnya.
Laki laki paruh baya yang masih terbaring di ranjang rumah sakit itu langsung menoleh ke ambang pintu, disana berdiri jungwon dengan muka datar dia.
"Jung..won" Panggil ayah, jungwon mulai melangkahkan kakinya pergi ke sudut ayahnya, selang pembantu pernafasan masih terlihat di bawah hidung sang ayah, kain kasa warna putih masih menjadi perban di bagian kepala tangan, bahkan kaki.
"Jungwon, maafin ayah" Ayah berusaha menggapai tangan anak kandungnya itu, tapi jungwon segera menghindari hal itu.
"Kenapa ayah biarin eoma pergi malam itu"
"Kenapa ayah menghianati eoma"
"Kenapa ayah memukul eoma malam itu"
"Kenapa? "
"Kenapa ayah menikah lagi? "Ucapan jungwon terhenti sejenak"kenapa ayah lebih perduli heeseung hyung daripada jungwon? "
Ayah tidak lagi bisa menahan air mata dia,"ayah akan ceritakan semua ke kamu"
...
Flashback~"Tugasmu jebak orang itu, dia sudah lancang, penghianat! "
"Baik tuan"
"Beri dia peringatan, hancurkan keluarganya.. Hah dia pikir kita semudah ini di permainkan, dasar laki laki bejat! "
Malam itu juga mentor keluarga shim itu pergi menemui ayah jungwon,sebelum ini wanita yang berparas cantik itu memang sudah melakukan pendekatan yang begitu alami.
Flashback of~
"Wanita itu sudah merencanakan sesuatu, saat dia mencium ayah tiba tiba , ada orang di balik dalang yang memfoto kejadian itu dan mengirimkan dengan eomma mu"
"Ayah sudah menjelaskan semuanya tapi eomma mu malah berbicara kasar, ayah yang salah karena tidak bisa mengendalikan emosi ayah"
Ayah jungwon masih terus menceritakan setiap kejadian dengan detail.
"Ayah sudah mencari kalian, dan saat itu ayah bertemu dengan ibu dan heeseung, semuanya begitu cepat dan setelah tragedi itu ayah pikir kamu butuh sosok ibu untuk menjagamu dan mencintaimu, hufhh ini salah ayah, semua memang salah ayah"
Jungwon mengepalkan tangannya geram, rasanya beda, sangat sakit ketika dia mendengar cerita itu dari ayahnya sendiri.
"Jungwon" Ayah berusaha bangun dari tidurnya, dan dengan sisa tenaga yang ia punya kini laki laki itu terduduk di ranjangnya, berusaha meraih tangan jungwon yang berdiri agak jauh.
"Maafkan ayah" Air mata laki laki paruh baya itu terus jatuh.
Jungwon hanya menatap langit langit, berusaha menahan air mata dia.
****
"Bunuh orang itu,tidak perduli apapun yang terjadi dia tau banyak rahasia tentang kita!! "
"Baik tuan"
****
Seseorang di balik dinding, hanya menatap drama keluarga itu sambil tersenyum miring, pistol yang dilengkapi silencer agar suara tembakan di redam dan tidak terdengar, ya laki laki itu mengarahkan tembakannya pada satu sosok.
Dor
Jungwon benar benar terkejut dengan tindakan tiba tiba itu, melihat sang ayah langsung jatuh berlumuran darah di depan dia.
Dengan cepat jungwon langsung berlari keluar, mencari keberadaan seseorang di balik hal itu.
"YHA BANGSAT!!"
Dor
Tidak, tembakan itu meleset, ahh jungwon malah melihat pemandangan yang tidak ingin dia lihat, sosok yang datang pada saat tidak tepat.
"Heeseung Hyung!! "
Dor
Disaat seperti ini, harusnya jungwon membawa pistol tapi dia sama sekali tidak memikirkan hal seperti ini akan terjadi.
"Kenapa?"tanya heeseung saat adiknya itu menarik tangannya untuk berlari.
" Bahaya kita harus pergi "
"Ayah? "
"Ayah sudah meninggal hyung,"
"Orang tadi? .. "
"Iya dia menembak ayah" Jelas jungwon. Kini mereka sudah bersembunyi , tatapan tidak percaya heeseung terus ia berikan, diikuti raut khawatir.
Jungwon mengeluarkan ponselnya dengan cepat.
"Halo, jemput gue di rumah sakit internasional seoul, bawa bantuan, bawa senjata gue di kepung sama mafia seoul"
....
Markas iland~
"Brakk tai!! Emang bangsat mafia seoul!!" Daniel menggebrak meja dimana K hyung sunoo dan niki duduk.
"Lo kenapa? "Tanya sunoo
"Jungwon hyung di kepung mafia seoul kita harus tolong sekarang"
"Anjing!!! Yang bener lo wah ayo cepet!!" Niki langsung tersulut emosi, K bahkan hanya mengangguk dan langsung mengikuti niki.
"Gue? " Tanya sunoo.
"Hyung tolong jaga markas, jaga geonu jaga taki" Ucap Daniel.
Menatap kepergian 3 orang itu sunoo hanya menghela nafas "bangsat gue di perintah ma bocil bocil"
***
Kawasan rumah sakit, tentu saja itu adalah kawasan umum dimana banyak orang dan ramai.
"Halo hyung lo dimana? " Tanya niki dari telepon.
"Gue udah menjauh dari kawasan rumah sakit, gue ga mau orang ga salah mati sia sia" Ucap jungwon.
Benar laki laki itu mengajak heeseung bersembunyi di belakang rumah sakit, dimana tempat pembuangan sampah berada.
Heeseung juga tidak menolak, pikirannya masih blank karena sangat ayah yang jungwon bilang sudah meninggal.
Tuan 'yang', dia adalah sosok yang berarti bagi heeseung.
Dor!
Suara tembakan terdengar, bersahut sahutan.
"Temen temen jungwon udah dateng, kita bakal selamat" Ucap jungwon.
Heeseung tersadar dari lamunannya dan menatap wajah jungwon. Keringat mengucur dari pelipis jungwon, dia bahkan terus memegang erat pergelangan tangan heeseung.
Dan heeseung tersenyum tapi detik berikutnya tangisan tanpa isakan itu terlihat dari kedua pelupuk mata heeseung.
"Maafin hyung" Ucapnya.
"Tidak usah meminta maaf, ini bukan saat yang tepat" Jawab jungwon.
Pikiran jungwon malah tidak karuan, bukan hanya karena heeseung tapi dia khawatir dengan satu sosok lain.
Author pov end~
***
Bee pov~
"Brakk!!! "
Bangsat jay tiba tiba aja dateng dobrak pintu kamar gue, huhu untung bee udah selesai pake baju habis mandi.
"Heh jamet mau lo apa sih!!"
"Ikut gue"
"Ehhh~ momi gue gimana taik gue ga bisa pergi ini dah malem"
"GAK USAH BANTAH! IKUT GUE SEKARANG!! "
huaaa jaymet sialan ngapain lo bentak gue anjing, momiii help mee
Langkah gue membeku seketika, menghentikan diri dari langkah yang di tarik jay.
Ini gak mungkin.. Gak.. Gue pasti cuma mimpi
Tbc or next
//pukul authornya sekarang, gantung gantung seenak jidat//😂
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERBIT] BABY Psychopath ||JUNGWON
Teen Fiction"noona gak akan bisa lepas dari wowon" Peringatan ☠ Mengandung kekerasan ,adengan pembunuhan. Dan hati hati mengandung kebaperan:) (Gak sepanjang yang kalian liat) (SUDAH TERBIT,TIDAK TERSEDIA DI TOKO BANGUNAN) Adegan 17+ BUDAYAKAN VOTE :) Bahasa:n...