Sepulang sekolah ini Jisung, Felix, Hyunjin juga Minho memutuskan untuk menyempatkan diri mampir ke salah satu cafe yang terletak tak jauh dari sekolah- karena malas berdebat mengenai rumah siapa yang akan menjadi tempat belajar kelompok ini.
Di meja sudut cafe terlihat begitu berantakan, minuman dan juga banyak kertas berserakan, bahkan mereka berempat tak segan menggabungkan dua meja berbeda demi mendapat space yang lebih luas.
Benar benar tak tahu malu.
"Selesai." Jisung tersenyum cerah, meletakkan satu buah soal yang berhasil ia kerjakan dengan baik. Pemuda manis itu lantas mengeluarkan soal lain dari dalam tasnya, kembali berkutat dengan angka angka di dalam sana.
"Ah ya, kurasa kita belum berkenalan secara resmi." Felix berucap sembari meletakkan pulpen yang sedari tadi ia genggam di atas meja.
Sebenarnya ini hanya alibi saja, Felix ingin mengulur sedikit waktu karena kepalanya sudah terasa memanas.
Hyunjin dan Minho mengangkat pandangan sedangkan Jisung yang duduk di samping Felix sepertinya tak mendengar suara temannya barusan karena terlalu larut dalam rumus rumus memuakkan di hadapan.
Jisung bahkan tak sadar jika dirinya tengah menjadi pusat perhatian dari tiga pemuda lainnya, sampai pada akhirnya, Felix memilih untuk menyikut perut Jisung pelan.
"Ck apa?" Jisung bertanya kesal, melempar pandangan protes ke arah Felix.
Yang lebih muda seketika memberi kode dengan kedikan bahu, Jisung mengalihkan pandangan ke depan lalu seketika mengulas senyum canggung.
"Ah maaf."
Kedua pemuda dengan paras tampan di hadapan mereka hanya bisa menggelengkan kepala melihat interaksi teman baru tersebut.
"Oh ya mari kita berkenalan, aku Felix dan ini Jisung, kami dari kelas XII IPA 1."
Hyunjin juga Minho terlihat menganggukkan kepala paham sedangkan Jisung masih mencuri curi kesempatan untuk menghitung jawaban yang kemudian segera mendapat hadiah berupa pukulan kecil di pahanya, tentu saja itu ulah Felix.
"Aku Hyunjin, kelas IPA 3."
"Minho, IPA 2."
Felix seketika berubah gugup, percakapan mereka terancam terhenti dan dirinya terancam harus mengerjakan soal kembali.
"Apakah kalian-"
Pada saat Felix ingin mengalihkan topik kembali, Jisung langsung memotong ucapannya, pemuda mirip tupai itu sudah mengetahui akal busuk temannya.
"Sudahlah Lix, kerjakan saja soalmu, jangan ganggu mereka."
Felix menghela nafas, mau tak mau kembali berkutat dengan pertanyaan terkutuk yang tertera di atas kertas.
Beberapa menit berlalu dan sepertinya sampai di sini masih belum ada kendala dari mereka, kebanyakan materi sudah dijelaskan sebelumnya sehingga mereka tak terlalu merasa kesulitan.
"Aku ragu dengan jawaban nomor 15." ucapan dari Minho membuat perhatian mereka teralihkan.
Jisung membuka lembar soalnya, nomor lima belas merupakan materi biologi, ia melewatinya begitu saja tadi, lebih memilih untuk mengerjakan soal fisika terlebih dahulu.
Begitupun dengan Hyunjin yang unggul di bidang kimia sedangkan Felix, pemuda berfreckhless itu bahkan sudah menggambar sejak tadi saking tak niatnya.
"Aku lupa." Hyunjin menyahut setelah membaca habis pertanyaan.
Jisung membaca baris perbaris kalimat dengan seksama, merasa cukup familiar.
"Ah sepertinya aku pernah mencatat materi ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi; Flower Me [Minsung] ✔
Fanfic⌗Antologi; Flower Me Menghadirkan antologi fanfiction dengan empat judul berbeda. •──────── f l o w e r m e ─────────• Yang bisa Jisung lakukan hanya berharap pada keajaiban dandelion. ↬dandelion. Minho belajar membuat origami kertas supaya pemuda...